Habibie Tokoh Paling Inspiratif yang Tergusur

Saat buku atau film Ainun dan Habibie sukses serta menjadi perbincangan di Indonesia tampaknya telah mengokohkan posisi Habibie sebagai tokoh bangsa. Bangsa Indonesia mungkin baru menyadari bahwa Habibi tampaknya menjadi tokoh Indonesia paling inspiratif di dunia modern. Prestasi hebatnya saat menjabat menjadi wakil presiden dan presiden tersingkat di Indonesia itu bisa saja ia melanjutkan jadi presiden. Tetapi ia tersingkir dan tidak mau mencalonkan lagi meski dia sangat berkopeten dan bermampuan luar biasa dalam memimpin bangsa. Sejarah bangsa ini mencatat bahwa tokoh super Indonesia itu dengan berbagai kehebatannya bukan hanya berteknologi tetapi juga dalam mengelola bangsa tetapi justru disingkirkan karena paranoid negatif masyarakat Indonesia. Paranoid salah itu terpengaruh oleh informasi yang tidak benar karena ulah para politikus dan media masa yang dikuasai para politikus. Habibi bisa jadi panutan bangsa ini sebagai tokoh paling inspiratif dengan kolaborasi dua kekuatan hebat antara bermoral cerdas dan berotak luarbiasa.

Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga dengan waktu tersingkat tetapi mencapai hasil yang sangat spektakular. Habibi hanya menjabat selama 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Tampaknya habibi adalah presiden paling produktif dan progresif dalam segala hal.

Sejak awal pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden sudah menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional. Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya”. Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR”.

Saat paska reformasi itu Habibie mewarisi kondisi sosial, politik dan ekonomi yang buruk dan tkidak menentu. Bangsa dan negara saat itu kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan dia harus menghadapi perpecahan militer yang saat itu terjadi pertentangan kubu Wiranto, Prabowodan dan berbagai faksi militer internal lainnya. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie dengan cepat membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Habibi telah membawa bangsa ini lebih dikenal dunia sebagai bangsa berteknologi tinggi. Meski belum bisa memproduksi mobil nasional tetapi sudah mampu memproduksi pesawat yang mulai dipesan negara lain. Sebagai pejabat presiden yang terpendek masa jabatannya dengan cepat dan cerdas habibi berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia. Pada masa pemerintahannya yang singkat itu dilahirkan berbagai produk undang-undang yang penting bagi bangsa ini melangkah maju di era reformasi. Habibi berhasil mengusulkan ke DPR UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah.

Beberapa pengamat menilai melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Para ahli meyakini bahwa UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.

Habibi juga memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik

Saat jadi presiden dengan tegas dan berani dia langsung membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994) Habibi juga langsung mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen yang pada saat masa orde baru adalah merupakan hal paling tabu.

Hanya dalam waktu singkat pemerintahnya telah mengusulkan membentuk tiga undang-undang politik yang penting dan demokratis yaitu : UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu dan UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR

Habibi juga sangat besar kontribusinya dalam memacu dalam penetapan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari tuntutan reformasi yaitu : Tap MPR No. VIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentangReferendum, Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang Pancasila sebagai azas tunggal, Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. V/MPR/1978 tentang Presiden mendapat mandat dari MPR untuk memiliki hak-hak dan Kebijakan di luar batas perundang-undangan dan Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal hanya dua kali periode.

Habibi juga dengan cerdas dan progresif ikut memacu dan berbontribusi dalam penetapan 12 Ketetapan MPR antara lain tentang Tap MPR No. X/MPR/1998, tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam rangka penyelematan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara, Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah, Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi, Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM), Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR No. I/MPR/1998 tentang peraturan tata tertib MPR, Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum, Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum, Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN, Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

Meski seorang pakar teknologi, dengan gemilang di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 12.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan manapun selanjutnya.

Pakar aerotechnology itu juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian. Meski bukan pakar ekonomi dengan cerdas Habibie menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah mlakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara, melikuidasi beberapa bank yang bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00, membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri, mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF, mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat, mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Salah satu ide luar biasa berani tetapi dianggap sebagai kesalahan terbesar oleh lawan politiknya adalah setelah menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste), ia mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur berdasarkan riwayat sejarah dalam memperjuangkannya memang disesali oleh sebagian warga negara Indonesia. Tapi tidak disadari disisi lain membersihkan nama Indonesia yang sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Kehebatan Habibi itu ternyata terganjal oleh masalah politik. Kasus Timor Timur mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Ganasnya perlawanan politik dan opini yang dibangun media dalam memprovokasi membuat para politisi dan masyarakat terjebak mengorbankan presiden hebat Indonesia untuk dilengserkan. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

Pandangan terhadap gebrakan Habibie saat menjabat presiden pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif. Tapi sejalan dengan perkembangan waktu sejarah bangsa ini mencatat banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie.

Tokoh Inpiratif yang Tersingkirkan

Pengalaman bangsa ini mencatat beberapakali fenomena bahwa seorang hebat dalam bidangnya tetapi harus tersingkirkan oleh kondisi anomali politik dan sosial. Di era modern ini selain Habibie banyak tokoh hebat yang digusur hanya karena fenomena menyimpang dari suara masyarakat akibat pengaruh kepentingan politik. Demi kepentingan politik individu dan kelompok, media masa menjerumuskan opini masyarakat ke jurang kesesatan yang dapat menjatuhkan seorang tokoh hebat bagi bangsa ini. Bayangkan paska reformasi dengan euforia yang luar biasa tiada hari tanpa demonstrasi yang hebat dan dahsyat menentang segala bentuk yang berbau orde baru. Paranoid sebagian masyarakat saat itu bahwa habibi adalah produk orde baru, kaki tangan Soeharto atau Boneka Soeharto tidak terbukti dalam cerita perjalanan sejarah bangsa. Fakta sejarah menunjukkan paska reformasi justru Habibi dianggap melawan dan bertentangan dengan Soeharto. Demi kepentingan bangsa saat itu justru Habibi rela mengorbankan ikatan hubungan psikologis kuat dan lama antara Soeharto dan Habibi yang dianggap seperti ayah dan anak. Bahkan saking sakit hatinya Soeharto terhadap Habibi, sampai akhir hayat Soeharto dan keluarga tidak mau menemui Habibi yang mau menjenguk saat akhir hayatnya.

Tampaknya teori bahwa suara masyarakat sebagai suara Tuhan, seperti saat itu sedikit terbantahkan. Karena suara masyarakat menjadi salah ketika terkondisi karena sugesti informasi yang tidak benar yang disuarakan para lawan politik habibi dan media masa yang dikuasai para politikus. Selain itu masyarakat telah mendapatkan trauma akibat tekanan krisis ekonomi kesalahan ditimpakan pada orde baru yang memang saat itu dinilai tidak demokratis dan dipenuhi KKN. Sejarah nantinya akan mencatat bahwa beberapa tokoh hebat seperti Habibi, Sri Mulyani atau tokoh lainnya yang berpotensi membawa bangsa ini lebih maju terkorbankan oleh hasutan politik yang menyesatkan dan mendistorsikan kebenaran suara masyarakat. Di samping sisi kelemahan Habibi sebagai manjsia biasa, tetapi sejarah tetap mencatat kecerdasan moral dan kehebatan otak Habibi telah membawa bangsa ini menjadi lebih bermartabat dan terlepas dari masa masa sulit yang sangat rawan. Habibi layak menjadi tokoh idola dan tokoh paling inspiratif bagi generasi masa depan meski kehebatannya harus tergusur oleh kepentingan politik sesaat dan kepentingan politik individu.

sumber

Tommy Edison, Instagrammer Tunanetra yang Inspiratif

Tommy Edison (blindfilmcritic.com)

Jakarta – Tommy Edison terlahir buta. Namun hal ini tak menghalanginya untuk memiliki akun Instagram yang dijejali dengan foto-foto hasil bidikannya sendiri.

Edison juga sebenarnya tidak memahami konsep warna, salah satu faktor penting dalam sebuah foto. Ia mengatakan, orang-orang yang mencoba menjelaskan warna ke dirinya diibaratkan dengan memberi penjelasan pada orang tuli tentang suara ombak. Ia mengaku benar-benar tak mengerti konsep itu.

Namun apa yang ia lakukan luar biasa. Minatnya akan Instagram pertama kali ditemukan oleh situs PhotoJojo yang membuat jumlah followernya merangkak naik sejak itu.

Saat disambangi di akunnya, Edison sudah memiliki 200 foto dan lebih dari 13 ribu follower. Salah satu fotonya bahkan terbilang apik dengan komposisi yang menarik seperti foto berikut.

(Foto: Tommy Edison)

Simak kisah di balik foto di atas. “Saya benar-benar hanya mengarahkan kamera ke langit, hanya sedikit angle dan mulai menjepret, dan foto ini mendapatkan 1.300 like,” tutur Edison kepada The Huffington Post, seperti dikutip, Senin (14/1/2013).

Ia mengatakan tidak mempercayai foto yang dibuatnya sendiri itu. Awalnya ia hanya ingin menangkap sinar matahari namun ternyata ada cabang pohon yang malah membuat fotonya menonjol.

Penasaran bagaimana cara Edison membidik foto dan eksis di Instagram? Dalam video yang diposting di YouTube, ia mengisahkannya.

Rupanya ia memanfaatkan keberadaan salah satu fitur asisten suara di iPhonenya yang mampu mendikte Edison saat ia menelusuri menu-menu yang ada di layar, seperti “Tap on popular”, “Tap on camerra button, “Take photo”, termasuk saat akan memilih filter, asisten suara akan mengatakan “Apply Filter Rise button”, misalnya. Bahkan menambahkan caption foto pun tak masalah.

Ia juga kerap membidik objek dengan hanya mengarahkan kamera ke arah datangnya suara atau cahaya. Foto yang dihasilkannya beragam.

Edison kini masih bekerja di salah satu radio di Connecticut sebagai reporter lalu lintas. Sebelumnya, ia juga menarik perhatian atas review-review film yang ia tuangkan di situs ‘Blind Film Critic’. Senyumnya yang ramah dan rasa optimismenya sanggup membuat banyak orang jatuh hati dan terinspirasi.

sumber

Kisah Motivasi Guru Orang Rimba

Dengan berbekal gelar sarjana, mungkin semua orang memiliki impian bekerja di tengah kota. Jarang-jarang ada yang mau bekerja di tempat yang jauh dari segala akses. Namun Karlina (27), alumnus Antropologi Universitas Gajah Mada (UGM) ini, lebih memilih menjadi guru bagi anak-anak Orang Rimba nun jauh di tengah hutan belantara di Jambi sana.

Wanita lajang ini menjadi guru anak Orang Rimba bergabung dengan kelompok aktivis LSM Lingkungan Warung Informasi (WARSI). Dia sudah bergabung sejak 2009 silam, setelah setahun sebelumnya menggondol sarjana antropolog. Karlin, begitu sapaan akrabnya, memang tipe wanita yang suka petualang. Dia rela meninggalkan jauh keluarganya di Yogyakarta. Pilihannya ingin mengabdikan kemampuannya untuk anak Orang Rimba, suatu kelompok masyarakat pedalaman di Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) nan jauh dari hingar bingarnya hidup di perkotaan.

“Ketika awalnya memilih pekerjaan seperti ini, sempat ada teguran dari orangtua. Ya mungkin semua orang juga berpikiran ingin hidup dan bekerja di tempat yang bersih, tidak seperti saya hidup di tengah hutan belantara,” kata Karlin.

Tapi yang namanya hidup, merupakan pilihan dan kesenangan. Karlin bisa meyakinkan pada keluarganya, bahwa alternatif yang dipilihnya sebagai bentuk tantangan tersendiri dalam hidupnya. Hatinya terpanggil ingin mengabdi tanpa pamrih pada anak Orang Rimba ini, ketikanya di bangku kuliah sempat melihat sebuah iklan di TV. Di mana sosok wanita tangguh yang dikenal dengan nama Butet -kala itu bekerja di Warsi- menjadi guru anak Rimba.

Dari sana, Karlin yang juga hobi panjat gunung ini merasa terpanggil. Dia ingin setelah meraih sarjana, kelak bisa bergabung bersama Warsi. Kelompok aktivis Warsi sendiri sejak tahun 1998 silam sudah membuat kelompok belajar alternatif untuk anak-anak Rimba itu.

Kebetulan ketika itu Warsi membuka lowongan buat tenaga pengajar bagi anak Orang Rimba. Setelah bergabung, tahap awal Karlin harus beradaptasi dengan situasi dan suasana di lingkungan hutan belantara itu. Untuk menempuh jalur ke kawasan hutan, cewek bertubuh mungil ini, harus berjalan kaki menelusuri perbukitan. Di kawasan penyanggah TNBD, memang disana ada Posko Warsi. Dari sana, Karin harus beranjak kembali menuju perkampungan Orang Rimba. Paling dekat dari Posko Warsi, dia berjalan minimal satu jam. Namun demikian masih ada kelompok Orang Rimba lainnya yang jauh di tengah kawasan hutan yang harus ditempuh berjalan kaki selama 9 jam.

“Kita tidur di Posko Warsi yang ada di pinggir taman. Orang Rimba baik-baik, bila mereka berhasil berburu, saya pasti diberi dagingnya,” kata Karlin.

Awalnya, Karlin tidak membayangkan kondisi Orang Rimba yang sesungguhnya. Fakta di lapangan, ketika pertama kali menginjakkan kaki di pemukiman Orang Rimba, dia terkejut ternyata masih ada rumah beratapkan terpal tanpa dinding. Kaum wanitanya hanya mengenakan kemben dan masih banyak anak-anak tanpa busana.

“Walau sudah banyak baca buku tentang suku-suku di Indonesia, namun masih sulit dipercaya kalau zaman sekarang masih ada komunitas marginal seperti Orang Rimba,” kata Karlin yang sebelum masuk UGM merupakan tamatan dari SMK Cipta Karya, Medan itu.

Tidak terlalu sulit memang baginya beradaptasi dengan lingkungan Orang Rimba. Ini dimungkinkan, karena aktivitas Warsi selama ini sudah cukup dekat dengan masyarakat Rimba. Sehingga dengan membawa nama Warsi, kelompok masyarakat Rimba bisa menerima dengan terbuka.

“Senangnya mereka selalu terbuka dengan saya, mungkin karena mereka sudah percaya sama Warsi, jadi begitu saya masuk boleh dikata tidak ada halangan yang berarti dalam bergaul dengan mereka,” lanjut gadis asal Yogyakarta ini.

Tugas mengajar menulis dan berhitung dijalankannya dengan senang hati. Ada sekitar 30-an anak Rimba yang membutuhkan tegananya. Dari jumlah itu, mereka tidak satu lokasi. Mereka terdiri dari kelompok yang berbeda dan lokasi yang berbeda.

“Kebetulan anak-anak rimba sangat cepat menangkap, dan mereka sangat antusias setiap kali belajar,” ujar Karlin. Proses belajarnya, Karlin harus berdiam diri selama dua pekan di dalam hutan dua pekan lainnya beristirahat di Kota Jambi. Papan tulis dan kapur serta sejumlah buku, pena dan pensil selalu menyertainya, dalam setiap kunjungan ke komunitas Orang Rimba.

“Kalau kertasnya habis, ya kami pakai apa yang bisa untuk ditulis, kadang pakai kertas bekas bungkus rokok juga pernah,” sebutnya.

Proses belajarnya pun tidak sama dengan dunia pendidikan normal yang memiliki ruangan kelas yang bagus. Anak-anak Orang Rimba ini belajar di alam terbuka. Mereka duduk bersama di bawah pohon rindang, kadangkala mereka belajar di tepi sungai. Tidak ada juga jam pelajaran sebagaimana umumnya. Perlu kesabaran ekstra agar dapat mengumpulkan anak-anak Rimba itu.

“Kapan mereka kumpul, baru kita belajar. Jadi bisa saja belajarnya pagi, siang atau sore. Kalau malam jelas tidak bisa, karena tidak ada listrik,” kata Karlin.

Dalam bertugas, tidak hanya sekadar mengajar baca dan tulis saja. Lembaga tempat dia bekerja juga melakukan advokasi untuk pendidikan anak-anak Orang Rimba. Sebagaimana misi Warsi yang juga menghubungkan Orang Rimba dengan jalur pendidikan formal, terutama untuk Orang Rimba yang berada dekat dengan fasilitas pendidikan.

“Ada juga Orang Rimba yang sudah dekat dengan pemukiman, seperti Orang Rimba di Desa Kedudung muda, mereka sekitar 2 jam perjalanan keluar rimba sudah ketemu sekolah formal. Untuk anak-anak di kelompok ini, kami usahakan mereka untuk bisa mengikuti pendidikan sekolah formal,” jelas wanita berkulit kuning langsat ini.

Bagi anak-anak yang dekat dengan sekolah formal ini, rata-rata mereka telah mengikuti sekolah alternatif yang diselenggarakan Warsi. Mereka sudah bisa membaca, menulis dan berhitung serta sedikit pengetahuan umum. Kemudian mereka didaftarkan ke sekolah terdekat untuk mengikuti sekolah kelas jauh.

“Mereka kita daftarkan di sekolah formal, walau bukan langsung sekolah setiap harinya, namun diatur jadwalnya dengan guru sekolah bersangkutan. Kemudian dipilih tempat untuk pertemuan, biasanya dilakukan di kantor lapangan kita,” tambah Karlin. Hasilnya lumayan, dalam beberapa tahun ini anak-anak rimba sudah ada yang mengikuti ujian persamaan UAN. “Walau belum terlalu banyak, tapi tahun kemarin sudah ada 3 orang yang lulus UN, namun sayang mereka belum lanjut ke jenjang berikutnya, lagi-lagi terkendala jarak yang jauh dengan SMP terdekat,” kata Karlin.

Tidak hanya itu, sebaran Orang Rimba yang cukup luas, yang terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu di TNBD, selatan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) dan sepanjang jalan lintas Sumatera mulai dari batas Jambi-Sumatera Selatan sampai Batas Jambi-Sumbar. Di beberapa tempat di Jalan Lintas, Warsi juga mengadvokasikan pendidikan formal untuk anak-anak rimba. Selain langsung menghubungkan dengan pihak sekolah, staf pendidikan juga melakukan advokasi ke pemerintah.

“Bagaimana pun pendidikan hak semua orang, dan negaralah yang berkewajiban untuk memenuhi hak tersebut, kami dari Warsi mendorong supaya negara lebih tanggap dan lebih berkomitmen untuk pendidikan Orang Rimba,” ucap Karlin.

Apalagi sebagian besar Orang Rimba di jalan lintas sudah berintegrasi dengan kelompok masyarakat Melayu maupun masyarakat transmigrasi. “Sarana pendidikan sebenarnya sudah sangat dekat dengan mereka, hanya stigma yang dilekatkan kelompok masyarakat lain pada Orang Rimba seringkali menyebabkan mereka tidak diterima bersekolah di sekolah formal. Ini yang terus kami upayakan supaya negara dapat mengambil peran untuk memenuhi hak-hak masyarakat adat seperti halnya Orang Rimba,” harap Karlin.

sumber

Penemu Teknologi Pemindai 4D Pertama di Dunia, Warsito Purwo Taruno

Warsito nyaris gila saat komputer kerjanya hangus terbakar disambar petir. Hanya satu laptop tersisa, dan itu juga tiba-tiba jebol. Ini cobaan berat: di komputer itu, hasil riset belasan tahun hilang tak berjejak.

Hampir sepekan dia berdiam diri di kamar. Mimpinya seperti kandas. Dia ingin menciptakan alat pemindai empat dimensi (4D) berbasis teknologi Electrical Capacitance Volume-Tomography (ECVT). Itu teknologi pemindaian tiga dimensi (3D), dengan obyek bergerak berkecepatan tinggi, sehingga menghasilkan citra 4D.

Getir. Tapi dia harus bangkit, dan tak boleh menyerah. Musibah itu memaksanya kembali membongkar arsip, dan catatan riset. Satu tim ahli dibentuknya membantu kerja besar itu. Mereka dari Center for Tomography Research Laboratory (CTECH Labs).

Barangkali itu hikmah di balik musibah. Sebelumnya, dia malas membongkar data yang tersimpan belasan tahun. Semuanya bertumpuk seperti bangunan tumpang tindih. Tak ada cara lain merapikannya, kecuali membongkar, dan membangun ulang dari nol. “Mungkin di sini kunci keberhasilan itu,” katanya.

Pada 2004, riset itu kelar. Tapi masih dalam bentuk simulasi. Meski begitu, temuan Warsito segera menjadi incaran sejumlah perusahaan terkemuka dunia. Teknologi pemindai 4D pertama di dunia itu akhirnya dipatenkan di Amerika Serikat, dan lembaga paten internasional PTO/WO pada 2006.

Tak kurang, yang naksir berat adalah NASA, lembaga antariksa Amerika. “NASA adalah lembaga luar yang pertama kali mengakui teknologi ini, dan kemudian memakainya meskipun masih taraf riset,” katanya.

NASA memakai teknologi temuannya itu, untuk mengembangkan sistem pemindai tumpukan embun di dinding luar pesawat ulang-alik. Saat pesawat itu meluncur, ada perubahan suhu sangat tinggi. Tumpukan embun itu bisa merusak dinding pesawat yang terbuat dari keramik.

Setelah NASA, temuan Warsito dilirik oleh lembaga top lainnya, seperti Ohio State University, perusahaan B&W, Departemen Energi Amerika, University of Cambridge, dan sejumlah lembaga besar lain.

Teknologi Warsito itu diperkirakan bakal membawa perubahan drastis dalam perkembangan riset dan teknologi. Jangkauannya juga luas. Mulai dari bidang energi, proses kimia, kedokteran hingga nano-teknologi.

***

Menekuni riset tomografi sejak 1992, persisnya saat dia kelar tugas akhir S1, Warsito mengatakan hasil yang dicapainya adalah buah dari kerja keras. Tomografi yang dia kembangkan bukan ada secara tiba-tiba. “Proses pengembangannya panjang, diikuti improvisasi terus-menerus sampai saat ini,” ujarnya.

Tomografi adalah teknologi memindai berbagai obyek, dari luar hingga kondisi bagian dalam, tanpa harus merusak penampangnya. Teknologi ini terdiri dari rangkaian sistem sensor, elektronika, dan komputer. Dengan teknologi ini, pemindaian bisa dilakukan dari luar, tanpa menyentuh obyek. Contoh paling umum adalah mesin CT Scan, dan MRI yang digunakan di bidang kedokteran. Hanya, dua alat itu sekadar menghasilkan citra dua dimensi (2D), dengan obyek tidak bergerak.

Sedangkan tomografi ciptaan Warsito mampu memindai 3D, atau volumetrik dengan obyek bergerak berkecepatan tinggi. “Jadi bisa 4D yakni tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu,” ujarnya. Aplikasinya pun, kata Warsito, sangat luas. “Dari reaktor yang dipakai di pabrik-pabrik, tubuh manusia, obyek-obyek skala nano, hingga perut bumi.”

Menurut Warsito, pemindaian dari dalam menuju luar dinding itu bisa dilakukan karena teknologi tomografi 4D kreasinya memakai gelombang listrik non-linear. Teknologi pemindai lain menggunakan gelombang linear, sehingga hanya bisa memindai dari luar obyek, ke dalam obyek.

Di Indonesia, teknologi yang masih terus dikembangkan Warsito ini, digunakan untuk pemindaian tabung gas bertekanan tinggi, seperti kendaraan berbahan bakar gas Bus Transjakarta.

Tabung gas bertekanan tinggi perlu dipindai untuk memeriksa apabila ada retakan di dalam tabung yang tidak terlihat. Sebab, retakan itu bisa mengakibatkan ledakan, dan berdampak fatal. Sistem pemindai ini telah dipakai di pabrik tabung gas tekanan tinggi di Cikarang.

“Ada banyak teknologi turunan dari sensor dan tomografi ini yang sekarang sedang kami kembangkan, seperti sensor untuk treatment kanker, sistem pemindaian aktivitas otak manusia, hingga sensor untuk kebocoran tabung gas,” Warsito menambahkan. Di bidang kedokteran, teknologi temuan Warsito jelas mengungguli kemampuan CT Scan dan MRI. Penemu CT Scan, Sir Godfrey Hounsfield dan Dr. Alan Cormack, diganjar Nobel Bidang Fisiologi dan Kedokteran 1979. Pun penemu MRI, Paul Lauterbur dan Sir Peter Mansfield, yang meraih penghargaan sama tahun 2003.

Akankah Warsito menjadi peraih Nobel di masa mendatang?

“Rasanya terlalu tinggi untuk bangga dengan ini semua. Yang saya pikirkan hanyalah keinginan memberikan harapan bagi bangsa agar tidak terlalu pesimis dengan kemampuan mereka, dan tidak harus merasa rendah terhadap bangsa mana pun juga,” ujar Warsito.

***

Bukan Superman, tokoh kartun DC Comics itu, yang memberi ilham bagi Warsito menciptakan teknologi ‘tembus pandang’ ini. Ia bahkan berkelakar tak percaya kehebatan Superman.

Temuan ini hanya serpihan imajinasinya sewaktu SMA. Kala itu, ia terpaku dengan sosok jenius dalam komik yang berhasil mengembangkan mesin foto copy yang mampu mengkloning benda sama persis aslinya.

“Cerita itu tidak pernah saya lupa. Itu sedikit memberi inspirasi untuk mengembangkan teknologi tomografi ini. Karena teknologi ini bisa ‘meng-copy’ seluruh obyek menjadi data digital 3D,” ujar lelaki yang kini menjabat sebagai staf ahli Menristek.

Lahir di Solo, 16 Mei 1967, dia yang bernama lengkap Warsito P Taruno ini, bukanlah anak yang tumbuh dengan mimpi besar. Sebagai anak desa di lereng Gunung Lawu, ia menjalani hidup ala kadarnya. Ia habiskan masa kecil bergumul dengan sawah, dan ternak.

Tapi memang, kemampuan intelektualitasnya ditempa karena dia gemar membaca buku. “Saya meminjam buku apa saja yang bisa saya pinjam dan baca. Saya membacanya di mana saja, bisa di sawah, ladang, sungai. Kambing saya kenyang makan tanaman orang, saya kenyang baca buku,” ujarnya. Aktivitas itu dilakoninya hingga lepas masa SMA.

Sebagai siswa cemerlang, Warsito kemudian pindah ke Yogyakarta, setelah namanya tertera sebagai mahasiswa Teknik Kimia UGM. Tapi dia gagal sekolah ke kampus itu, karena terbentur masalah biaya. Ia lalu merantau ke Jakarta. Beruntung, dia mendapat beasiswa di Universitas Shizuoka, Jepang, 1987. Beasiswa mengantarnya meraih gelar tertinggi akademik (S3), 1997.

Pada 1999, dia hijrah ke Amerika Serikat. Berbekal riset tentang tomografi, dia menjadi satu dari 15 peneliti papan atas dunia di Industrial Research Consortium, Ohio State University. Sebuah lembaga riset terpandang yang menjadi acuan sejumlah perusahaan minyak raksasa di dunia semisal ExxonMobil, Conoco Phillips, dan Shell.

Di tengah kesibukan riset, ia meluangkan waktu menulis di sejumlah jurnal ilmiah bertaraf internasional. Tak jarang, ia juga dipercaya menjadi pembicara utama dalam sejumlah forum ilmuwan dunia.

Momen tak terlupakan adalah tatkala ia selesai memberi sesi paripurna (plenary lecture) di konferensi internasional tentang reactor engineering di Delft, Belanda, 1999. “Itu adalah sesi paripurna sebuah konferensi besar, yang dihadiri pakar dan professor dari seluruh dunia. Sepertinya tak ada penghargaan lebih besar dari itu, yang pernah saya rasakan dalam hidup saya. Bagaikan cerita di film.”

Empat tahun dia curahkan tenaga dan waktu di Amerika. Mulai 2003 hingga 2006, ia memilih wara-wiri antara Amerika dan Indonesia. Akhirnya, dia memutuskan kembali ke Indonesia, membesarkan CTECH Labs yang dibangunnya di satu ruko mungil di kawasan Tangerang.

“Cita-cita saya membangun institusi riset yang tidak kalah dengan institusi riset mana pun di dunia, dan itu di Indonesia.” 

Di matanya, dunia sains di Indonesia kurang tantangan. Bukan hanya wadah yang terbatas, tapi juga interaksi antarilmuwan di ajang internasional lemah. Tantangan nyata dari industri juga minim. “Tanpa tantangan, dunia sains kita tidak akan maju,” ujarnya.

Astronot Pertama Indonesia

Siapa yang menyangka kalau astronot pertama yang mewakili Indonesia adalah seorang perempuan? Ya, beliau adalah Ibu Pratiwi Pujilestari Sudarmono.

Pratiwi Pujilestari Sudarmono lahir di Bandung pada tanggal 31 Juli 1952. Pratiwi Sudarmono menerima gelar Master dari Universitas Indonesia pada 1977, dan Ph.D. dalam bidang Biologi Molekuler dari Universitas Osaka, Jepang pada 1984. Ia kemudian memulai karir ilmiahnya sebagai penerima beasiswa WHO untuk meneliti biologi molekuler Salmonella typhi. Sejak 1994 hingga 2000, ia menjabat sebagai ketua Departemen Mikrobiologi Fakultas Medis Universitas Indonesia. Sejak 2001 hingga 2002, ia menjadi peserta Program Sarjana Fulbright New Century.

Pratiwi Pujilestari Sudarmono adalah seorang ilmuwan Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai profesor mikrobiologi di Universitas Indonesia, Jakarta.

Pada bulan Oktober 1985, ia terpilih untuk ambil bagian dalam misi Wahana Antariksa NASA STS-61-H sebagai Spesialis Muatan. Taufik Akbar adalah cadangannya dalam misi ini. Namun, setelah bencana Challenger, pengiriman satelit komersial seperti Palapa B-3 milik Indonesia yang direncanakan pada misi STS-61-H ini dibatalkan, sehingga misi ini tidak pernah dijalankan. Satelit tersebut kemudian diluncurkan dengan sebuah roket Delta.

Beberapa foto Pratiwi Pujilestari dengan Taufik Akbar saat pelatihan di NASA.

sumber

Animator Indonesia Tembus Hollywood Lewat ‘Tintin’

Berawal dari kecintaan terhadap karakter fiksi seorang detektif berjambul bernama Tintin, seorang animator muda asal Indonesia bernama Rini Sugianto sukses menembus kancah perfilman Hollywood.

Rini yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital di Selandia Baru, baru-baru ini ikut menggarap film “The Adventures of Tintin.” Sebelumnya, Rini yang adalah lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco, California rela untuk meninggalkan pekerjaan dan kehidupannya di Amerika dan pindah ke Selandia Baru, setelah mendapat tawaran untuk menggarap film yang disutradarai oleh Stephen Spielberg ini. “WETA waktu itu lagi hiring untuk ‘Tintin’ sama ‘Rise of the Apes.’ Lalu setelah itu saya ditelepon. Katanya, ‘Mau pindah ke Selandia Baru atau nggak? Saya grew up dengan Tintin, sewaktu masih kecil baca Tintin terus. Akhirnya sayanggak bisa nolak dan pindah ke sini tahun kemarin,” tutur Rini via telepon kepada VOA.

Film “The Adventures of Tintin” adalah film layar lebar Hollywood pertama di mana Rini ikut menjadi salah satu animatornya. Selain merupakan prestasi yang luar biasa, tentunya juga cukup membuat hati Rini senang. “Waktu itu senang ya, pas diwawancara (untuk pekerjaan ini), lucunya karena saya di LA punya anjing dan Tintin ada karakter anjingnya, Snowy. (Mereka) agak-agak tertarik juga mungkin karena saya punya anjing jadi mungkin lebih tahu gerakannya anjing karena tiap hari melihat gerakannya. Senangnya dapat kesempatan untuk kerja di film sebesar Tintin. Apalagi dengan sutradaranya semacam Stephen Spielberg. Baru pertama kali ini kerja dengan sutradara terkenal,” ujarnya.

Walaupun begitu, Rini mengaku belum pernah bertemu langsung dengan Stephen Spielberg. “Seminggu sekali, adadirector review lewat video conference. Jadi melihatnya hanya dari video aja,” tambah Rini.

Dalam film “The Adventures of Tintin,” Rini bertindak sebagai animator dengan andil paling besar. “Kebetulan di film ini, saya mengerjain paling banyak adegannya, total ada 70 shot di film Tintin,” ujar Rini.

Menggarap film yang memiliki tokoh terkenal seperti Tintin memiliki tantangan tersendiri. “Yang paling besar, adalah karena komiknya itu udah terkenal. Jadi orang-orang sudah familiar sama karakternya. Kita nggak bisa sembarangan mengubah ceritanya atau mengubah terlalu jauh dari aslinya,” tambah Rini.

Penggarapan film “The Adventures of Tintin” ini juga memakan waktu yang tidak sebentar. “Animasinya sendiri, full production-nya mungkin sekitar setahun setengah. Tapi proyeknya sendiri sudah mulai sekitar empat tahun lalu. Tapi, untuk beberapa tahun pertama, mereka hanya mengerjakan ceritanya. Fokusnya adalah untuk mengerjakan storyboard sampai solid,” kata Rini.

Melihat nama orang Indonesia di film sebesar Tintin tentunya merupakan kebanggaan tersendiri, terutama bagi orang tua Rini yang sudah nonton film “The Adventures of Tintin” di Indonesia. “Begitu dengar bakal main di Indonesia, langsung saya suruh nonton. Orang tua kebetulan memang bukan orang yang sering nonton film. Mungkin pertama kali dalam jangka waktu sepuluh tahun dan Tintin film pertama yang mereka tonton. Mereka cukup bangga akan melihat nama (Rini) di big screen,” ujarnya.

Rini mengaku orang tuanyalah yang selalu mendukung segalanya dalam hal karir dan kehidupan. “Mereka mendukung sewaktu saya sekolah dan waktu saya ngambil keputusan untuk sekolah lagi di bidang animasi, dan orang tua saya waktu itu sama sekali nggak ngerti animasi itu apa. Tapi, mereka percaya kalau pilihan Rini akan membuat Rini bahagia. Mereka mendukung penuh mulai dari bayar sekolah sampai mencari pekerjaan,” tambah Rini.

Saat ini, Rini juga sedang menggarap animasi untuk film Hollywood lainnya. “Sekarang lagi ngerjain film “The Avengers,” jadi kalau pada nonton film “Thor” dan “Captain America” dulu, ada klip-klipnya untuk “The Avengers.“Ini gabungan semua superhero,” jelasnya.

Pesan Rini terutama kepada sesama animator adalah untuk tidak pernah putus asa dalam menggapai cita-cita. “Never give up. Kalau memang ada perusahaan yang animator-animator Indonesian mau tembus, pelajarin tipe animasi mereka dan buat animasi yang seperti tipe yang mereka kerjakan. Lama-lama akan terbuka peluangnya.”

sumber

Biografi Bill Gates

William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.

Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat dan cenderung sering mengalami kesulitan di sekolah. Ketika dia berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan pada dirinya dan mengirimnya ke Lakeside School, sebuah sekolah dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki. Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Bill Gates untuk pertama kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu.

Dia dengan cepat menguasai BASIC, sebuah bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang komputer. “Dia adalah seorang eksentrik,” sebagaimana salah seorang guru memberikan Gates julukan itu. Bill Gates menempuh kuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun 1975. Di sana ia bertemu dengan Paul Allen sewaktu sekolah bersama-sama. Bersama Paul Allen, Bill Gates terus mengembangkan talentanya di bidang pemograman komputer. Namun, Bill gates memutuskan keluar (drop out) untuk menyumbangkan wakunya ke Microsoft.

Latar Belakang Pekerjaan

Melalui usaha kerasnya, perusahaan yang ia dirikan yang bernama Microsoft Corporation menjadi sukses dan Bill Gates melambung menjadi seorang jutawan. Di tahun 1990 Bill Gates sukses merilis sistem operasi yang sangat sukses di pasaran dunia. Namun, Bill Gates juga mendapat reputasi yang tidak baik dalam karirnya. Tidak hanya satu kali, bahkan Bill Gates melakukan beberapa kali kesalahan dalam bisnis perangkat lunaknya. Di tahun 1990 Bill Gates mendapat tuntutan dari Departemen Keadilan Amerika Serikat dengan dakwaan Gates telah melakukan monopoli terhadap perusahaan-perusahaan kecil. Dan sekali lagi Bill Gates tersandung oleh hukum undang-undang bisnis Amerika Serikat pada tahun 1999. Pada tahun 2000, Bill gates mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Pegawai Eksekutif dan ia memilih kembali ke profesi lamanya yang ia cintai yaitu Kepala Penelitian dan Pengembangan Perangkat Lunak di perusahaanya sendiri, Microsoft Corp. Dan pada awal tahun 2008, Bill Gates memutuskan untuk mengundurkan diri dari manajemen Microsoft dan mengkonsentrasikan diri pada kerja kedermawanan melalui yayasan sosial yang didirikannya, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.

Kehidupan Pribadi

Dalam kehidupan peribadinya, Gates menikah dengan Melinda French pada 1 Januari 1994. Mereka mempunyai tiga orang anak, Jennifer Katherine Gates (1996), Rory John Gates (1999) dan Phoebe Adele gates (2002). Dengan istrinya, Bill Gates telah mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation, yang merupakan sebuah Yayasan Sosial yang memperhatikan pederita AIDS, beasiswa bagi universitas-universitas dan kepedulian pada dunia ketiga. Para kritikus mengatakan ini merupakan pembuktian terhadap kemarahan banyak orang tentang praktik monopoli, adikuasa perusahaannya dan beberapa kejahatan yang telah ia lakukan, tetapi beberapa orang yang dekat dengan Bill Gates berkata bahwa ia memang telah lama berencana untuk menyumbangkan sebagian besar hartanya.

Di tahun 1999 koran Washington Post memberitakan bahwa “Gates telah menyatakan bahwa dia memutuskan untuk menyumbangkan $5 milyar kepada organisasi mereka. Hal itu tentu tidak mengherankan karena menurut survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi orang terkaya di dunia berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar. Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya. Untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang berat, namun usaha keras dan sikap pantang menyerah Bill Gates telah membuahkan hasil yang dapat ia nikmati saat ini.

FAKTA FAKTA KEKAYAAN BILL GATES

  1. Bill Gates menghasilkan US$250 setiap detiknya, itu sekitar US$20 juta sehari dan US$7,8 milyar setahun!
  2. Jika dia menjatuhkan US$1.000, dia bahkan tidak perlu repot-repot lagi untuk mengambilnya kembali karena sama dengan waktu 4 detik untuk mengambil, dia sudah memperoleh penghasilan dalam jumlah yang sama.
  3. Utang nasional Amerika sekitar US$5,62 trilyun, jika Bill Gates akan membayar sendiri utang itu, dia akan melunasinya dalam waktu kurang dari 10 tahun.
  4. Dia dapat menyumbangkan US$15 kepada semua orang di dunia tapi tetap dapat menyisakan US$5 juta sebagai uang sakunya.
  5. Michael Jordan adalah atlit yg dibayar paling mahal di Amerika. Jika dia tidak makan dan minum dan tetap membiarkan penghasilannya utuh dalam setahun sejumlah US$30 juta, dia tetap harus menunggu sampai 277 tahun agar bisa sekaya Bill Gates sekarang.
  6. Jika Bill Gates adalah sebuah negara, dia akan menjadi negara terkaya sedunia nomor ke 37 atau jadi perusahaan Amerika terbesar nomor 13, bahkan melebihi IBM.
  7.  Jika semua uang Bill Gates ditukarkan ke dalam pecahan US$1, kita dapat menyusunnya menjadi jalan dari bumi ke bulan, 14 kali bolak balik. Tapi jalan itu harus dibuat non stop selama 1.400 tahun dan menggunakan total 713 buah pesawat Boeing 747 untuk mengangkut semua uang itu.
  8. Bill Gates sekarang berumur 40 tahun. Jika kita mengasumsikan dia dapat hidup 35 tahun lagi maka dia harus membelanjakan US$6,78 juta per hari untuk menghabiskan semua uangnya sebelum dia pergi ke surga.
  9. Tapi! Jika pemakai Microsoft Windows dapat mengklaim US$1 untuk setiap kali komputernya hang karena Microsoft Windows, Bill Gates akan segera bangkrut dalam waktu 3 tahun!

Programmer Pertama di Dunia

Selamat malam kawan” programmer. Ini adalah artikel baru saya yang lain tentang pemrograman.  Pasti tidak banyak dari kalian yang tahu kalau programmer pertama di dunia adalah seorang wanita. Banyak orang beranggapan bahwa pekerjaan programmer identik dengan pekerjaan kaum pria, dan mungkin kalian juga beranggapan demikian. Tapi tahukah Anda bahwa programmer pertama di dunia adalah seorang “wanita”?

Augusta Ada King, Countess of Lovelace (10 December 1815 – 27 November 1852), atau lebih dikenal dengan sapaan Lovelace, seorang wanita berasal dari Inggris yang dinobatkan sebagai programmer pertama di dunia. Lovelace merupakan putri seorang penyair bernama George Gordon, Lord Byron ke-6, dan ibunya Anne Isabella “Annabella” Milbanke, Baroness Wentworth. Ibunda Lovelace berpisah dengan ayahnya sejak Lovelace masih kecil, dan Lovelace dibesarkan oleh ibundanya.

Sewaktu kecil Lovelace sering sakit-sakitan. Saat Lovelace berumur 8 tahun dia mengalamai sakit kepala sangat hebat yang mempengaruhi pengelihatannya, bahkan pada tahun 1829, Lovelace pernah mengalami kelumpuhan yang menyebabkannya harus terbaring untuk beristirahat selama hampir setahun. Dan pada tahun 1931, Lovelace kembali bisa berjalan, meskipun masih dengan bantuan tongkat.

Lovelace melanjutkan pendidikan melalui home schooling akibat kesehatannya yang buruk. Lovelace diajarkan matematika pada umur yang muda oleh William Frend, William King dan Mary Somerville. Selain itu, salah seorang guru Lovelace adalah seorang ahli matematika dan logika, Agustus De Morgan. Lovelace sangat menikmati waktunya mempelajari matematika, bahkan dia menganggap matematika merupakan bagian dari hidupnya.

Karena kemampuannya yang tinggi dalam bidang matematika, Charles Babbage, merupakan salah satu tokoh terkenal dalam bidang komputer, mempekerjakan Lovelace dalam pengerjaan mesin analitis. Pada saat itu, mesin analitis merupakan mesin yang digunakan untuk menerapkan kerja sebuah algoritma, dan dianggap merupakan awal mulanya mesin komputer. Dengan menggunakan mesin analitis inilah, Lovelace dipekerjakan menjadi seorang programmer.

Adapun program yang pertama kali dibuat oleh Lovelace adalah pengimplementasian algoritma Bernouli’s Numbers dengan menggunakan mesin analitis milik Babbage. Lovelace memulai memprogram algoritma tersebut ketika Charles Babbage menyuruh Lovelace untuk menerjemahkan paper dari Luigi Menabrea, seorang insinyur dari Italia. Paper tersebut dikenal dengan Menabrea’s paper. Dari situlah Lovelace mulai membuat program algoritma tersebut selama hampir satu tahun. Kemudian pada tahun 1952, seratus tahun setelah kematiannya, ditemukan catatan milik Lovelace mengenai mesin analitis milik Babbage. Catatan tersebut kemudian disusun berdasarikan label dari A sampai G. Dari catatan berlabel G itulah diketahui program pertama yang dibuat oleh Lovelace, dan Lovelace pun dinobatkan sebagai programmer yang pertama di dunia.

Bukan hanya itu, departemen pertahanan Amerika Serikat menciptakan sebuah bahasa pemrograman bernama ADA yang merupakan nama dari Lovelace. Sejak tahun 1998, Lovelace diberikan mendali atas namanya oleh masyarakat Inggris dan kompetisi tahunan bagi wanita dalam bidang komputer. Dan pada tanggal 24 Maret sudah ditetapkan sebagai “Ada Lovelace Day”, hari untuk memperingati prestasi wanita di dalam teknologi dan pengetahuan. Lovelace merupakan salah satu inspirator baru para kaum hawa, sebagai teladan dari semangat dan kemauannya yang tinggi dalam menuntut ilmu. Keterpurukkan dalam keluarga maupun kemerosotan kesehatannya waktu kecil tidak pernah menyurutkan semangatnya dalam belajar dan berkarya.

By ahmadhariy Posted in tokoh