Pertanyaan "Haram" Saat Wawancara Kerja

Kesempatan kita mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan biasanya ditentukan oleh wawancara kerja. Pada saat inilah pelamar kerja harus menampilkan sisi terbaik yang ada pada dirinya.

Selama wawancara berlangsung, terkadang pewawancara memberikan kesempatan bagi Anda untuk bertanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Dalam kesempatan inilah terkadang pelamar sering menanyakan hal-hal yang salah, yang justru memberi kesan buruk di mata pewawancara.

Untuk itu, Anda harus mengetahui pertanyaan apa yang sebaiknya disampaikan dan tidak disampaikan kepada pewawancara. Seperti dikutip dari Her Campus, Jum’at (4/1/2013), setidaknya ada beberapa jenis pertanyaan yang seharusnya tidak Anda sampaikan saat wawancara kerja.

Apa yang tepatnya dilakukan oleh perusahaan Anda? 
Salah satu hal penting yang harus Anda persiapkan sebelum mengikuti wawancara kerja yaitu mencari tahu informasi mengenai perusahaan tempat Anda melamar. Sebagian besar pewawancara berasumsi bahwa pelamar sudah mengetahu informasi penting mengenai perusahaan mereka. Jika Anda menanyakan pertanyaan tersebut, maka pewawancara akan berpikir bahwa Anda tidak peduli dan tidak meluangkan waktu untuk mencari tahu informasi tentang perusahaan.

Berapa perusahaan akan menggaji saya untuk posisi ini?
Jika pewawancara belum membahas mengenai gaji, jangan pernah Anda menanyakan hal tersebut terlebih dahulu. Dengan mengajukan pertanyaan tersebut, pewawancara akan menilai Anda sebagai orang yang lebih tertarik untuk menuai manfaat dari posisi yang Anda lamar daripada melakukan pekerjaan nantinya dengan baik. Tunggulah sampai pewawancara membahas mengenai gaji, baru Anda boleh berdiskusi tentang penawaran gaji yang Anda inginkan.

Kapan saya bisa mengambil cuti untuk liburan?
Dengan bertanya tentang cuti sebelum Anda mendapatkan pekerjaan tersebut, hanya akan menyiratkan bahwa Anda tidak akan berkomitmen penuh untuk posisi Anda dan membuat Anda menjadi calon karyawan yang kurang diinginkan oleh perusahaan.

Saya harus bekerja berapa jam dalam seminggu? Apakah saya harus bekerja saat akhir pekan?
Ketika Anda bertanya mengenai jam kerja dan kerja ekstra, pewawancara akan berasumsi bahwa Anda berharap untuk bekerja sesedikit mungkin. Jika Anda benar-benar ingin mengetahui jawaban ini untuk mengukur seberapa sibuknya Anda nanti, dapat mengganti pertanyaannya dengan “Apakah ada hari kerja pengecualian dalam posisi ini?”

Setelah bekerja berapa lama baru saya akan dipromosikan untuk naik jabatan?
Pertanyaan ini hanya akan membuat seolah-olah Anda melamar posisi ini hanya untuk mendapatkan jabatan yang tinggi di perusahaan dan Anda tidak tertarik untuk posisi yang Anda lamar. Selain itu, hal tersebut akan menyiratkan bahwa Anda merupakan orang yang terlalu ambisius dan haus akan kekuasaan.

Apakah saya diterima untuk menempati posisi itu? 
Dengan mengajukan pertanyaan ini, pewawancara akan menilai Anda sebagai orangyang tidak sabar. Jika Anda ingin memastikan apakah Anda diterima bekerja di perusahaan tersebut, Anda bisa mengganti pertanyaannya dengan “Apakah Anda melakukan beberapa proses seleksi lagi untuk pelamar-pelamar posisi ini?” Dengan menanyakan pertanyaan ini, pewawancara biasanya akan memberikan informasi kepada Anda mengenai hal tersebut, meskipun mereka kurang tertarik kepada Anda.

Pertanyaan lain yang tidak perlu Anda tanyakan saat wawancara kerja antara lain: Dapatkah saya melihat ruang istirahat? Berapa lama waktu makan siang? Apa sanksi yang akan diberikan oleh perusahaan jika saya terlambat? Apakah saya harus menjalani tes narkoba? Apakah di perusahaan ini karyawan bisa mengakses internet? Berapa kali peringatan yang diberikan oleh perusahaan sebelum memecat karyawan?

Selama Anda tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemungkinan besar pewawancara akan menilai Anda sebagai calon karyawan yang patut dipertimbangkan untuk bekerja di perusahaan mereka.

sumber

Habibie Tokoh Paling Inspiratif yang Tergusur

Saat buku atau film Ainun dan Habibie sukses serta menjadi perbincangan di Indonesia tampaknya telah mengokohkan posisi Habibie sebagai tokoh bangsa. Bangsa Indonesia mungkin baru menyadari bahwa Habibi tampaknya menjadi tokoh Indonesia paling inspiratif di dunia modern. Prestasi hebatnya saat menjabat menjadi wakil presiden dan presiden tersingkat di Indonesia itu bisa saja ia melanjutkan jadi presiden. Tetapi ia tersingkir dan tidak mau mencalonkan lagi meski dia sangat berkopeten dan bermampuan luar biasa dalam memimpin bangsa. Sejarah bangsa ini mencatat bahwa tokoh super Indonesia itu dengan berbagai kehebatannya bukan hanya berteknologi tetapi juga dalam mengelola bangsa tetapi justru disingkirkan karena paranoid negatif masyarakat Indonesia. Paranoid salah itu terpengaruh oleh informasi yang tidak benar karena ulah para politikus dan media masa yang dikuasai para politikus. Habibi bisa jadi panutan bangsa ini sebagai tokoh paling inspiratif dengan kolaborasi dua kekuatan hebat antara bermoral cerdas dan berotak luarbiasa.

Bacharuddin Jusuf Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga dengan waktu tersingkat tetapi mencapai hasil yang sangat spektakular. Habibi hanya menjabat selama 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Tampaknya habibi adalah presiden paling produktif dan progresif dalam segala hal.

Sejak awal pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden sudah menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional. Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya”. Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa “sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR”.

Saat paska reformasi itu Habibie mewarisi kondisi sosial, politik dan ekonomi yang buruk dan tkidak menentu. Bangsa dan negara saat itu kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan dia harus menghadapi perpecahan militer yang saat itu terjadi pertentangan kubu Wiranto, Prabowodan dan berbagai faksi militer internal lainnya. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie dengan cepat membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Habibi telah membawa bangsa ini lebih dikenal dunia sebagai bangsa berteknologi tinggi. Meski belum bisa memproduksi mobil nasional tetapi sudah mampu memproduksi pesawat yang mulai dipesan negara lain. Sebagai pejabat presiden yang terpendek masa jabatannya dengan cepat dan cerdas habibi berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia. Pada masa pemerintahannya yang singkat itu dilahirkan berbagai produk undang-undang yang penting bagi bangsa ini melangkah maju di era reformasi. Habibi berhasil mengusulkan ke DPR UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah.

Beberapa pengamat menilai melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Para ahli meyakini bahwa UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.

Habibi juga memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik

Saat jadi presiden dengan tegas dan berani dia langsung membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994) Habibi juga langsung mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen yang pada saat masa orde baru adalah merupakan hal paling tabu.

Hanya dalam waktu singkat pemerintahnya telah mengusulkan membentuk tiga undang-undang politik yang penting dan demokratis yaitu : UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu dan UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR

Habibi juga sangat besar kontribusinya dalam memacu dalam penetapan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari tuntutan reformasi yaitu : Tap MPR No. VIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentangReferendum, Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang Pancasila sebagai azas tunggal, Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. V/MPR/1978 tentang Presiden mendapat mandat dari MPR untuk memiliki hak-hak dan Kebijakan di luar batas perundang-undangan dan Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal hanya dua kali periode.

Habibi juga dengan cerdas dan progresif ikut memacu dan berbontribusi dalam penetapan 12 Ketetapan MPR antara lain tentang Tap MPR No. X/MPR/1998, tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam rangka penyelematan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara, Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah, Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi, Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM), Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR No. I/MPR/1998 tentang peraturan tata tertib MPR, Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum, Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum, Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN, Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

Meski seorang pakar teknologi, dengan gemilang di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 12.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan manapun selanjutnya.

Pakar aerotechnology itu juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian. Meski bukan pakar ekonomi dengan cerdas Habibie menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah mlakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara, melikuidasi beberapa bank yang bermasalah, menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00, membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri, mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF, mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat, mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Salah satu ide luar biasa berani tetapi dianggap sebagai kesalahan terbesar oleh lawan politiknya adalah setelah menjabat sebagai Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste), ia mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur berdasarkan riwayat sejarah dalam memperjuangkannya memang disesali oleh sebagian warga negara Indonesia. Tapi tidak disadari disisi lain membersihkan nama Indonesia yang sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Kehebatan Habibi itu ternyata terganjal oleh masalah politik. Kasus Timor Timur mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Ganasnya perlawanan politik dan opini yang dibangun media dalam memprovokasi membuat para politisi dan masyarakat terjebak mengorbankan presiden hebat Indonesia untuk dilengserkan. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

Pandangan terhadap gebrakan Habibie saat menjabat presiden pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif. Tapi sejalan dengan perkembangan waktu sejarah bangsa ini mencatat banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie.

Tokoh Inpiratif yang Tersingkirkan

Pengalaman bangsa ini mencatat beberapakali fenomena bahwa seorang hebat dalam bidangnya tetapi harus tersingkirkan oleh kondisi anomali politik dan sosial. Di era modern ini selain Habibie banyak tokoh hebat yang digusur hanya karena fenomena menyimpang dari suara masyarakat akibat pengaruh kepentingan politik. Demi kepentingan politik individu dan kelompok, media masa menjerumuskan opini masyarakat ke jurang kesesatan yang dapat menjatuhkan seorang tokoh hebat bagi bangsa ini. Bayangkan paska reformasi dengan euforia yang luar biasa tiada hari tanpa demonstrasi yang hebat dan dahsyat menentang segala bentuk yang berbau orde baru. Paranoid sebagian masyarakat saat itu bahwa habibi adalah produk orde baru, kaki tangan Soeharto atau Boneka Soeharto tidak terbukti dalam cerita perjalanan sejarah bangsa. Fakta sejarah menunjukkan paska reformasi justru Habibi dianggap melawan dan bertentangan dengan Soeharto. Demi kepentingan bangsa saat itu justru Habibi rela mengorbankan ikatan hubungan psikologis kuat dan lama antara Soeharto dan Habibi yang dianggap seperti ayah dan anak. Bahkan saking sakit hatinya Soeharto terhadap Habibi, sampai akhir hayat Soeharto dan keluarga tidak mau menemui Habibi yang mau menjenguk saat akhir hayatnya.

Tampaknya teori bahwa suara masyarakat sebagai suara Tuhan, seperti saat itu sedikit terbantahkan. Karena suara masyarakat menjadi salah ketika terkondisi karena sugesti informasi yang tidak benar yang disuarakan para lawan politik habibi dan media masa yang dikuasai para politikus. Selain itu masyarakat telah mendapatkan trauma akibat tekanan krisis ekonomi kesalahan ditimpakan pada orde baru yang memang saat itu dinilai tidak demokratis dan dipenuhi KKN. Sejarah nantinya akan mencatat bahwa beberapa tokoh hebat seperti Habibi, Sri Mulyani atau tokoh lainnya yang berpotensi membawa bangsa ini lebih maju terkorbankan oleh hasutan politik yang menyesatkan dan mendistorsikan kebenaran suara masyarakat. Di samping sisi kelemahan Habibi sebagai manjsia biasa, tetapi sejarah tetap mencatat kecerdasan moral dan kehebatan otak Habibi telah membawa bangsa ini menjadi lebih bermartabat dan terlepas dari masa masa sulit yang sangat rawan. Habibi layak menjadi tokoh idola dan tokoh paling inspiratif bagi generasi masa depan meski kehebatannya harus tergusur oleh kepentingan politik sesaat dan kepentingan politik individu.

sumber

Filosofi Bambu

Suatu hari dalam kondisi yang putus asa seseorang memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, bahkan berhenti dari hubungannya dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasnya. Maka dia pergi ke hutan untuk bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. “Tuhan, berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti” katanya.
Tuhan memberi jawaban yang mengejutkannya. “Lihat ke sekelilingmu”, kataNya. “Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan ini?” “Ya”, jawabnya.
Lalu Tuhan berkata, “Ketika pertama kali Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, dan pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi tanah, namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tapi Aku tidak berhenti merawatnya.”
“Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya.”
“Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu tapi Aku tetap tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. ”
“Lalu pada tahun ke lima sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan pakis, yang kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani.”
“Tahukah engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan pernah menyerah terhadapmu”.
Tuhan berkata, “Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi lebih indah.”
“Saatmu akan tiba”, Tuhan mengatakan itu kepadanya. “Engkau akan tumbuh sangat tinggi.”
“Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?” tanyanya. “Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?” Tuhan balik bertanya. “Setinggi yang mereka mampu?” dia bertanya.
“Ya.” jawabNya “Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai.”
Lalu dia pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Tuhan tidak akan pernah menyerah terhadapnya dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.
Ps: Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan, hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman, kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini. Kadang kala kita sering gagal dalam melakukan segala sesuatu, ingatlah No one is perfect, jadi janganlah menyerah dan putus asa karena kegagalan yang kita alami ibarat sedang menumbuhkan akar-akar yang kuat agar suatu hari dapat tumbuh setinggi-tingginya.
(anonim)

Kuasai Kecerdasan Emosi Anda!

“Siapapun bisa marah. Marah itu mudah. Tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yg baik, bukanlah hal mudah.” — Aristoteles, The Nicomachean Ethics.

Mampu menguasai emosi, seringkali orang menganggap remeh pada masalah ini. Padahal, kecerdasan otak saja tidak cukup menghantarkan seseorang mencapai kesuksesan.

Justru, pengendalian emosi yang baik menjadi faktor penting penentu kesuksesan hidup seseorang.

Kecerdasan emosi adalah sebuah gambaran mental dari seseorang yang cerdas dalam menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah, mulai dari yang ringan hingga kompleks.

Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa memahami, mengenal, dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia. Orang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak.

Lebih dari itu, kecerdasan ini terkait erat dengan bagaimana seseorang dapat mengaplikasikan apa yang ia pelajari tentang kebahagiaan, mencintai dan berinteraksi dengan sesamanya.

Ia pun tahu tujuan hidupnya, dan akan bertanggung jawab dalam segala hal yang terjadi dalam hidupnya sebagai bukti tingginya kecerdasan emosi yang dimilikinya.

Kecerdasan emosi lebih terfokus pada pencapaian kesuksesan hidup yang *tidak tampak*.

Kesuksesan bisa tercapai ketika seseorang bisa membuat kesepakatan dengan melibatkan emosi, perasaan dan interaksi dengan sesamanya.

Terbukti, pencapaian kesuksesan secara materi tidak menjamin kepuasan hati seseorang.

Di tahun 1990, Kecerdasan Emosi (yang juga dikenal dengan sebutan “EQ”), dikenalkan melalui pasar dunia.

Dinyatakan bahwa kemampuan seseorang untuk mengatasi dan menggunakan emosi secara tepat dalam setiap bentuk interaksi lebih dibutuhkan daripada kecerdasan otak (IQ) seseorang.

Sekarang, mari kita lihat, bagaimana emosi bisa mengubah segala keterbatasan menjadi hal yang luar biasa….

Seorang miliuner kaya di Amerika Serikat, Donald Trump, adalah contoh apik dalam hal ini. Di tahun 1980 hingga 1990, Trump dikenal sebagai pengusaha real estate yang cukup sukses, dengan kekayaan pribadi yang diperkirakan sebesar satu miliar US dollar.

Dua buku berhasil ditulis pada puncak karirnya, yaitu “The Art of The Deal dan Surviving at the Top”. Namun jalan yang dilalui Trump tidak selalu mulus…

Kalian ingat depresi yang melanda dunia di akhir tahun 1990? Pada saat itu harga saham properti pun ikut anjlok dengan drastis. Hingga dalam waktu semalam, kehidupan Trump menjadi sangat berkebalikan.

Trump yang sangat tergantung pada bisnis propertinya ini harus menanggung hutang sebesar 900 juta US Dollar! Bahkan Bank Dunia sudah memprediksi kebangkrutannya.

Beberapa temannya yang mengalami nasib serupa berpikir bahwa inilah akhir kehidupan mereka, hingga benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji. Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian mereka.

Orang-orang yang dianggap sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya begitu saja. Alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus asa dan menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya.

Trump justru memandang bahwa ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia telah kehilangan segalanya, namun ada “intangible asset” yang tetap dimilikinya.

Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!

Apa yang terjadi selanjutnya?

Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah berhasil membuat kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya.

Tiga tahun berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3 Milliar. Ia pun berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul “The Art of The Comeback”.

Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat dan fokus daripada sebelumnya.

Bahkan ia berpikir, jika saja musibah itu tidak terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu teman sejatinya dan tidak akan menjadikannya lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa bukan? 🙂

Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seseorang untuk berani menghadapi ketakutan.

Tidak sama halnya seperti kecerdasan otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap org & bisa dikembangkan.

Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi:

1. Selalu hidup dengan keberanian.

Latihan dan berani mencoba hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan berbagai kemungkinan lain dalam hidup.

2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.

Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan kepercayaan orang lain dan mengendalikan kita untuk tidak mudah menyerah. “being accountable is being dependable”

3. Berani keluar dari zona nyaman.

Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa mengeksplorasi banyak hal.

4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk menghadapinya.

Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya.

5. Bersikap rendah hati.

Mau mengakui kesalahan dalam hidup justru dapat meningkatkan harga diri kita.

So, kuasailah kecerdasan emosi Anda!

Karena mengendalikan emosi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mengendalikan Anda menuju sukses dan juga menikmati warna-warni kehidupan. 🙂

sumber

Seorang Ibu Menyiksa Anaknya Hingga Tewas

Secara tidak sengaja, saya menemukan sebuah artikel dari salah satu blog yang didalamnya dimuat berita tentang penyiksaan terhadap anak. Hanya karena masalah sepele, sang Ibu tega menganiya anak perempuannya sendiri hingga tewas.







Kejadian ini bermula saat anak perempuan ini memberitahukan ibunya: “Mama, aku baru saja melukis memakai lipstik mama.”


Ibunya yang mendengar hal itu lalu melihat lipstik mahal yang baru saja dibelinya telah tinggal setengah. Wajah, tangan dan baju anak perempuan itu telah belepotan dengan lipstik tersebut. Dengan sangat marah, ibu itu mengamuk dan memukuli anak perempuan kecil yang malang tersebut tanpa menghiraukan tangisan dan jeritan dari mulut kecilnya.


Kemudian setelah berhasil melampiaskan emosinya, ibu ini baru sadar kalau anak perempuannya sudah gak bergerak lagi. Ia pun menguncangkan tubuh anaknya sambil menangis dan memohon agar anak perempuannya membuka matanya.


Tapi terlambat,….. jantung anak perempuan itu telah berhenti berdetak.
Dan saat sang ibu melihat ke seprei tempat tidur anaknya, disitu tertulis sebuah tulisan dengan tinta lipstik merah yang tertulis:
“Mama, aku sangat mencintaimu”.


Bagi kan ini jika Anda Tidak Ingin ada penyiksaan terhadap Anak-anak.!


sumber