Beras dan Nasi

Keistimewaan manusia daripada makhluk Tuhan yang lain adalah karena manusia memiliki akal yang berguna untuk mencerna logika yang di input ke dalam otak manusia. Akal manusia sangatlah luas. Bahkan lebih luas daripada apa yang kita bayangkan sebelumnya. Dengan akal, kita bisa mencerna dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Otak juga berfungsi sebagai alat penyimpanan memori. Otak akan terus menyimpan memori manusia hingga akhir hayat hidupnya, dari memori yang baik hingga yang buruk. Tidak hanya otak manusia yang memiliki alat penyimpan memori. Komputer pun memiliki alat penyimpanan memori. seperti yang kita ketahui, komputer memiliki banyak alat penyimpanan memori, antara lain: main memori, register, dan eksternal memori. Bedanya alat penyimpanan memori komputer dengan otak manusia adalah jika memori komputer kapasitasnya terbatas, sedangkan kapasitas memori otak manusia tidak terbatas.

Otak merupakan organ tubuh paling penting, berperan sebagai komputer pengendali seluruh bagian tubuh, seperti untuk mengingat, konsentrasi, mengantuk, mempelajari pengetahuan baru, dan sebagainya.

Otak memerlukan 50% dari seluruh kebutuhan energi atau tenaga dalam tubuh. Kurangnya nutrisi otak, seperti multivitamin, asam amino dan mineral, sangat mempengaruhi daya maksimal otak, yang akhirnya juga mempengaruhi stamina tubuh. Saat pikiran atau otak lelah, tubuh juga akan merasakan lelah, sehingga tidak bisa produktif.

Nutrisi otak sebenarnya tersedia pada makanan seperti ikan, daging, telur, udang, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Makanan lain yang dapat dijadikan sebagai alternatif misalnya adalah suplemen makanan yang memberikan nutrisi pada otak.

Dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, otak merupakan organ tubuh yang membutuhkan energi relatif besar dibanding berat, yakni hanya seperlimapuluh bobot tubuh, otak membutuhkan seperlima energi tubuh. Energi disini berarti Zat gula Atau glukosa dan oksigen. Semakin tinggi otak dipakai semakin tinggi kebutuhan glukosanya. Kebutuhan glukosa pada otak, bisa diperoleh dengan mengkonsumsi nasi.

Nasi putih, dikonsumsi oleh lebih dari 500 juta jiwa di Asia Tenggara sendiri. Mulai dari Indonesia,Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan seterusnya.

Sebuah makanan dasar yang memenuhi kebutuhan karbohidrat kita, berwarna putih, berbentuk lonjong yang imut mengundang selera makan, rasa nikmat memberi kepuasan batin dan lahiriah. Tetap sedap jika dikonsumsi bersama lauk-pauk lain mulai dari tumis daging, sayur cah kangkung yang menggoda, telur goreng, tempe, tahu, bahkan sampai makanan mewah bak steak, dan masih banyak lagi.

Nasi pun bisa dimasak sedemikian rupa menjadi sebuah santapan yang bisa dinikmati semua kalangan dimulai dari pemulung hingga presiden: nasi goreng, nasi kuning, nasi telur, nasi mentega, nasi gila, nasi kucing, dan masih banyak lagi.

Satu lagi kehebatan nasi, di manapun, kapanpun, dalam situasi apapun, bisa mengumpulkan sekelompok orang asing dalam sebuah meja makan dan melupakan perbedaan mereka dengan menikmati nasi dan makanan yang tersedia. Nasi itu hebat ya?

Tetapi, jika kita pikirkan bersama, sebutir nasi itu memiliki sebuah cerita tersendiri yang bisa kita ambil sebagai sebuah pelajaran hidup.

Semua itu dimulai dari tanaman padi. Yang dipanen oleh para petani setelah menguning, dan dipukuli ke sebuah papan agar bulir-bulir padi itu bisa rontok dan dikumpuli. Setelah dikumpuli bulir-bulir padi yang rontok tersebut, mereka akan dibawa dan dituang kedalam sebuah lesung untuk sekali lagi, dipukuli oleh alu-alu. Bulir-bulir padi ini akan lepas dari kulitnya dan akan berubah menjadi butir-butir beras. Setelah itu, semua itu akan dikumpulkan, dikarungi dan dijual sebagai beras siap masak.

Nah, sekarang mari kita bayangkan jika beras itu adalah jati diri kita masing-masing. Dimulai dari awal pertumbuhan. Pada saatnya akan ‘menguning’-matang dengan seiiringnya waktu. Pematangan ini pun tergantung dari kondisi tanah, yang bisa kita artikan kondisi lingkungan di mana kita tumbuh. Namun, ini pun juga bisa menjadi pelajaran, jika memang bibit padi itu sebuah bibit unggul, maka ia pun akan tumbuh dengan baik.

Setelah ‘matang’ maka kepribadian beras itu dicoba. Dibanting dari batang utamanya, mungkin ini bisa kita artikan ketika kita, sebagai remaja atau sebagai seorang individu, ‘dilepas’ untuk merantau di dunia nyata. Setelah kita semua ‘lepas’ dari batang utama kita, yaitu orang tua kita, maka kita dihentak, di’alu’ oleh kenyataan dunia. Setelah bulir-bulir padi itu lepas dari sekamnya, bisa kita artikan sebagai semua topeng dan apapun yang menutupi jati diri kita yang sebenarnya ‘terpecahkan’ atau ‘terkupas’ dan menunjukkan apa buah, apa inti sebenarnya.

Tetapi hati-hati, karena terkadang sekam itu terlihat gemuk dan padat, namun bisa saja kosong, atau berisi beras yang busuk.

Beras itu pun siap masak dan siap untuk disantap.. Coba pikirkan bahwa semua ujian dan semua cobaan itu akan berhasil pada akhirnya akan menjadi sebuah pencapaian yang berarti bagi kita. Sebuah hasil akhir yang sangat memuaskan, yang sangat nikmat yang adalah diri kita sendiri.

Satu hal lagi yang kita semua bisa petik dari nasi adalah, nasi adalah nasi. Dari mana pun, nasi Jepang, Nasi Indonesia, Setra Ramos, Rojolele, Pandan Wangi, apapun, jika dimasak akan menjadi nasi.

Nasi goreng, nasi kuning, nasi kucing, apapun bumbunya, apapun warnanya, apapun rasanya bahan dasarnya adalah nasi.

Begitu pula kita manusia. Bagaimanapun kita menghias diri, menutup diri, menolak diri, membuat diri kita ‘pedas’, ‘asin’, ‘asem’, ‘manis’ (ramai rasanya), kuning, putih, coklat, merah kita adalah diri kita sendiri. Kita tidak bisa menolak kenyataan bahwa kita diciptakan sebagai kita sendiri.

Tidak hanya itu, sebuah beras memiliki banyak filosofi yang tersembunyi di dalamya. Salah satunya beras mengajarkan kita untuk tidak menyombongkan diri. Padi yang semakin berisi, semakin merunduk. Itu artinya seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, harus rendah hati. Dalam kejadian sehari-hari pun jika kita sedang berjalan kaki, kita harus lihat ke jalan (ke bawah). Jika kita melihat ke atas (mendangak seperti orang sombong), kita tidak akan tahu jika di depan kita ada selokan dan akhirnya kita terperosok ke dalamnya.

Seperti yang kita ketahui, proses sebuah bibit padi hingga menjadi nasi siap santap tidaklah mudah. Butuh proses yang panjang. Cuaca yang tak menentu, hama tamanan, dan faktor lain mempengaruhi kualitas nasi kelak. Dari situ bisa kita petik hikmahnya bahwa hidup itu masih panjang. Jika kita ingin menjadi nasi hangat yang siap disantap, kita harus bisa melalui rintangan cuaca dan hama-hama tanaman yang siap menguji kita. Janganlah kita putus asa, bersabarlah dalam menjalani hidup ini.

Tidak hanya nasi yang mempunyai filosofi, bahan olehan beras lainnya juga memiliki filosofi yang menarik. Salah satunya adalah ketupat, nasi tumpeng, dan nasi goreng.

Siapa sih yang belum pernah merasakan makan ketupat atau? Kebanyakan kita kiranya sudah pernah merasakan ketupat. Apalagi ketika lebaran. Lebaran memang identik dengan ketupat. Dalam masyarakat kita sudah lazim, ketika lebaran tiba selalu membuat dan memasak ketupat.

Ketupat tidak muncul begitu saja. Sebagai sesuatu yang sampai saat ini masih mentradisi dengan baik, tentu ketupat ini bukan sesuatu yang sembarangan. Ia pasti memiliki kesaktian. Ia pasti memiliki nilai-nilai luhur yang religius. Ia memiliki makna terdalam melampui bentuk fisiknya yang sekedar beras dan dibungkus anyaman janur kuning kemudian dimasak. Lalu dimana makna filosofisnya? Sebetulnya makna filosofisnya terkandung pada ketupat itu sendiri dan isinya.

Janur kuning sebagai bahan utama untuk membuat ketupat memiliki makna filosofi yang dalam. Tentu, tidak absah membuat ketupat dengan daun kelapa yang sudah tua atau berwarna hijau. Itu tentu bukan namanya janur. Atau dengan menggunakan “blarak”, daun kelapa yang sudah tua dan kering. Janur yang dipilih pun janur yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua, sehingga diperoleh “Janur Kuning”. Janur yang panjang dan agak lebar, bukan janur yang pendek dan kecil.

Dari zaman dahulu hingga saat ini (untuk kalangan tertentu), janur kuning merupakan perlambang sebagai penolak balak. Dalam tradisi Jawa, ketika sebuah keluarga mengadakan hajatan, mantenan misalnya, tak lepas dari janur kuning. Biasanya dipasang di pojok-pojok rumah dan di jalan pintu masuk rumah. Sampai sekarang, kalau kita melihat ada janur kuning dipasang dipinggir jalan tertentu, biasanya tak jauh dari tempat itu ada hajatan manten. Meski pun hanya sebagai penunjuk, tetapi di balik itu bagi si empunya hajat ada makna penolak balak.

Dalam falsafah Jawa, janur bermakna sejane ning nur (arah menggapai cahaya [ilahi]). Adapun kuning bermakna sabdo dadi (yang dihasilkan dari hati atau jiwa yang bening). Dengan demikian, penggunaan janur kuning dalam membuat ketupat atau dalam berbagai hajatan itu mengandung cita-cita untuk menggapai atau memperoleh nur Allah dengan hati atau jiwa yang suci atau bening. Atau keadaan hati dan jiwa manusia yang suci setelah mendapatkan nur (cahaya) dari Allah.

Asalnya yang memiliki makna filosofis itu adalah ketupat yang berbentuk segi empat. Adapun sekarang, ketupat dengan bentuknya yang bervariatif itu, sekedar karena kreativitas tangan manusia, (mungkin tidak memiliki makna yang mendalam dan filosofis).

Bentuk segi empat ketupat melambangkan “kiblat papat limo pancer” atau empat arah mata angin dan satu pusat. Secara alamiyah bentuk ini mencerminkan kesimbangan alam. Secara religius bermakna bahwa kemana pun manusia itu berjalan pasti selalu menuju ke satu arah yaitu Allah, Sang Khalik. Sedangkan secara akhlaki, mencerminkan empat macam nafsu manusia, yaitu amarah (nafsu emosional) aluamah (nafsu untuk memuaskan rasa lapar), supiah (nafsu untuk memiliki sesuatu yang indah), dan mutmainah (nafsu untuk memaksakan diri). Keempat nafsu ini hanya mampu ditaklukkan oleh satu amaliyah, yaitu dengan berpuasa. Dalam tradisi ketupat lebaran, disimbolkan bahwa seseorang yang memakan ketupat, orang itu dianggap sudah mampu menaklukkan keempat nafsu tersebut.

Gabungan janur kuning yang membentuk menjadi anyaman juga memiliki makna filosofis. Bagi orang Jawa, anyaman tersebut memiliki makna berbagai kesalahan dosa manusia. Secara religius manusia itu tempatnya kesalahan dan kealphaan. Adapun ketupat setelah dibelah dua dengan pisau menampakkan warna putih. Ini bermakna kebersihan dan kesucian manusia. Dalam tradisi lebaran, kebersihan dan kesucian itu hanya dapat diperoleh dengan dzikir istighfar selama bulan Ramadhan.

Dalam tradisi masyarakat kita, beras memiliki arti khusus. Ia melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan. Adapun beras dalam ketupat bermakna setelah hati dan jiwa manusia itu bersih dari empat macam nafsu itu dengan melakukan dzikir istighfar, maka manusia akan memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan. Dengan demikian, bisa dimaknai pula bahwa kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat itu hanya dapat diperoleh jika manusia dalam masyarakat itu memiliki hati dan jiwa yang bersih dan suci.

Tumpeng merupakan sajian nasi kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditempatkan dalam tampah (nampan besar, bulat, dari anyaman bambu). Tumpeng merupakan tradisi sajian yang digunakan dalam upacara, baik yang sifatnya kesedihan maupun gembira.

Tumpeng dalam ritual Jawa jenisnya ada bermacam-macam, antara lain : tumpeng sangga langit, Arga Dumilah, Tumpeng Megono dan Tumpeng Robyong. Tumpeng sarat dengan symbol mengenai ajaran makna hidup. Tumpeng robyong disering dipakai sebagai sarana upacara Slametan (Tasyakuran). Tumpeng Robyong merupakan symbol keselamatan, kesuburan dan kesejahteraan. Tumpeng yang menyerupai Gunung menggambarkan kemakmuran sejati. Air yang mengalir dari gunung akan menghidupi tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan yang dibentuk ribyong disebut semi atau semen, yang berarti hidup dan tumbuh berkembang.

Pada jaman dahulu, tumpeng selalu disajikan dari nasi putih. Nasi putih dan lauk-pauk dalam tumpeng juga mempunyai arti simbolik, yaitu:

Nasi putih: berbentuk gunungan atau kerucut yang melambangkan tangan merapatmenyembah kepada Tuhan. Juga, nasi putih melambangkan segala sesuatu yang kita makan, menjadi darah dan daging haruslah dipilih dari sumber yang bersih atau halal. Bentuk gunungan ini juga bisa diartikan sebagai harapan agar kesejahteraan hidup kita pun semakin “naik” dan “tinggi”.

Ayam: ayam jago (jantan) yang dimasak utuh ingkung dengan bumbu kuning/kunir dan diberi areh (kaldu santan yang kental), merupakan symbol menyembah Tuhan dengan khusuk (manekung) dengan hati yang tenang (wening). Ketenangan hati dicapai dengan mengendalikan diri dan sabar (nge”reh” rasa). Menyembelih ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk (yang dilambangkan oleh, red) ayam jago, antara lain: sombong, congkak, kalau berbicara selalu menyela dan merasa tahu/menang/benar sendiri (berkokok), tidak setia dan tidak perhatian kepada anak istri.

Ikan Lele: dahulu lauk ikan yang digunakan adalah ikan lele bukan banding atau gurami atau lainnya. Ikan lele tahan hidup di air yang tidak mengalir dan di dasar sungai. Hal tersebut merupakan symbol ketabahan, keuletan dalam hidup dan sanggup hidup dalam situasi ekonomi yang paling bawah sekalipun.

Ikan Teri / Gereh Pethek: Ikan teri/gereh pethek dapat digoreng dengan tepung atau tanpa tepung. Ikan Teri dan Ikan Pethek hidup di laut dan selalu bergerombol yang menyimbolkan kebersamaan dan kerukunan.

Telur: telur direbus pindang, bukan didadar atau mata sapi, dan disajikan utuh dengan kulitnya, jadi tidak dipotong – sehingga untuk memakannya harus dikupas terlebih dahulu. Hal tersebut melambangkan bahwa semua tindakan kita harus direncanakan (dikupas), dikerjakan sesuai rencana dan dievaluasi hasilnya demi kesempurnaan.

Piwulang jawa mengajarkan “Tata, Titi, Titis dan Tatas”, yang berarti etos kerja yang baik adalah kerja yang terencana, teliti, tepat perhitungan,dan diselesaikan dengan tuntas. Telur juga melambangkan manusia diciptakan Tuhan dengan derajat (fitrah) yang sama, yang membedakan hanyalah ketakwaan dan tingkah lakunya.

Sayuran dan urab-uraban: Sayuran yang digunakan antara lain kangkung, bayam, kacang panjang, taoge, kluwih dengan bumbu sambal parutan kelapa atau urap. Sayuran-sayuran tersebut juga mengandung symbol-simbol antara lain:

  • kangkung berarti jinangkung yang berarti melindung, tercapai.
  • Bayam (bayem) berarti ayem tentrem,
  • Taoge/cambah yang berarti tumbuh,
  • Kacang panjang berarti pemikiran yang jauh ke depan/innovative,
  • Brambang (bawang merah) yang melambangkan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang baik buruknya,
  • Cabe merah diujung tumpeng merupakan symbol dilah/api yang meberikan penerangan/tauladan yang bermanfaat bagi orang lain.
  • Kluwih berarti linuwih atau mempunyai kelebihan dibanding lainnya.
  • Bumbu urap berarti urip/hidup atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga.

Pada jaman dahulu, sesepuh yang memimpin doa selamatan biasanya akan menguraikan terlebih dahulu makna yang terkandung dalam sajian tumpeng. Dengan demikian para hadirin yang datang tahu akan makna tumpeng dan memperoleh wedaran yang berupa ajaran hidup serta nasehat. Dalam selamatan, nasi tumpeng kemudian dipotong dan diserahkan untuk orang tua atau yang “dituakan” sebagai penghormatan. Setelah itu, nasi tumpeng disantap bersama-sama. Upacara potong tumpeng ini melambangkan rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus ungkapan atau ajaran hidup mengenai kebersamaan dan kerukunan.

Ada sesanti jawi yang tidak asing bagi kita yaitu: mangan ora mangan waton kumpul (makan tidak makan yang penting kumpul). Hal ini tidak berarti meski serba kekurangan yang penting tetap berkumpul dengan sanak saudara. Pengertian sesanti tersebut yang seharusnya adalah mengutamakan semangat kebersamaan dalam rumah tangga, perlindungan orang tua terhadap anak-anaknya, dan kecintaan kepada keluarga. Di mana pun orang berada, meski harus merantau, harus lah tetap mengingat kepada keluarganya dan menjaga tali silaturahmi dengan sanak saudaranya.

Mungkin sebaiknya, adakan selamatan dan buatlah nasi tumpeng di Istana Negara, dan Bapak Presiden dapat menguraikan terlebih dahulu makna yang terkandung dalam sajian tumpeng. Dengan demikian para hadirin yang datang terutama para pejabat, tahu akan makna tumpeng dan memperoleh wedaran yang berupa ajaran hidup serta nasehat.

Dari semua jenis kuliner khas Asia, ada satu masakan yang dari sejarahnya telah sedemikian mengakar, yakni nasi goreng. Masakan yang dikalangan penggila kuliner disebut nasgor saja ini, memiliki sejarah panjang. Masakan ini dipengaruhi kebiasaan di China sekitar 400 tahun sebelum Masehi yang suka membuang nasi sisa hari sebelumnya. Nasi sisa tapi belum basi itu kemudian diolah dengan mencampurkan aneka bumbu dan digoreng.

Sekarang nasgor bukan “hak prerogatif” masyarakat China, tapi telah menyebar ke seantero dunia, terutama Asia. Di setiap negara yang konsumsi pokoknya nasi, nasgor bahkan telah menelusup dan berpenetrasi dengan budaya kuliner setempat dimana dia hidup. Lihat saja di Indonesia, mulai dari kaki lima hingga hotel berbintang, nasgor selalu ada. Maka jangan heran kalau nasgor sering mejeng bareng menu ‘canggih’ macam steik atau barbeque di sebuah hotel mewah. Atau di warung kelas kaki lima di pinggir jalan.

Uniknya, meski nasi goreng mengalami aneka modifikasi dalam penyajiannya, sepanjang bahannya nasi ditambah aneka bumbu dan digoreng, namanya tetap nasi goreng. Restoran di kota-kota Belanda menyajikan menu ini dengan nama “Nasi Goreng” bukan dengan bahasa Belanda atau Inggris. Nasgor juga jenis makanan yang demokratis, karena cocok-cocok saja dimakan kapan pun. Untuk makan pagi, makan siang atau makan malam sepanjang disajikan hangat-hangat saat asapnya masih mengepul.

Karena demokratisnya itu, semua orang boleh memodifikasinya. Jangan kaget kalau bermunculan aneka jenis nasgor. Mulai dari yang tradisional seperti nasi goreng kambing, nasi goreng pete, atau nasi goreng Jawa, atau nasi goreng ampela ati. Sampai nasi goreng ‘modern’ seperti nasi goreng strawberry, nasi goreng nanas, nasi goreng gila, nasi goreng keju, nasi goreng sosis dan masih banyak lagi.

Bahkan kerapkali orang menyandingkan nasi goreng dengan menu ala western. Dalam resepsi atau pesta yang sajiannya dalam bentuk prasmanan (self service) , banyak orang mengambil setangkup nasi goreng, ditambah sepotong steik, sup kacang merah, lalu ditambah segelas jus. Rasanya?

Bagi kebanyakan orang di berbagai daerah, nasgor seakan menjadi entitas lokal. Ia menyatu dalam keseharian. Meski sekali lagi seperti yang telah disebut di atas, sepanjang bahannya nasi, bumbu dan digoreng, namanya ya.. nasi goreng dan tetap disukai.

Sesuai dengan tempatnya hidup dan bekembang, nasgor banyak mengalami modifikasi. Baik soal rasa maupun bahan pelengkapnya. Nasi goreng Jawa rasanya lebih manis. Rasa manis itu biasanya berasal dari kecap yang diberi agak banyak. Nasgor ala Jawa Timur-an rasanya sedikit lebih pedas dan sering ditambah sambal petis sebagai pelengkap. Di Padang, nasgor juga dibuat dengan rasa agak pedas ditambah aneka sayuran seperti toge dan sawi yang disiwir-siwir.

Yang paling masif dan tentu menggambarkan pluralitas penikmatnya, adalah di kawasan Jakarta. Boleh dibilang malah, Jakarta adalah surganya pecinta nasgor. Barangkali Cuma menu nasgor saja demikian mendiaspora di pelosok-pelosok. Mulai dari warung kaki lima di perempatan lampu merah, kedai atau kafe sampai restoran kelas atas.

Oleh karena beragam dan pluralitasnya warga Jakarta itulah, nasgor pun tersedia dengan aneka macam gaya. Gaya lama identk dengan nasgor biasa yang dijual pedagang nasgor keliling atau kaki lima. Sementara nasgor gaya baru umumnya lebih ‘centil’ yakni ditambah pelengkap seperti strawberry atau nanas. Bagaimana mungkin rasa buah-buahan bisa menyatu dalam nasgor? Bisa saja..karena ternyata bukan rasa buah itu yang berusaha menyatu, melainkan rasa nasgornya yang seolah ‘membuka diri’. Jadi perpaduan keduanya menghasilkan rasa baru yang lebih menggigit. Dan tentu saja Maknyus!

Banyak ‘kecentilan’ lain yang ditawarkan nasgor di berbagai restoran atau warung makan. Sekarang tentu tak sulit mencari nasgor sosis, nasgor seafood, nasgor keju, atau nasgor ‘awut-awut’. Nah yang disebut terakhir ini bisa dibilang nasgor eksperimen, karena pembuatnya bereksperimen mencampurkan aneka bahan seperti potongan bakso, sosis, ampela ati, daun sawi yang kemudian di awut-awut bersama nasgor. Rasanya? Bener-bener semrawut! Tapi ueenak…

Nasgor memang disukai aneka kalangan, mulai dari kalangan bawah sampai yang berdasi. Tak heran kalau sampai Presiden Barack Obama saat menelepon presiden SBY bilang, “ Saya kangen nasi goreng…!”

Banyak sekali makna yang kita ambil dari sebutir beras. Mulai dari padi, nasi, hingga bahan olahan turunan lainnya memiliki filosofi yang beragam. Bersyukurlah kita kepada Tuhan Yang Maha Memberi karena kita telah diberi segalanya hingga kita bisa menikmati nasi. Habiskanlah nasi di piring kalian. Janganlah sekali-kali membuang-buang makanan terutama membuang-buang nasi karena jika selama satu minggu dalam satu keluarga menyisakan nasi di piringnya dan nasi tersebut kita dikumpulkan, mungkinkita bisa memberi makan sepuluh orang yang kelaparan.

Diadaptasi dari berbagai sumber:

http://shout.indonesianyouthconference.org/article/rakapradsmadji/1179-filosofi-nasi/

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/1894993-nutrisi-otak/

http://sigita.web.id/2010/09/filosofi-ketupat/

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3149454

http://www.kabarinews.com/article.cfm?articleID=32728

Ilmu dan Pengetahuan

Di sebuah kampung, ada seorang tukang ojek motor yang bernama Parmin yang sedang “ngetem” di sebuah jalan. Ia sedang menunggu penumpang. Sambil menunggu, tukang ojek itu ngobrol dengan rekan kerjanya sesama tukang ojek yang bernama Udin. Mereka sedang membahas masalah anak teman mereka yang luar biasa. Dia adalah Surya. Memang kehidupannya sangat sederhana. Dia sangat pandai sehingga ia saat ini kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta dengan beasiswa penuh yang diterimanya. Jika ada waktu senggang, Surya turut membantu kedua orang tuanya mencari nafkah dengan menjadi tukang ojek dengan motor pinjaman tetangga.

Sedang asyik mengobrol, tiba-tiba Parmin dan Udin dikejutkan dengan suara klakson motor yang memekik nyaring di telinga mereka. Mereka menoleh ke sumber suara. Ternyata orang yang mereka perbincangkan ada di hadapan mereka. Surya pun tersenyum dan memarkir motornya di samping motor Udin. Ia penasaran apa yang sedang dibicarakan oleh kedua rekan kerjanya tersebut. Surya pun bertanya kepada Parmin, apa yang sedang mereka berdua perbincangkan. Lalu Parmin menjelaskan kepada Surya bahwa mereka sangat kagum dengan Surya. Karena ia sangat pandai dan mandiri. Serta penuh inisiatif untuk membanu kedua orang tuanya.

Apa yang hikmah yang bisa kita petik dari penggalan kisah di ataas? Kenapa Surya bisa menjadi tukang ojek padahal ia adalah seorang mahasiswa? Sebaliknya, apakah seorang tukang ojek bisa menjadi mahasiswa? Yang membuat Surya bisa menjadi mahasiswa adalah karena Surya mempunya ilmupengetahuan sedangkan ilmunya mengendarai sepeda motor bisa ia manfaatkan untuk menjadi tukang ojek. Sebaliknya, Parmin dan Udin hanya mempunyai ilmu mengendarai sepeda motor sehingga profesi mereka adalah tukang ojek. Mereka juga tidak mempunyai ilmu pengetahuan untuk menjadi seorang mahasiswa.

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya apa sebenarnya pengertian ilmu? Apakah ilmu sama dengan pengetahuan? Lalu apa pengertian pengetahuan? Apakah ada kaitannya antara ilmu dengan pengetahuan? Saya akan menjabarkannya lebih lanjut.

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.

  1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
  2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
  3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
  4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Kesadaran manusia secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang amat penting. Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Ketiga dimensi itu berbeda secara substansif tetapi sangat saling berkaitan.

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu. Dalam perkembangannya, pengetahuan manusia berdiferensiasi menjadi empat cabang utama, filsafat, ilmu, pengetahuan, dan wawasan. Untuk melihat perbedaan antara empat cabang itu, saya berikan contohnya: ilmu kalam (filsafat) fiqih (ilmu), sejarah islam (pengetahuan), praktik islam di Indonesia (wawasan). Bahasa, matematika, logika, dan statistika merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, tetapi keempatnya bukanlah ilmu. Keempatnya adalah alat ilmu.

Setiap ilmu (sains) adalah pengetahuan (knowledge), tetapi tidak setiap pengetahuan adalah  ilmu. Ilmu adalah semacam pengetahuan yang telah disusun secara sistematis. Bagaimana cara menyusun kumpulan pengetahuan agarmenjadi ilmu? Jawabnya pengetahuan itu harus dikandung dulu oleh filsafat, lalu dilahirkan, dibesarkan, dan diasuh oleh matematika, logika, bahasa, statistika, dan metode ilmiah. Maka seorang yang ingin berilmu perlu memiliki pengetahuan yang banyak dan memiliki pengetahuan tentang logika, maatematika, statistika dan bahasa. Kemudian pengetahuan yang banyak itu diolah oleh suatu metode tertentu. Metode itu adalah metode ilmiah. Pengetahuan tentang metode ilmiah diperlukan juga untuk menyusun pengetahuan-pengetahuan tersebut untuk menjadi ilmu dan menarik pengetahuan lain yang dibutuhkan untuk melengkapinya.

Untuk berpengetahuan seseorang cukup buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan. Adapun untuk berilmu maka metodenya menjadi lebih serius. Tidak sekedar buka mata, buka telinga, pahami realitas, hafalkan, sampaikan, secara serampangan. Seseorang yang ingin berilmu, pertama kali ia harus membaca langkah terakhir manusia berilmu, menangkap masalah, membuat hipotesis berdasarkan pembacaan langkah terakhir manusia berilmu, kemudian mengadakan penelitian lapangan, membuat pembaahasan secara kritis dan akhirnya barulah ia mencapai suatu ilmu. Ilmu yang ditemukannya sendiri.

Apa maksud “membaca langkah terakhir manusia berilmu”? postulat ilmu mengatakan bahwa ilmu itu tersusun tidak hanya secara sistematis, tetapi juga terakumulasi disepanjang sejarah manusia. Tidak ada manusia, bangsa apapun yang secara tiba-tiba meloncat mengmbangkan suatu ilmu tanpa suatu dasar pengetahuan sebelumnya. Katakanlah bahwa sebelum abad renaisasi di Eropa, bangsa Eropa berada dalam kegelapan yang terpekat. Karena larut dalam filsafat skolastik yang mengekang ilmu dan peran gereja. Para ilmuan dan para filsafat itu tentu memiliki guru-guru yang melakukan pembacaan terhadap mereka tentang sampai batas terakhir manusia berilmu di zaman itu. Ilmu kimia abad modern sekarang adalah berpihak pada ilmu kimia, katakanlah abad 10 masehi yang berada di tangan orang-orang Islam. Dan ilmu kimia di abad 10 masehi itu tentu berpihak pula pada ilmu kimia abad 3500 tahun sebelum masehi, katakanlah itu misalnya dari negeri dan zaman Firaun.

Jadi seseorang yang ingin berilmu manajemen, misalnya, maka ia harus mengumpulkan dulu pengetahuan-pengetahuan manajemen yangtelah disusun sampai hari kemarin oleh para ahli ilmu tersebut dan meratang terus kebelakang sampai zaman yang dapat dicapai oleh pengetahuan sejarah.

Cara praktis, cepat, kompatibel, kredibel, aksesibel, dan lain-lain “bel” positif lainnya, untuk berilmu ialah dengan sekolah formal, dari SD hingga S3. Beruntunglah kawan-kawan yang bisa meraih gelar sarjana. Gelar magister dan seterusnya. Memang sekalipun gelar sudah S3 tapi kok masih terasa haus juga terhadap ilmu. Itu karena ilmu yang ada pada dirinya sebenarnya baru sedikit dari khazanah ilmu yang pernah disusun manusia, sedang disusun, dan apalagi jika disbanding dengan ilmu di masa depan sampai hari kiamat nanti.

Batas kajian ilmu adalah fakta sedangkan batas kajian filsafat adalah logika/daya pikir manusia. Ilmu menjawab pertanyaan “why” dan “how” sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “why, why, dan why” dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran/budi manusia (mungkin juga pertanyaan-pertanyaannya terus dilakukan sampai never ending) oleh Heidegger, setiap telaahan filosofis terdapat unsur-unsur metafisik.

  1. Ilmu adalah pengetahuan yang besifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum.
  2. Konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi.
  3. Pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas social.
  4. Ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi.

Empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yg menjadi objek kajian dari ilmu terkait.

Pengertian lain, ilmu pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapat pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkambang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulang kali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.

Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yg didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori, tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui/disadari oleh seseorang.

Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip, dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar dan berguna.

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yg rasional, sistimatik, logik, dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro, dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.

Ilmu pengetahuan merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari sistem-sistem serta penjelasan tentang pola-laku sistem-sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami, maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang diinstitusionalisasikan. Dalam bahasa Inggris dapat dirumuskan sebagai berikut: ‘Science is a sub-set of the information set on [human] scientific knowledge that describes the structure of systems and provides explanation on their behavioural patterns, wether natural or human institutionalized ones’.  Pergerakan yang dialami oleh pengetahuan sederhana menuju pada pembenaran ilmu pengetahuan sehingga menjadi ilmu pengetahuan diperlukan sebuah landasan dan proses sehingga ilmu pengetahuan (science atau sains) dapat dibangun. Landasan dan proses pembangunan ilmu pengetahuan itu merupakan sebuah penilaian (judgement) yang dilibatkan pada proses pembangunan ilmu pengetahuan. Dalam pembangungan ilmu pengetahuan juga diperlukan beberapa tiang penyangga agar ilmu pengetahuan dapat menjadi sebuah paham yang mengandung makna universalitas. Beberapa tiang penyangga dalam pembangunan ilmu pengetahuan itu sebenarnya berupa penilaian yang terdiri dari ontologi, epistemologi dan aksiologi. Perlunya penilaian dalam pembangunan ilmu pengetahuan alasannya adalah agar pembenaran yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan dapat diterima sebagai pembenaran secara umum. Sampai sejauh ini, didunia akademik anutan pembenaran ilmu pengetahuan dilandaskan pada proses berpikir secara ilmiah. Oleh karena itu, proses berpikir di dunia ilmiah mempunyai cara-cara tersendiri sehingga dapat dijadikan pembeda dengan proses berpikir yang ada diluar dunia ilmiah. Dengan alasan itu berpikir ilmiah dalam ilmu pengetahuan harus mengikuti cara filsafat pengetahuan atau epistemologi, sementara dalam epistemologi dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah disebut filsafat ilmu.

Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan:

  1. Teknologi, Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalampengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaansistem-sistem dan pengoperasian sistem-sistem ciptaan tersebut. Pengertian yangdirumuskan ini tidak membatasi bahwa sistem yang dimaksud hanyalah sistem-sistem fisik (physical systems). Bila dinyatakan dalam bahasa Inggris, maka rumusan tentang teknologi terdahulu dapat dinyatakan sebagai berikut: ‘Technology is a sub-set of the information set on [human] scientific knowledge thatprovides prescriptive information on (a) the creation of systems and (b) the operation ofthose systems’. Bila informasi yang bersifat teknologis dioperasionalisasikan (operationalized), artinya petunjuk-petunjuk yang terkandung di dalam informasi tersebut diikuti dan dilaksanakan, terbentuklah sistem-sistem baru hasil ciptaan orang ataumasyarakat yang mengoperasikan teknologi tersebut. Orang sering memandang sistem-sistem yang terciptakan tersebut sebagai teknologi juga, dan pandangan demikian sebaiknya tak diikuti, karena menimbulkan kerancuan dalam pengembangan pemikiran selanjutnya. Lebih tepat bila sistem yang tercipta itu dinyatakan sebagai fenomena teknolgis atau technological phenomena. Teknologi yang berkorespondensi dengan suatu fenomena teknologis bukanlah yang tampak atau dirasakan sebagai fenomena teknologis tersebut, melainkan informasi preskriptif yang memungkinkan dilaksanakannya tindakan-tindakan hingga suatu sistem yang berupa fenomena teknologis tersebut terbentuk, atau teroperasikan. Teknologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terkait dengan penciptaan sistem-sistem, sedangkan‘science’ merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang terkait dengan penggambaran dan penjelasan mengenai sistem-sistem yang telah ada.
  2. Materialis,  Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi. Sebagai teori materialisme termasuk paham ontologi monistik. Materialisme berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisme. Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas, materialisme berseberangan dengan idealisme. Materialisme adalah ajaran yang menekankan keunggulan faktor-faktor material atas yang spiritual dalam metafisika, teori nilai, fisiologi, epistimologi atau penjelasan historis. Ada beberapa macam materialisme, yaitu materialisme biologis, materialisme parsial, materialisme antropologis, materialisme dialektis, dan materialisme historis.Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan Yunani Kuno, dan mendapat penerimaan yang meluas di abad 19, sistem berpikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham Materialisme dialektika Karl Marx.
  3. Refleksi/reifikasi,  Reifikasi adalah kecenderungan untuk mewujudkan segala kebudayaan dalam bentuk-bentuk, angka-angka atau kuantitas dan bentuk lahiriah. Kepuasan pekerjaan diukur dari segi material, tingkah laku lahiriah, rupa, suara dan bahasa yang bisa ditangkap oleh pancaindera. Hal ini tampak pada laporan pembangunan yang memperlihatkan keberhasilan-keberhasilan dengan angka, dalam kuantitas dan statistik perkembangan (time-series). Kecenderungan ini seringkali berlebihan misalnya dengan mengukur perasaan cinta, kesenangan, keindahan atau kebahagiaan. Karena itu yang bersifat mental atau rohaniah tidak tampak dan dirasakan. Di sinilah terjadinya pendangkalan pemaknaan kebudayaan. Sukses kesenian umpamanya, diukur dengan nilai komersial suatu pertunjukan. Ekses yang tampak adalah produksi massal dan komersialisasi barang-barang kesenian, yang menjadikan manusia sebagai alat produksi dan objek pemerasan, atau ritualisasi kegiatan ibadah atau bahkan komersialisasi agama.
  4. Manipulasi, Manipulasi adalah kegiatan yang menyalahgunakan proses dan barang kebudayaan untuk kepentingan yang rendah, misalnya demi keuntungan. Manipulasi ini tampak dalam iklan yang mengelabui orang tentang suatu produk, misalnya melebih-lebihkan khasiat suatu obat atau mengubah informasi dampak negatif suatu barang konsumsi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya memperagakan rokok yang sebenarnya menggangu dan merusak kesehatan menjadi simbol kejantanan atau gaya hidup pria yang terhormat. Maksudnya adalah supaya barang itu laku dijual, padahal pengonsumsian atau penggunaannya akan merugikan, tetapi hal itu disembunyikan dengan mengelabui orang dengan video klip atau film-iklan. Manipulasi itu sering terkesan merupakan pembohongan publik, namun merupakan informasi yang efektif dan mengandung nilai komersial yang tinggi. Di sini yang banyak dimanipulasi adalah hasil karya kesenian atau dakwah keagamaan.
  5. Pragmatisme, Pragmatisme adalah aliran pemikiran yang memandang bahwa benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori, semata-mata bergantung kepada berfaedah atau tidaknya ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi manusia untuk bertindak dalam kehidupannya.  Ide ini merupakan budaya dan tradisi berpikir Amerika khususnya dan Barat pada umumnya, yang lahir sebagai  sebuah upaya intelektual untuk menjawab problem-problem yang terjadi pada awal abad ini.  Pragmatisme mulai dirintis di Amerika oleh Charles S. Peirce (1839-1942), yang kemudian dikembangkan oleh William James (1842-1910) dan John Dewey (1859-1952). Pragmatisme tak dapat dilepaskan dari keberadaan dan perkembangan ide-ide sebelumnya di Eropa, sebagaimana tak bisa diingkari pula adanya pengaruh dan imbas baliknya terhadap ide-ide yang dikembangkan lebih lanjut di Eropa. William James mengatakan bahwa Pragmatisme yang diajarkannya, merupakan “nama baru bagi sejumlah cara berpikir lama”. Dan dia sendiri pun menganggap pemikirannya sebagai kelanjutan dari Empirisme Inggris, seperti yang dirintis oleh Francis Bacon (1561-1626), yang kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes (1558-1679) dan  John Locke (1632-1704).  Pragmatisme, di samping itu, telah mempengaruhi filsafat Eropa dalam berbagai bentuknya, baik filsafat Eksistensialisme maupun Neorealisme dan Neopositivisme. Pragmatisme, tak diingkari telah menjadi semacam ruh yang menghidupi tubuh ide-ide dalam ideologi Kapitalisme, yang telah disebarkan Barat ke seluruh dunia melalui penjajahan dengan gaya lama maupun baru. Dalam konteks inilah, Pragmatisme dapat dipandang berbahaya karena telah mengajarkan dua sisi kekeliruan sekaligus kepada dunia–yakni standar kebenaran pemikiran dan standar perbuatan manusia– sebagaimana akan diterangkan nanti. Pragmatisme dianggap juga salah satu aliran yang berpangkal pada Empirisme, kendatipun ada pula pengaruh Idealisme Jerman (Hegel) pada John Dewey, seorang tokoh Pragmatisme yang dianggap pemikir paling berpengaruh pada zamannya. Selain John Dewey, tokoh Pragmatisme lainnya adalah Charles Pierce dan William James.
  1. individualisme, Individualisasi adalah kecenderungan memecah masyarakat menjadi individu-individu yang dikemudikan oleh kepentingan pribadi (self-interest) yang sempit. Sebenarnya dampak individualisasi itu perlu dibedakan antara individualisme dan egoisme. Individualisme adalah paham yang menghargai individu dan menghormati diri pribadi seseorang yang otonom yang memiliki hak-hak asasi dalam suatu negara atau masyarakat. Individualisme itu melahirkan penghargaan pada diri sendiri, tetapi harus juga menghargai individu yang lain. Individualisme adalah juga penghargaan pada hak-hak pribadi, misalnya hak milik dan kebebasan. Tetapi hak milik dan kebebasan seseorang itu dibatasi oleh hak milik dan kebebasan orang lain. Karena itu, maka individualisme menghasilkan kebebasan dan otonomi individu tetapi juga sekaligus kewajiban-kewajiban asasi individu terhadap masyarakat. Dampak lain individualisasi adalah egoisme, yaitu sikap yang mementingkan diri sendiri dengan mengabaikan kepentingan orang lain. Egoisme ini adalah penyimpangan dari tujuan kebudayaan, sedangkan individualisme, jika dipahami dan dipraktekkan secara benar, masih berada dalam ruang lingkup kebudayaan, karena individualisme memberikan penghargaan dan pemuliaan kepada manusia sebagai individu. Namun individualisme ini bisa kebablasan menjadi egoisme karena melepaskan dirinya dari masyarakat. Karena itu maka individualisme harus diimbangi dengan prinsip-prinsip komunitarian karena individu itu tidak mungkin ada atau berfungsi tanpa komunitas. Kombinasi antara individualisme dan komunitarianisme, yang merupakan harmonisasi, jalan tengah dan moderasi itulah yang membentuk kebudayaan.

Kita sepatutnya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena suatu ilmu pengetahuan bisa menuntun manusia ke jalan yang lebih baik. Coba bayangkan jika Tuhan tidak memberikan ilmu pengetahuan kepada hambanya. Apa yang akan terjadi kemudian?

Diadaptasi dari berbagai sumber:

http://wikipedia.com/

http://filsafatidonesia1001.wordpress.com/2009/07/22/perbedaan-antara-ilmu-dan-pengetahuan/

http://definisi-pengertian.blogspot.com/2009/11/pengertian-ilmu-dan-ilmu-pengetahuan.html

http://syiena.wordpress/2008/03/21/filsafat-ilmu-pengetahuan/

Homo Homini Lupus

Tahukah kalian kelebihan Indonesia dibandingkan negara-negara lain terutama di belahan bumi utara? Bangsa Timur, termasuk Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan dan nilai sosial. Bagi bangsa barat, membuka aurat bagi kaum wanita dan kaum pria adalah hal yang wajar. Mereka dengan bangga memperlihatkan aurat mereka di tempat umum. Ciuman di depan umum pun adalah hal yang biasa-biasa saja bagi para pasangan yang sedang kasmaran. Bahkan seks bebas pun sudah menjadi aktivitas wajib bagi mereka. Itu karena bangsa barat tidak menjunjung nilai kesopanan dan nilai sosial. Jika kita lihat beberapa film buatan bangsa barat, suasana lingkungan dan masyarakatnya sangat jauh berbeda dengan suasana di Indonesia. Walaupun lingkungan di barat lebih “elite” di bandingkan bangsa timur, namun, masyarakatnya sangat “kaku” dan seolah tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Mereka sangat individualis.

Bandingkan dengan Indonesia, hampir tiap hari Minggu, masyarakat bergotong-royong membersihkan lingkungan sekitar yang bisa di bilang kumuh. Itu karena adat dan tradisi bangsa timur yang menjunjung tinggi nilai sosial dan kesopanan. Dan pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial. Di Indonesia, apabila ada seorang wanita yang berpakaian tidak pantas dan mengumbar auratnya di depan orang lain, wanita itu akan mendapatkan hukuman dari masyarakat. Hanya mengumbar auratnya saja sudah mendapat hukuman sosial apalagi jika ada pasangan yang berbuat seks di luar nikah, bisa-bisa orang itu mendapatkan hukuman pidana dan hukuman akhirat.

Pada dasarnya, manusia bisa dikelompokkan menjadi dua bagian. Yaitu manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk sosial.

  1. Manusia sebagai makhluk individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.

Karakteristik yang khas dari seeorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.

Menurut Nursid Sumaatmadja (2000), kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seeorang.

  1. Manusia sebagai makhluk sosial

Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.

Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena beberapa alasan, yaitu:

a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.

b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti berinteraksi satu dengan yang lain. Kata interaksi berasal dari katainter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.

Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.

Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.

Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  1. Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
  2. Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
  3. Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
  4. Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.

Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu:

  1. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
  2. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikain.

Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:

  1. Bentuk interaksi asosiatif

1. Kerja sama (cooperation)

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:

  • Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
  • Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
  • Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempynyai tujuan yang sama.

2. Akomodasi (accomodation)

Adapun bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:

  • Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
  • Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.
  • Arbiration, suatu cara untuk mencapaicompromise apabila pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri.
  • Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangan.
  • Meditation, hampir menyerupaiarbiration diundang pihak ke tiga yang retial dalam persoalan yang ada.
  • Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih, bagi tercapainya suatu tujuan bersama.
  • Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.
  1. Bentuk interaksi disasosiatif

1. Persaingan (competition)

Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.

2. Kontraversi (contaversion)

Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.

3. Pertentangan (conflict)

Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentanfan politik.

Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116).

Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead. Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.

Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil perangeneralized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi.

Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self. Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.

Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.

Masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektifitas manusia yang melakuakn antar hubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama. Unsur-unsur masyarakat yaitu: kumpulan orang, sudah terbentuk dengan lama, sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri, memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama, adanya kesinambungan dan pertahanan diri, dan memiliki kebudayaan.

  1. Masyarakat Setempat (community)

Masyarakat setempat menunjukan pada bagianmasyarakat yang bertempat tinggal disatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar diantara anggota-anggotanya, dibandingkan interaksi dengan penduduk diluar batas wilayahnya.

  1. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda, khususnya terhadap perhatian keperluan hidup. Di desa, yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok, fungsi-fungsi yang lain diabaikan. Lain dengan pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok, mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan sekitarnya sangat mereka perhatikan.

  1. Masyarakat Multikultural

Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa dan budaya yang berbeda, yaitu pluralitas, keragaman, dan multikultural.

Konsep pluralitas menekankan pada adanya hal-hal yang lebih dari satu (banyak). Keragaman menunjukan bahwa keberadaanya yang lebih dari satu itu berbeda-beda, heterogen, dan bahkan tidak dapat dipersamakan. Sementara itu, konsep multikultralisme sebenarnya merupakan konsep yang relatif baru. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama. Jadi, apabila pluralitas hanya menggambarkan kemajemukan, multikulturalisme meberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaannya itu mereka adalah sama diruang publik

  1. Pengaruh Multikultural Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global

Problematika yang muncul dari keragaman yaitu munculnya berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya lima faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu: kegagalan kepemimpinan, krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, krisis politik, krisis sosial, dan intervensi asing.

Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan bangsa sebagai kelompok sosial, oleh sebab itu kita harus bersikap terbuka melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, meenjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, dan menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa, alat pengikta persatuan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beraneka ragam.

Tidak hanya manusia yang bisa menjunjung tinggi nilai sosial, hewan pun bisa menjunjung tinggi nilai sosial. Contoh yang paling kuat yaitu semut. Pasti kita semua pernah melihat segerombolan semut sedang berbaris di dinding rumah kita. Mereka bekerja sama mencari makanan dan mengumpulkannya di suatu sarang mereka. jika kita perhatikan, tiap semut yang berpapasan dengan kawan mereka sesama semut, mereka pasti saling menyentuhkan antena mereka seakan mereka bersalaman satu dengan yang lain walaupun mereka tidak saling kenal sebelumnya. Kita harus bila menteladani sikap semut ini, sesama manusia harus saling melindungi dan menjaga satu sama lain walaupun mereka tidak saling kenal satu sama lain.

Contoh lain tentang hewan yang bersosialisasi adalah serigala. Mereka adalah makhluk yang sangat buas. Mereka hidup secara berkelompok. Mereka pun berburu makanan bersama kelompoknya. Jika ada pemburu yang mengusik salah satu serigala di kawanan terxebut, semua serigala akan melindunginya.

Dari perilaku serigala tersebut, muncullah kalimat “Homo Homini Lupus”. Homo homini lupus adalah ungkapan Latin yang berarti “manusia adalah serigala bagi manusia (sesama).” Pertama dibuktikan dalam Plautus ‘Asinaria, kalimat itu ditarik oleh Thomas Hobbes dalam dedikasi karyanya De cive (1651).

Ungkapan kadang-kadang diterjemahkan sebagai “manusia adalah serigala manusia”, yang dapat ditafsirkan bahwa manusia memangsa manusia lainnya. Hal ini banyak dirujuk ketika membahas kengerian yang manusia mampu. Di jaman sekarang ini sangat sulit Menjadikan Manusia seperti seorang manusia pada umumnya,sepertinya istilah ini masih tetap berlaku sampai sekarang.

Tidak bisa dipungkiri hidup di dalam suatu negara sangat di butuhkan sosialisasi karena kita tidak dapat Hidup dengan sendirinya tanpa ada manusia lain. Apalagi seperti keadaan sekarang ini kita Hidup di jaman yang serba susah. Demi mempertahankan hidup itu sendiri kita rela melakukan apa saja Mulai dari yang halal sampai yang Haram, tentunya semua itu kita lakukan untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. Untuk mewujudkan itu semua memang tidak mudah dimana kita harus menghadapi berbagai konflik yang akan memicu lahirnya sikap saling mangsa dan disinilah Peran Hati nurani & ego sangat dibutuhkan.

Gambaran manusia di jaman sekarang ini sangatlah mengerikan dari segi sikap dan perbuatan terkadang lebih keji dari pada hewan yang paling buas sekalipun, saling sikut, saling berebut, saling tikam bahkan saling memangsa layaknya serigala yang buas siap menerkam mangsanya demi sebuah kepuasan (ambisi).

Sebagai contoh yang terjadi di dalam kehidupan kita seperti tindakan kekerasan, mulai dari perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan, serta aksi teror pemboman yang sedang trend di negara kita dan perang dunia yang memungkinkan akan terjadi lagi. Apakah itu disebut manusia? Tidak. Kenapa tidak? Karena itu semua manusia yang melakukanya dan dilakukan terhadap manusia juga? Entahlah.

Seberapa harga sebuah nyawa saat ini? Hanya setumpuk uangkah, yang akan habis dimakan oleh kemunafikan sebagai mahluk yang beradab? Atau hanya sebesar peluru yang menembus tengkorak kepala? Tak ada jawaban yang pasti. Yang pasti adalah Tuhan menciptakan manusia untuk kemuliaan namaNya, bukan untuk melukai sesama yang lain.

Terkadang kita miris memikirkan kehidupan ini, disatu sisi kita lihat banyak orang berjuang untuk menyelamatkan hidup manusia lainnya, disaat yang lain kita lihat banyak yang menyia nyaikan nyawa orang yang kita kasihi atau yang mungkin juga tidak kita kenal?

Tuhan tidak menghendaki kita menjadi serigala bagi sesamanya, Tuhan ingin kita menjadi domba ditengah tengah serigala yang buas. Dia ingin serigala serigala itu saling mengasihi dan menyayangi dengan demikian berubah menjadi domba domba yang manis.

Pengakuan sebagai umat beragamapun yang telah patuh terhadap ajarannya kerap kali sebagai alasan tindakan kekerasan bahkan sampai menghilangkan nyawa seseorang. Banyak pelaku kekerasan seperti tersebut menyatakan ini masalah iman, masalah Tuhan atau masalah kebenaran (kebenaran yang ditafsirkan manusia itu sendiri).

Untuk menghadapi ini semua haruskah kita pun menjadi serigala? Atau hanya diam dan menjadi domba yang berada di tengah-tengah gerombolan para serigala lapar?

Contoh yang paling sering terjadi ada di jalan raya. Banyak orang sering was-was ketika mengendarai sepeda motor untuk berbagai keperluan. Banyak orang yang ciut nyalinya ketika berada di jalan. Orang sekarang seperti tidak lagi sayang nyawanya sendiri. Ketika ada pengendara motor yang berada di jalurnya, tiba-tiba dari arah depan seorang pengendara motor lain dengan seenaknya menggunakan jalur berlawanan hanya untuk menghemat waktu dan menghemat bensin. Jika salah satu tidak ada yang mengalah sedikit, mungkin sudah terjadi kecelakaan.

Jangankan mengalah demi orang lain, jika kita tidak sengaja menyentuh (bukan menyenggol) kendaraan pengendara lain, mata si pengendara langsung melotot. Tak hanya itu, makian sampai ajakaan berkelahi pun akan dilakukan hanya gara-gara menyenggol sedikit motor orang tanpa ada kerusakan yang berarti, sekedar lecet-lecet. Bahkan kita juga pernah mendengar, hanya gara-gara senggolan antara kendaraan di jalan, terjadi perkelahian hingga nyaris merenggut nyawa.

Saat berkendaraan, apalagi dalam kondisi padat dan macet, orang cenderung miskin senyuman, miskin tegur sapa, apalagi minta maaf. Komunikasi, tentu secara singkat, itu terjadi saat butuh informasi alamat atau karena kebingunngan dengan arah jalan.

Sikap mudah marah, mudah tersinggung, tampaknya akumulasi sikap, perasaan, dan pengalaman yang kompleks, yang selama sekian tahun dialami seseorang. Seseorang merasa “kalem” dan tidak mudah bereaksi ketika sedang berkendaraan “diganggu” seseorang. Lambat laun, dalam tahun-tahun belakangan, ia jadi merasa sering mudah tersinggung dan reaktif ketika sedikit saja kendaraannya terganggu pengendara lain. Disinilah manusia diuji untukmengendalikan emosi.

Jika merujuk John Locke dengan teori tabula rasa-nya, kepribadian atau kemampuan-kemampuan seseorang terbentuk melalui berbagai pengalaman hidup. Bisa jadi, selain pengalaman atau pengetahuan seseorang saat mengendara di perjalanan, film sarat kekerasan, konflik atau kekerasan yang ditayangkan TV dan berbagai media lainnya pun menjadi faktor pembentuk karakter marah dan tersinggung tadi.

Ternyata, lingkungan, baik lingkungan bermain, lingkungan kampus, lingkungan rumah, lingkungan jalan, maupun lingkungan lainnya bisa membentuk karakter seseorang. Barangkali, tugas kita semua, terutama para orangtua, pendidik, dai/ustaz dan komponen lainnya, untuk melakukan edukasi bagi anak-anak dan masyarakat umumnya, sebelum gejala-gejala masif tersebut betul-betul menjadi budaya yang mengkristal pada pribadi-pribadi masyarakat.

Diadaptasi dari berbagai sumber:

http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan.htmlhttp://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Homo_homini_lupus

http://blog.bukukita.com/users/sukiatlim/?postId=6326

http://www.klik-galamedia.com/indexrubrik.php?idkolom=sketsa&wartakode=20100614101036

Bagaimanapun, Aku Cinta Indonesia

Indonesia, negeri beribu pulau. Berjuta rakyat. Beragam suku dan bahasa. Beragam flora dan fauna. Berhektar-hektar hutan. Bermilyar kendaraan bermotor. Berjuta kaum miskin. Berjuta kaum pengangguran. Beratus tenaga kerja yang disiksa di negeri orang. Beratus koruptor. Beratus teroris. Berjuta masalah. Berjuta kisah.

Di kawasan yang sangat strategis diantara benua Asia dan benua Australia. Di kawasan yang kaya hasil laut diantara samudera hindia dan samudera Pasifik. Di kawasan yang dikenal akan keindahan panorama alamnya. Di kawasan yang terdapat banyak kekayaan alam. Di kawasan yang kaya akan minyak bumi dan hasil tambang lainnya. Di kawasan yang lengah akan budaya sehingga diakui negara lain. Di kawasan yang banyak musibah karena perubahan iklim yang ekstrim. Di kawasan ini pula kita lahir, tumbuh, beraktivitas, dan mati.

Indonesia adalah negara mandiri yang memperjuangkan kemerdekaannya dengan tangan sendiri. Berjuang sejak pertama kali bangsa Portugis datang. Kemudian bangsa Belanda yang melanjutkan. Lalu giliran sang “macan Asia” yang bertandang ke negeri ini. Semuanya ingin menguasaiIndonesia karena kekayaan alamnya, terutama rempah-rempah. Indonesia pertama kali mulai “bergerak” pada tahun 1908 di bawah organisasi pemuda, Budi Utomo. Mulai saat itu, rakyatIndonesia tergerak hatinya untuk membebaskan diri dari penjajahan bangsa lain, terutama kaum pemuda. Tepatnya pada 16 Agustus 1945, kaum pemuda “menculik” Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Menuntut agar mereka segera mendeklarasikan kemerdekaan yang pada saat itu bangsa Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu akibat kotaHiroshima dan Nagasaki di bom atom di perang dunia kedua. Menurut golongan muda, saat ini adalah saat yang tepat untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Tapi bagi golongan tua, kita harus menunggu Jepang memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Tapi akhirnya golongan tua pun menuruti saran dari golongan muda.

Esok pagi, tepanya pukul 10 tanggal 17 Agustus 1945, dengan suara lantang, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi. Saat itulah hari kemerdekaan bangsaIndonesia. Namun, Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Ada banyak pergerakan nasional yang menguji bangsa indoesia saat itu. Yang paling parah, Partai Komunis Indonesia (PKI) ingin meracuni rakyatIndonesia dengan doktin-doktrin komunis mereka. Puncaknya pada tanggal 30 September 1965, tujuhpejabat tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha pemberotakan untuk mengkudeta pemerintahan Soekarno-Hatta. Ketujuh pejabat tinggi militer ini diberi gelar Pahlawan Revolusi yang diabadikan dengan dibuatnya Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya.

Lima bulan setalah peristiwa Gerakan 30 September itu, tepatnya pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno member Soeharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah Sebelas Maret (supersemar). Ia memerintah Soeharto untuk mengambil langkah yang sesuai untuk mengembalikan ketenangan dan untuk melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Tidak ada yang tahu persis apa sebenarnya isi supersemar tersebut. Namun sayang, amanat Soekarno tersebut disalah gunakan oleh Soeharto. Sejak presiden Soekarno meninggal dunia pada tahu 1970, pak Harto lah yang menggantikannya menjadi presiden RI yang kedua saat itu. Pak Harto sangat diktator selama masa kepemimpinannya. Ia membatasi kebebasan pers, lebih mengutamakn kepentingan partainya (golkar) dibandingkan dengan kepentingan rakyatnya, menangkap siapa saja yang membangkang, dan juga memperkaya diri sendiri dengan KKN.

Pada tanggal 21 Mei 1998, presiden Soeharo mengundurkan diri atas permintaan para mahasiswa saat itu. Demo besar-besaran dan kerusuhan yang terjadi di depan kampus Trisakti itu memakan banyak korban yang sekarang dikenal dengan nama Tragedi Trisakti. Sejak pengunduran dirinya saat itu, presiden Soeharto digantikan oleh Baharudin Jusuf Habibie tatu yang lebih dikenal dengan B.J. habibie.

Salah satu kesalahan yang terbesar pak Habibie adalah memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur yaitu mengadakan jejak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau tetap menjadi bagian dari NKRI. Tapi sayangnya warga Timor Timur lebih suka untuk memisahkan diri dengan Indonesia pada tanggal 30 Agustus 1999 yang berganti nama menjadi Timor Leste. Kesalahan itulah yang membuatnya lengser dari jabatan presiden.

Setelah bangku pemerintahan dipegang Habibie, giliran Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober 1999 oeh MPR. Presiden yang satu ini cukup nyentrik dengan mantranya yang masih terngiang di telinga kita, “gitu aja kok repot”. Bahkan ia pernah melambaikan tangan kepada masyarakat di istana dengan hanya menggunakan kemeja dan celana pendek.

Setelah masa jabatan pak Gus Dur berakhir pada tanggal 23 Juli 2001, ia digantikan oleh presiden wanita pertama di Indonesia yang juga ketua umum PDIP, ibu Megawati Soekarno Putri. Ia mengikuti jejak ayahnya, Soekarno di bidang politik. Ia berhasil ditumbangkan oleh presiden kita saat ini, SBY dalam pemilihan umum tahun 2004.

Pimpinan partai Demokrat ini menang dalam pemilu tahun 2004. Ia juga telah menyelesaikan masa jabatannya selama 5 tahun. Namun, ia mencoba ikut kembali dalam pemilu tahun 2009. Ia pun menang dalam pemilu tahun 2009. Di periode pertama ia menggaet Jusuf kalla sebagai wakil presiden dan digantikan oleh Boediono di periode kedua. Di selama masa kepemimpinannya, banyak peristiwa terjadi di Indonesia. Pada tahun 2004, gempa dan Tsunami yang begitu dahsyat memporak-porandakan bumi Aceh dan sekitarnya. Banyak korban jiwa melayang dalam peristiwa ini. Karena pusat gempa berada di samudera Hindia, tidak hanya Indonesiayang merasakan dampak Tsunami, negara-negara tetangga juga merasakan hal yang sama, sepertiMalaysia, Thailand, hingga ke benua Afrika bagian timur.

Tidak hanya Tsunami yang menyita perhatian dunia. Sebelumnya pada tanggal 12 Oktober 2002, para teroris yang diprakarsai Dr. Azhari dan Nordin M Top itu, meledakkan bom maha dahsyat di Kuta, pulau Bali. Sebanyak kurang lebih 202 korban tewas, terutama turis mancanegara. Sejak kejadian itu, Bali yang sebelumnya menjadi unggulan Indonesia di bidang pariwisata, kini sepi pengunjung. Dunia memberikan “travel warning” kepada Indonesiakarena dianggap tidak aman.

Tiga tahun Bali berbenah diri. Meyakinkan kembali kepada para turis mancanegara bahwa Bali kini sudah aman dari teroris. Namum pada tanggal 1 Oktober 2005, terjadi tiga pengeboman. Satu di Kuta dan dua di Jimbaran. Peristiwa ini mengejutkan dunia. Ternyata Bali diyakini masih belum aman untuk berwisata. Namun saat ini kehidupan Bali berangsur normal. Para turis mancanegara mulai berdatangan dari seluruh dunia. Bahkan, Bali menjadi tempat syuting film Eat, Pray, Love yang dibintangi oleh bintang Hollywood, Julia Robert, yang diadaptasi dari sebuah novel karya Elizabeth Gilbert. Diharapkan dari film tersebut, mampu mempromosikan Bali di mata dunia.

Kita kembali ke ibukota, pusat pemerintahan. Disinilah timbulnya permasalahan utama. Kota Jakarta dikenal sebagai kota metropolitan yang menarik perhatian masyarakat luar Jakarta untuk mengadu nasib di Jakarta. Banyak sekali pengangguran di kota ini. Akibatnya, banyak warga miskin yang tersingkir akibat tidak adanya lapangan pekerjaan.

Tentu masih ingat lagu dari alm. Benyamin, seorang pelaku seni asli Betawi yang berjudul Kompor Meleduk. Di lagu tersebut, bang Ben menyelipkan sindiran kepada pemerintah tentang banjir di Jakarta. Memang benar, saat ini jika hujan sebentar saja, beberapa daerah mulai tergenang banjir. Mungkin ini karena pengaruh pemanasan global yang sedang terjadi.

Jika anda perhatikan saat hujan turun, beberapa ruas jalan pasti macet parah. Semua kendaran hampir tidak bisa bergerak sama sekali. Ini juga menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Proyek Busway dinilai kurang efektif dalam mengatasi masalah kemacetan di ibukota. Jika kualitas angkutan umum di ibukota diperbaiki, mungkin para pengendara kendaraan pribadi akan beralih ke kendaraan umum. Namun buktinya, pemerintah dinilia lalai dalam urusan ini. Tiang-tiang pondasi yang direncanakan akan dibuat jalur monorail, malah terbengkalai sebagai “pajangan” jalan. Jika masalah kemacetan ini tidak diatasi, diperkirakan pada tahun 2013, jalan-jalan di ibukota tidak bisa menampung banyaknya kendaraan pribadi.

Korupsi, kemacetan, bencana alam, ketegangan dengan Malaysia, adalah pekerjaan rumah pemerintah yang harus ditangani. Namun bagaimanapun, inilah Indonesia. Negeri kita. Negeri tumpah darah kita. Tanah air kita. Disinilah kita lahir dan mati kelak. Kita harus bangga dengan Indonesiabagaimanapun keadaannya. Karena disinilah kita berkarya untuk Indonesia. Jangan berpikiran apa yang bisa Indonesia berikan kepada kita. Tapi apa yang bisa kita berikan kepada Indonesia. Aku cintaIndonesia.

What Would You Choosen For?

Allah talah memberi kita banyak rahmat yang bahkan tidak kita sadari sebelumnya kalau kita telah memperolehnya. Mungkin banyak orang berasumsi bahwa rahmat sama dengan rezeki, dan rezeki sama dengan uang atau materi. Sebenarnya yang disebut rahmat adalah segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita sehingga kita bisa menjalani hari-hari di dunia yang sementara ini dengan baik. Rahmat pertama yang Allah berikan kepada kita adalah Dia memberikan kita kedua orang tua yang luar biasa. Sepasang laki-laki dan perempuan dewasa yang saling mencintai dan telah diberi amanat oleh Allah untuk mengasuh kita, anaknya, yang saat itu masih seorang bayi yang baru lahir dan masih suci. Dari kedua orang tua itu, sang ibu lah yang paling berjasa dalam hidup kita. Selama kurang lebih sembilan bulan kita ‘menumpang” hidup di dalam perut san ibu. Saat ia mandi, kita diajaknya. Saat ia pergi ke pasar kita juga diajaknya. Bahkan saat ia tidur pun kita juga diajaknya. Kita tidak pernah ditinggal oleh ibu. Dalam keadaan susah ataupun senang, ibu selalu mengajak kita dalam perutnya yang hangat. Bayangkan selama kurang lebih sembilan bulan, sang ibu selalu bersama kita, calon anaknya. Mungkin saat ini kita (terutama perempuan yang belum mempunyai anak) tidak bisa merasakan penderitaan yang pernah ibu alami selama kita “menumpang” hidup di perutnya. Tapi jika kita sudah mengalami apa yang dialami oleh ibu sebelumnya, kita akan mengerti mengapa ibu rela melakukan ini semua demi anaknya. Karena ia mencintai kita, anaknya, lebih dari apapun. Cinta seorang ibu kepada anaknya tidak akan pernah putus walaupun anaknya sudah tidak cinta lagi dengan ibunya. Rasulullah pun sangat menghormati seorang ibu. Pernah ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang harus kita hormati, ayah atau ibu. Lalu Rasulullah menjawab: ibumu, ibumu, ibumu, ayahmu. Nama ibu disebut sebanyak tiga kali sebagai orang yang harus kita hormati. Karena itulah, kita harus selalu menghormati beliau.
“Kasih anak sepanjang galah, Kasih ibu sepanjang jalan.”
Rahmat selanjutnya yang Allah berikan kepada kita adalah napas. Allah memberikan kita sebuah sistem pernapasan yang sangat kompleks yang berada di dalam tubuh kita. Sistem pernapasan yang ada dalam tubuh kita, yang tidak akan pernah berhenti bekerja selama kita masih bernyawa. Sistem pernapasan kita memproses oksigen yang kita hirup untuk proses metabolism di dalam tubuh dan mengeluarkan sisa pembakaran dengan mengeluarkan karbon dioksida. Karbon dioksida yang kita keluarkan dari dalam tubuh, akan dinetralisir oleh tumbuhan dan diganti menjadi oksigen. Itulah sebabnya mengapa jika di siang hari yang terik, kita akan merasa sejuk bila berada di bawah pohon yang rindang. Di siang hari, pohon mengeluarkan banyak oksigen yang berguna untuk kita dan kita mengeluarkan karbon dioksida yang berguna untuk tumbuhan. Allah sangat murah hati. Dia memberikan kita oksigen secara gratis. Apa jadinya jika oksigen yang biasa kita hirup untuk bernapas, tidak gratis lagi. Mungkin seluruh uang yang kita peroleh saat bekerja hanya habis untuk biaya bernapas. Lalu, bagaimana jika tidak ada orang yang sanggup membayar oksigen. Apakah orang itu tidak boleh bernapas? Maka dari itu, sebelum oksigen di atmosfer bumi ini habis, kita sebagai manusia harus menjaga oksigen supaya tetap eksis di atmosfer bumi kita ini dengan menjaga kestabilan lingkungan. Jangan biarkan pembalakan liar yang membabi buta membabat habis hutan kita. Jika hutan di dunia sudah gundul, siapa yang akan mentralisir karbon dioksida menjadi oksigen? Jika tumbuhan di dunia sudah benar-benar punah, siklus oksigen sudah tidak akan terjadi lagi di atmosfer bumi. Dan akibatnya, hewan dan manusia akan punah juga.
Allah juga memberi kita rahmat berupa waktu. Waktu yang Allah berikan di dunia tidak abadi. Waktu di dunia ini sangat terbatas. Tidak ada yang tahu kapan waktu benar-benar berhenti. Tidak manusia, tidak jin, tidak para nabi, tidak para rasul, tidak pula para malaikat. Hanya Allah swt yang mengetahui kapan waktu akan benar-benar berheni. Semua itu adalah rahasia ilahi. Pernahkah kalian mengamati banyak bayi atau anak kecil yang telah dipanggil menghadap Allah? Apa yang bisa kalian petik dari peristiwa tersebut? Kita yang sampai detik detik ini, masih masih diberi kesempatan untuk bernapas seharusnya bersyukur dengan apa yang Allah berikan saat ini. Dia telah mamberikan kita waktu untuk memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik. Tentu kalian tahu tidak semua orang diberikan rahmat berupa waktu. Bayangkan jika saat kita lahir seketika itu juga kita meninggal. Waktu adalah barang mahal. Bahkan ada pepatah “Waktu Adalah Uang”. Itu menandakan bahwa waktu amat berharga dibandingkan dengan materi yang kita punya. Namun saat ini manusia telah lalai mempergunakan waktu secara bijak. Waktu yang Allah berikan hanya dihabiskan dengan perbuatan yang sia-sia dan tidak menghasilkan sesuatu yang positif. Itu artinya manusia telah merugi karena manusia tidak bisa mempergunakan waktu yang sangat berharga yang tidak semua orang mendapatkannya.
“Apabila kita bicara soal uang, maka semua orang sama agamanya” –Voltaire (filsuf)
Ilmu pengetahuan. Itulah rahmat lain yang Allah berikan kepada kita. Awalnya, kita mendapatkan ilmu pengetahuan dari kedua orang tua kita. Kita diajarkan tengkurap, merangkang, berjalan, hingga berbicara “mama papa”. Tentu tidak secara instan kita bisa menerapkan ilmu pengetahuan tersebut. Itu semua membutuhkan waktu hingga kita bisa menguasai tahap tersebut. kita juga diajarkan untuk bergaul dengan lingkungan sekitar rumah kita oleh kedua orang tua kita. Bermain dan bersosialisasi dengan teman-teman sebaya. Selanjutnya kita diajarkan membaca dan menulis di bangku sekolah. Semua itu dilakukan bukan oleh orang tua kita, melainkan oleh seorang guru, orang tua kedua kita setelah ayah dan ibu. Dari mulai Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga Perguruan Tinggi, kita akan mendapatkan bimbingan dari seorang guru. Tapi saat ini sekolah menjadi barang mewah. Banyak orang yang tidak bisa meneruskan sekolahnya karena biaya sekolah sangat mahal. Tapi, saya tidak akan membahas sekolah secara gambling. Sang guru lah yang akan saya bahas. Seorang pahlawan tanpa tanda jasa. Seorang guru dengan sabarnya mengajarkan kita yang tidak tahu apa-apa menjadi kita yang tahu segala hal. Guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan formal di sekolah. Guru juga memberikan ilmu agama dan budi pekerti kepada anak muridnya. Semua orang penting di Indonesia, bahkan di dunia, pasti mempunyai guru sebagai media ilmu yang utama. Plato, Aristoteles, Bill Gates, Albert Einstein, Barack Obama, bahkan orang-orang penting di Indonesia seperti Soekarno, Hatta, Habibie, dan Susilo Bambang Yudhoyono pasti pernah diajar oleh seorang guru. Apa sebenarnya tujuan seorang guru? Mengapa guru mau mengajarkan kita yang tidak tahu apa-apa? Disinilah kita akan mengetahui maksud dari kalimat “we know nothing” dan “we know all thing”.
“We are what we repeatedly do; Excellence, therefore, is not an act but a habit.” –Aristoteles
“Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang kali; sedangkan kesuksesan bukan meerupakan usaha dan tindakan melainkan akibat dari suatu kebiasaan” –Aristoteles
Disini, saya ilustrasikan maksud kalimat “we know nothing” dan “we know all thing”. Misalkan di suatu kota ada sebuah keluarga kecil. Mereka mempunyai dua anak kembar identik. Tom dan John. Mereka lahir dengan kedua orang tua yang sama, keluarga besar yang sama, lingkungan tempat tinggal yang sama, sekolah yang sama, guru yang sama, bahkan tidur di kamar yang sama. Tetapi mereka punya perbedaan yang mencolok. Status sosial mereka berbeda jauh ketika mereka telah menginjak dewasa.
Tom adalah seorang yang “open minded”. Tom kita ibaratkan sebagai orang yang bertipe “we know nothing”. Sedangkan John termasuk orang yang sombong dan ia pun termasuk orang yang bertipe “we know all thing”. Tom dan John termasuk orang yang beruntung karena keluarganya tergolong orang biisa dibilang mapan dalam segala hal. Segala sesuatu yang mereka inginkan pasti dikabulkan oleh kedua orang tuanya. Mereka juga tergolong orang yang berotak encer. Mengapa bisa dua orang kembar yang memiliki keluarga yang mapan, ketika dewasa status sosialnya bisa berbeda jauh?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, saya ingin berbagi pengalaman yang pernah saya alami dari salah seorang guru saya ketika saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Nama beliau adalah Pak Rozak. Dia adalah seorang guru bahasa Indonesia yang sangat bersahabat dengan muridnya. Dia tidak pernah menjaga jarak antara dirinya dengan muridnya. Kami selalu menanti beliau masuk ke ke kelas dengan gembira. Suatu hari, dia sedang mengajar di kelas saya. Ketika dia masuk ke dalam kelas, tiba-tiba dia menggambar sesuatu di papan tulis. Kami bertanya-tanya dalam hati apa sebenarnya yang Pak Rozak lakukan? Apakah dia ingin menyampaikan sesuatu melalui gambar tersebut atau dia hanya sekedar iseng melepas kejenuhan kami saat itu. Pertama, dia menggambar sebuah gelas yang telah terisi air hingga penuh hingga airnya berceceran kemana-mana. Kedua, dia menggambar gelas yang kosong dan terdapat lubang di bawahnya. Dan gambar yang terakhir, adalah sebuah gelas yang kosong, tidak ada airnya. Dia meminta kami untuk memilih salah satu gambar yang telah di gambarnya di papan tulis tersebut.dia member kami waktu sekitar lima belas menit untuk berpikir dan memilih salah satu gambar yang telah dibuatnya tersebut. Saat itu kami tidak mengerti apa maksud dari gambar-gambar tersebut. Saya sendiri memilih gambar yang pertama. Gambar sebuah gelas yang terisi penuh dengan air. Jawaban itu saya dapatkan dengan perkiraan saya saja. Karena saya saat itu memang tidak mengerti apa yang dimaksud Pak Rozak. Mungkin salah satu faktornya saya memilih gambar itu karena gambar itu berbeda dengan gambar-gambar yang lain. Dua gambar yang lain adalah gelas yang kosong, sedangkan gambar yang satunya lagi adalah gelas yang berisi air.
Teman-teman saya yang lain juga mempunyai jawaban yang beragam. Ketika saya tanya salah satu teman saya mengapa dia memilih gambar yang dia pilih, dia hanya berkata “feeling”. Saya tidak menyalahkan teman saya tersebut, toh saya juga menjawabnya hanya dengan “feeling”.
Setelah Pak Rozak memastikan setiap muridnya telah mendapatkan jawabannya, dia lalu menggambar sebuah teko yang berisi air yang mengisi gelas-gelas tersebut. dia menggambar teko tersebut di masing-masing gelas. Setelah itu, dia member kami waktu lagi untuk berpikir apa maksud dari gambar teko itu. Karena tidak ada yang bisa menjawab, Pak Rozk pun menatap kami sambil tersenyum dan menjelaskan gambar buatannya.
Gelas itu kita ibaratkan sebagai seorang siswa. Air adalah ilmu. Sedangkan teko adalah seorang guru. Guru memberikan ilmu kepada murid-muridnya seperti air yang dituangkan ke dalam gelas yang berasal dari dalam teko. Gelas yang berisi air diilustrasikan sebagai orang yang banyak ilmu. Tahu segala hal. Apa jadinya jika kita menuangkan air ke dalam gelas yang terisi penuh dengan air? Pasti air tersebut akan tumpah. Itu sama saja dengan seseorang yang merasa dirinya mempunyai banyak ilmu dan ada seseorang yang ingin membagi ilmu kepada dirinya. Orang itu tidak akan mendapatkan ilmu apa-apa karena ia telah merasa dirinya adalah gudang ilmu sehingga ia tidak bisa menerima ilmu dari orang lain. Bisa dibilang orang seperti ini memiliki tipe “we know all thing”. Orang dengan tipe seperti ini bisa dibilang berbahaya terhadap dirinya sendiri. Karena orang dengan tipe ini ilmunya tidak akan berkembang jika ia masih tetap merasa dirinya tahu segalanya. Percuma bila gurunya menjelaskan hingga mulutnya berbusa tapi muridnya tidak mau menerima ilmu tersebut. Sebaiknya jika ada diantara kalian yang “merasa” memiliki tipe seperti ini, segeralah ubah pola pikir kalian. Bukannya menggurui, tapi tipe orang seperti ini akan menyiksa dirinya sendiri.
“Berpikir adalah pekerjaan terberat, karena itulah sedikit sekali orang yang mau menggunakan otaknya” –Henry Ford (pendiri ford motor)
Gambar kedua adalah sebuah gelas kosong yang dibawahnya terdapatl lubang. Apa jadinya jika air dituangkan ke dalamnya? Pasti akan langsung jatuh ke dalam lubang tersebut dan gelasnya masih tetap kosong. Orang seperti ini bisa saya golongkan sebagai sebagai orang yang bertipe “masuk kuping kiri, keluar kuping kanan”. Orang dengan tipe seperti ini biasanya mempunyai sifat masa bodoh. Ketika gurunya sedang menjelaskan materi di depan kelas, ia mendengarkannya, tetapi tidak disimpan di dalam otaknya. Melainkan langsung dikeluarkan lagi seakan dia tidak mau menerima ilmu tersebut. Padahal, ilmu merupakan sesuatu yang sangat penting.
Gambar yang terakhir adalah sebuah gelas yang kosong. Orang ini bertipe “we know nothing”. Biasanya tipe orang seperti ini selalu haus ilmu. Gelas yang kosong bukan berarti otaknya kosong (bodoh), tetapi ia sengaja menuangkan ilmunya ke tempat lain dalam otaknya. Jika gelas tersebut telah terisi air hingga penuh, ia akan menyimpannya dan mengisinya lagi lalu menyimpannya lagi di sebuah teko. Orang dengan tipe ini bisa mendapatkan ilmu bukan hanya dari guru atau dosen, tetapi dari apapun entah itu dari tumbuhan atau hewan atau benda tak hidup, asalkan ilmu yang didapatkan adalah ilmu yang positif. Ia juga tidak ragu untuk menerima ilmu dari seorang anak kecil sekalipun. Karena orang dengan tipe seperti ini sangat mengerti pentingnya sebuah ilmu. Memendam ilmu yang kita punya juga tidak baik. Kita harus memberikan ilmu yang kita punya walaupun hanya sedikit. Manusia hidup harus seimbang. Apabila ia mendapat ilmu, ia juga harus menyebarkannya. Take and Give.
“Jangan lihat orang yang bicara. Dengarlah isi pembicaraannya.”
Setelah mengetahui penjelasan tersebut, mengapa status sosial Tom dan John bisa berbeda jauh? Itu karena Tom memiliki tipe “we know nothing” yang mengerti pentingnya sebuah ilmu sehingga ia akan terus merasa tidak pernah puas dan terus mencari ilmu meskipun ilmu tersebut terdapat di tempat yang tidak terduga. Ia merasa tidak tahu dan ia harus mencari tahu supaya ia menjadi tahu. Wawasannya juga berkembang karena akumulasi dari ilmu-ilmu yang telah diperolehnya. Tiap hari ia membawa gelas yang kosong dan mencari air (ilmu) untuk mengisinya. Dan jika air tersebut sudah penuh, ia akan menyimpannya di tempat lain (teko) dan mencari air lagi hingga ia merasa puas. Jika wawasan Tom luas, ia juga tidak akan merasa kesulitan untuk mendapatkannya. Jika Tom gagal, ia tidak putus asa. Lagi-lagi ada saja ilmu yang didapatkannya. Kegagalan dan pengalaman buruknya juga bisa ia jadikan ilmu supaya di masa depan ia tidak akan jatuh di lubang yang sama.
“Pengalaman adalah guru yang terbaik.”
Bagaimana dengan John? Wawasannya tidak berkembang karena ia merasa dirinya tahu segalanya (we know all thing). Orang dengan tipe ini kemana-mana selalu membawa gelas yang penuh berisi air tetapi ia tidak pernah menyimpan air tersebut di tempat lain. Ia juga ingin semua orang melihat kalau gelasnya penuh. Jika dia mendapatkan air, ia tidak bisa mengambilnya karena gelasnya memang sudah terisi penuh dengan air dan ia tidak mau memindahkannya ke tempat lain (teko). Orang dengan tipe seperti ini juga sulit untuk menerima kritikan dari orang lain. Ia akan merasa tersinggung apabila ada orang yang mengkritiknya. Orang yang mempunyai tipe seperti ini harus kita bantu untuk kebaikannya sendiri. Pola pikirnya harus kita ubah ke arah yang lebih baik.
Sebelum guru saya menjelaskan tentang gelas dan air tersebut, saya adalah tipe orang yang cenderung ke arah “we know all thing”. Saya merasa tahu segalanya dan saya merasa lebih pintar dari teman-teman saya. Saya juga sulit menerima masukan dari orang lain karena saya berkeyakinan bahwa belum tentu orang yang berbicara tersebut lebih pintar dari saya. Ketika bertukar pikiran, saya lebih cenderung melihat orangnya (subjektif), bukan isi pembicaraannya (objektif). Tapi setelah guru saya memberikan pencerahan tentang pola pikir ini, kini saya sadar bahwa apa yang saya yakini selama ini salah. Saya telah takabur. Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Semua memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saat ini saya juga bukan apa-apa. Saya adalah manusia yang masih ingin terus dan terus mencari ilmu yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Masa lalu saya, pengalaman saya yang baik dan buruk, semuanya saya jadikan guru yang bisa membimbing saya ke arah yang lebih baik. Guru yang telah memberikan saya pelajaran yang luar biasa. Saat ini, saya tidak lagi membawa gelas yang penuh berisi air. Tetapi air dalam gelas itu, saya simpan ke tempat yang lain dan saya terus mencari ar dengan membawa gelas yang kosong. Tiap tetes air sangat berguna. Sekecil ilmu yang kita dapat, sesederhana ilmu yang kita peroleh, semua adalah pemberian Allah swt yang harus kita syukuri.
Bagaimana cara kita untuk mendapatkan ilmu? Untuk mendapatkan air yang banyak sehingga bisa kita simpan di tempat penyimpanan ilmu kita. Kita bisa memperolehnya dari buku. Buku adalah jendela dunia. Dari buku kita bisa mengetahui segala hal. Dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dari cara sesederhana mengikat tali sepatu hingga membuat sebuah program komputer yang sangat kompleks. Semua itu bisa kita dapatkan dari sebuah buku.
Orang-orang yang bisa dibilang sukses, kebanyakan mempunyai hobi membaca. Seorang dokter harus membaca buku tentang kedokteran supaya dia bisa menjadi dokter yang profesional. Seorang programmer, harus membaca tentang programming agar dia bisa menjadi seorang programmer yang profesional. Seorang koki harus membaca buku tentang resep-resep masakan agar menjadi seorang koki yang profesional. Bahkan seorang teroris sekalipun jika ia ingin menjadi teroris yang handal, ia harus membaca buku tentang cara merakit bom atau sejenisnya. Dengan membaca, mereka bisa tahu. Mereka juga bisa melihat dunia. Sesekali, kunjungilah perpustakaan. Bacalah beberapa buku. Tidak harus buku tentang Kalkulus, Pemrograman, atau Asembler (bahasa mesin), membaca buku yang ringan (novel, cerpen), dengan membaca buku, kita bisa meningkatkan dan menambah ilmu pengetahuan kita.
Sering saya temukan sesuatu yang menarik jika saya membeli gorengan di jalan. Biasanya penjualnya membungkus gorengan tersebut dengan merobek buku yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijadikannya sebagai bungkus gorengaan. Kadang saya menemukan ilmu pengetahuan disana. Miris sekali, sebuah ilmu dijadikan sebuah bungkus gorengan. Apa kalian tidak menyadarinya? Mungkin bagi sebagian orang, dalam hal ini tukang gorengan, buku itu sudah tidak dipakai lagi. Tapi mungkin bagi orang lain, buku itu sangat penting.
Perkembangan zaman saat ini telah berkembang sangat pesat. Salah satunya di bidang teknologi. Di zaman ini, kebanyakan orang pasti bisa menjalankan dan mempergunakan internet. Walaupun di daerah pedalaman masih ada yang belum bisa menggunakan komputer. Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menyebarluaskan ilmu yang pernah kita dapat tentang komputer kepada teman-teman kita yang sama sekali belum tahu.
Di dalam komputer, terdapat sebuah dunia tanpa batas jika kita koneksikan antara komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dunia maya. Bukan dunia miik si Maya. Tetapi dunia yang tidak terlihat secara langsung. Dunia ini dinamakan internet. Dalam internet, kita bisa mencari ilmu dan menyebar luaskan ilmu. Mulai dari ilmu memasak, ilmu mengurus bayi, ilmu mendesain rumah idaman dan masih banyak lagi ilmu yang bisa kita dapat di internet.
Internet memang benar-benar dunia yang tanpa batas. Segala sesuatu ada di internet. Bahkan hal-hal yang berbau negatif sekalipun. Banyak situs-situs porno dalam dan luar negeri yang beredar luas di internet. Tempat perjudian via online pun ada di internet. Tapi jangan kita menggunakan fasilitas internet untyk hal-hal negatif karena hal itu tidak berguna dan hanya menimbulkan kerusakan bagi dirinya sendiri. Lalu, bagaimana agar internet dipergunakan sebagaimana mestinya? Itu semua tergantung bagaimana kita menyikapinya agar internet bisa menjadi sumber ilmu yang luas dan bermanfaat.
Inti dari artikel ini adalah saya ingin mengajak para pembaca sekalian agar kita menjadi orang yang tidak tahu sehingga kita ingin tahu dan menjadi tahu dan memberi tahu orang yang tidak tahu dan begitu seterusnya. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Untuk Apa Kita Hidup di Dunia?

Nabi Adam adalah manusia pertama yang Allah ciptakan. Allah swt ingin menjadikan manusia sebagai pemimpin (khalifah) di bumi. Namun, para malaikat beranggapan bahwa Allah swt akan menciptakan manusia yang akan berbuat kerusakan di bumi dengan berbuat kemaksiatan dan pertumpahan darah. Sedangkan para malaikat selalu menyucikan Allah dari segala yang tidak layak dengan keagungan-Nya dan memuliakan-Nya sebagai tanda syukur kepada-Nya. Akan tetapi Allah swt menjawab dengan rahasia yang disembunyikan dari para malaikat dan hikmah yang khusus ada pada-Nya dalam penciptaan nabi Adam, yaitu Dia mengetahui apa yang tidak para malaikat ketahui.
Allah swt menciptakan nabi Adam dengan tanah yang kering sehingga bila diketuk akan berbunyi. Lalu Allah swt meniupkan ruh kedalamnya sehingga muncullah syaraf, darah, daging, tulang, dan kulit. Sesudah menciptakan nabi Adam, Allah swt mengajari nabi Adam nama benda-benda dan keadaan-keadaan serta keistimewaan-keistimewaan agar ia menjadi mantap di bumi dan bisa mengambil manfaat sebaik-baiknya.
Kemudian Allah swt memerintahkan para malaikat untuk bersujud menghormati nabi Adam, tetapi bukan sujud ibadah karena Allah swt tidak menyuruh seseorang untuk menyembah kepada selain Allah swt. Para malaikat semuanya bersujud kepada nabi Adam untuk mematuhi perintah Allah swt, kecuali iblis yang menolak untuk bersujud lantaran sombong dan membangkang kepada Allah swt.
Iblis berdalih bahwa nabi Adam tidak lebih baik daripada iblis, karena nabi Adam diciptakan dari tanah sedangkan iblis diciptakan dari api. Dalam pendapatnya, api lebih baik daripada tanah dan ia menunjukkan kesombongan yang sangat. Oleh karena itu, Allah swt mengusirnya dari surga dan mengutuknya dengan kutukan yang kekal di dalam neraka karena kesombongannya.
Sejak kejadian itu, iblis bersumpah untuk berupaya sekuat tenaga untuk menyesatkan anak cucu nabi Adam dan menjauhkan mereka dari jalan Allah swt yang lurus dengan menggunakan segala cara. Dan iblis akan mendatangi mereka hingga iblis bisa menyesatkan dan merusak mereka serta menjadikan sebagian besar dari mereka tidak bersyukur kepada Allah swt.
Allah swt menciptakan seorang pendamping untuk nabi Adam agar dia tidak merasa kesepian. Lalu Allah swt mengambil tulang rusuk sebelah kiri nabi Adam dan ditiupkan ruh sehingga ia menjadi manusia bernyawa yang bernama Hawa. Terciptalah seorang wanita pertama di dunia yang akan mendampingi laki-laki pertama yang tercipta di dunia hingga akhir hayat mereka.
Allah swt mempersilahkan nabi Adam dan Hawa untuk bersenang-senang dengan segala sesuatu di dalam surga. Mereka boleh melakukan apa saja dan memakan buah-buahan yang mereka sukai. Namun, Allah swt melarang mereka untuk mendekati sebuah pohon apalagi memakan buahnya. Pohon itu bernama pohon khuldi. Sayangnya, iblis mengetahui hal itu, maka ia menghasut nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah khuldi tersebut. Iblis menghasut nabi Adam dan Hawa jika mereka memakan buah itu, mereka akan kekal abadi di surga seperti para malaikat. Lalu, mereka pun terhasut dan memakan buah tersebut. Ketika nabi Adam menggigit dan menelan buah itu, tiba-tiba buah itu tersangkut di tenggorokannya dan buah khuldi yang dimakan Hawa tersangkut di dadanya. Konon, itulah sebebnya laki-laki memiliki jakun dan perempuan memilki payudara. Itu merupakan dosa terberat mereka kepada Allah swt. Mereka menyesal dan ingin bertaubat kepada Allah swt. Dosa mereka pun diampuni oleh Allah swt namun mereka dikeluarkan dari surga dan dibuang ke dunia.
Cerita di atas merupakan sedikit kisah tentang nabi Adam dan Hawa. Leluhur kita semua. Jika kita saling menghubungkan tali kekeluargaan kita semua yang berada di bumi ini, tali itu akan berujung di posisi nabi Adam dan Hawa. Dari belahan bumi namapun, dari benua manapun, dari negara manapun, dari pulau manapun, dari kota manapun, dari desa manapun, dan dari keluarga manapun, kita semua, manusia, adalah saudara.
Lalu mengapa saat ini banyak sekali pertumpahan darah yang terjadi antar manusia. Sepertinya sanggahan para malaikat saat Allah menciptakan manusia ada benarnya. Namun Allah swt punya rencana di balik semua peristiwa yang terjadi di kehidupan kita.
Pertumpahan darah yang pertama kali terjadi antar manusia berasal dari kisah anak nabi Adam dan Hawa yang bernama Habil dan Qabil. Habil adalah seorang yang baik, saleh, dan bertakwa. Sedangkan Qabil adalah seorang yang jahat. Mereka berdua berselisih tentang pendamping hidup mereka. setiap kali nabi Adam dan Hawa mendapatkan anak, selalu lahir laki-laki dan perempuan. Kemudian mereka pun mengawinkan putrinya yang lahir dari satu waktu dengan putranya yang lahir pada waktu yang lain.
Qabil lahir pertama kali dengan dua orang putri kembar, kemudian lahirlah Habil dengan dua orang putri kembar juga. Ternyata putri kembar yang lahir bersama Qabil adalah yang paling cantik. Yang seharusnya kawin dengan putri kembar itu adalah Habil,namun Qabil menolaknya. Qabil ingin kawin dengan putri yang lahir bersamaan dengan dirinya. Lalu nabi Adam memberikan jalan keluar atas perselisihan mereka berdua dengan menyuruh Habil dan Qabil untuk mempersembahkan kurban kepada Allah swt dan siapa diantara mereka diterima kurbannya, maka nabi Adam akan mengawinkannya.
Ternyata Allah swt menerima kurban Habil dengan menurunkan api yang memakan kurbannya. Hati Habil begitu senang. Tapi sebaliknya, hati Qabil begitu diliputi dengan amarah sehingga Qabil tega membunuh saudaranya sendiri lantaran dengki kepadanya. Perasaan dengki adalah dosa pertama yang menyebabkan pendurhakaan kepada Allah swt. Di langit, rasa dengki itu dilakukan iblis terhadap nabi Adam, sedangkan di bumi rasa dengki itu dilampiaskan oleh Qabil terhadap Habil.
Setelah Qabil membunuh saudaranya, ia pun membiarkannya, karena dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia juga sangat menyesal melakukan pembunuhan itu. Maka Allah swt mengutus dua ekor burung gagak yang saling berkelahi sehingga gagak yang satu membunuh gagak yang lain.
Kemudian, gagak yang hidup menggali tanah dengan menggunakan paruh dan cakarnya.lalu memasukkan tubuh gagak yang mati ke dalamnya dan menguburkannya kembali dengan tanah. Ketika Qabil melihat burung gagak itu mengubur temannya, timbullah rasa iba di hatinya dan ia tidak mau kalah dengan burung gagak itu dalam hal kasih sayang, maka ia pun menggali tanah dan mengubur Habil di dalam tanah.
Nilai apa yang bisa kita petik dari kisah Habil dan Qabil di atas? Perselisihan bukan merupakan jalan keluar yang terbaik dari masalah yang sedang kita hadapi. Allah menciptakan kita sebuah mulut yang berfungsi untuk berbicara. Lalu mengapa banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut dan terus menyelesaikan jalan keluar dari suatu permasalahan dengan jalan perselisihan? Bahkan tidak jarang perselisihan tersebut berakar menjadi dendam keluarga dan berbuntut pembunuhan. Sama seperti kisah Habil dan Qabil di atas. Seharusnya manusia mempergunakan pikirannya secara dingin jika ingin menyelesaikan permasalahannya. Segala sesuatu bisa dibicarakan dengan baik. Orang yang menyelesaikan permasalahannya secara anarkis adalah orang yang primitif.
Jika hal ini terus dibiarkan, mungkin harga diri seseorang sangatlah murah. Jika ada orang yang tidak senang dengan orang lain, dia tinggal membunuh dan permasalahan menjadi selesai. Mengapa manusia ribut mempersoalkan masalah nyawa? Seharusnya masalah nyawa, hidup, mati ada di tangan Allah. Bukan di tangan manusia.
Jika kita bicara soal nyawa dan cinta, mungkin kita tidak bisa berpikir secara rasional. Sebelum saya membahas lebih lanjut, saya ingin bertanya kepada anda? Apa itu cinta? Mungkin jika saat ini bagi anda sedang merasakan manisnya cinta, anda akan mendeskripsikan cinta sebagai suatu anugerah yang terindah yang pernah Allah berikan kepada anda. Namun, jika saat ini anda sedang merasakan pahitnya cinta, mungkin anda akan menghujat cinta karena kenyataannya tidak sesuai dengan harapan anda. Sekali lagi nyawa manusia bisa berharga sangat murah bila seseorang sedang merasakan pahitnya cinta. Hanya karena cintanya ditolak, banyak orang yang ingin mengakhiri hidupnya seakan dirinya tidak bisa hidup tanpa pujaan hatinya. Terutama bagi anak-anak ababil (ABG labil) yang baru pertama kali merasakan suatu keadaan yang aneh yang bernama cinta. Kemana pikiran orang-orang itu? Hanya karena cinta, kita berpikir menggunakan perasaan seakan otak kita berevolusi menyesuaikan diri dengan suasana cinta yang kita alami.
Cinta tidak hanya dimiliki oleh pasangan yang sedang kasmaran. Cinta juga dimiliki oleh beberapa orang yang terlalu mementingkan kehidupan dunia. Anehnya cinta yang satu ini bukan dengan manusia, tapi dengan harta. Cinta semacam ini sangat berbahaya karena mengundang kemaksiatan dimana-mana. Orang yang cinta dengan hartanya secara berlebihan, ia akan menjadi seorang yang kikir. Ia tidak mau membagi hartanya kepada orang-orang yang berhak. Padahal, di dalam harta yang kita miliki, ada hak orang-orang dhuafa yang benar-benar membutuhkan. Lalu mengapa orang ini begitu cinta terhadap hartanya? Tidakkah ia tahu bahwa harta yang ia miliki saat ini hanya bersifat sementara dan sewaktu-waktu akan diambil kembali oleh Allah swt?
Mungkin orang yang mencintai hartanya secara berlebihan akan dengan mudahnya mengabaikan perintah-perintah Allah swt. Orang macam ini sangat sibuk mengurus kehidupan duniawinya untuk mencari dan menimbun harta yang ia miliki. Seharusnya, kehidupan dunia dan akhirat harus seimbang dan tidak boleh berat sebelah.
Kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya mencintai agama kita. Jika ada pihak tertentu yang mengusik agama Islam, pasti barisan mujahidin selalu siap sedia menghadapi peristiwa yang seperti ini. Jika ada yang menghina atau menginjak-injak agama Islam, kaum muslimin di seluruh dunia siap untuk membalasnya. Tidak jarang mereka menempuh jalur perang untuk menyelesaikannya. Seperti perang yang terjadi di kawasan Gaza, Palestina.
Walaupun saya beragama Islam, tapi disini saya tidak akan memihak kubu Islam atau kubu yang lain. Saya akan berusaha bersikap netral untuk menyampaikan pendapat saya tentang pertentangan ini. Awalnya, Palestina adalah negara muslim yang sangat tenteram. Namun, ketika datang kaum yahudi ke kawasan ini, semuanya berubah seratus delapan puluh derajat. Bangsa asli kaum yahudi berada di kawasan Eropa. Namun ketika perang dunia kedua, banyak kaum yahudi di dunia, khususnya di Eropa, kabur dari kampung halamannya karena pembantaian kaum yahudi besar-besaran yang diprakarsai oleh pemimpin kaum Nazi saat itu, Adolf Hitler. Nazi menghalalkan prajuritnya untuk membunuh kaum yahudi yang dilihatnya. Setelah perang dunia kedua berakhir, kaum yahudi bersatu untuk mendapatkan kampung halaman yang baru. Saat itu, PBB memberi pilihan kepada kaum yahudi untuk menetap, yaitu di Argentina atau di Palestina. Kaum yahudi lebih memilih negara Palestina.
Bukannya berterima kasih kepada bangsa Palestina karena telah mengijinkan kaum yahudi untuk menetap, kaum yahudi malah menusuk bangsa Palestina dari belakang. Kaum yahudi membangun negara di dalam negara. Mereka membangun negara Israel di dalam negara Palestina. Kaum Israel mengusir penduduk asli Palestina untuk meninggalkan tanah Palestina. Kaum zionis Israel juga terus membombardir kawasan pemukiman penduduk di Palestina dengan alasan keamanan negaranya terancam oleh Hamas, pejuang Palestina yang mereka anggap sebagai teroris.
Bangsa Israel sangat kuat karena mereka dibayang-bayangi oleh negara adidaya, Amerika Serikat. Konon, biaya semua hal yang berbau militer, disumbangkan oleh Amerika Serikat untuk negara Israel. Inilah sebabnya kaum Israel terus memerangi Palestina. Bangsa Israel juga selalu menghiraukan perintah PBB untuk menghentikan perang. Banyak anak-anak Palestina yang kehilangan orang tuanya, bahkan masa depannya pun diambang kehancuran.
Rakyat Palestina hanya punya dua pilihan, tetap tinggal di Palestina dan mempertahankan tanah airnya atau pergi dari palestina untuk melindungi diri. Tak jarang di kawasan nusantara, terutama di daerah Batam, ditemui banyak pengungsi asal Palestina yang tertangkap ingin bermigrasi ke Australia secara gelap. Mereka melakukan ini karena mereka tidak bisa bersabar lagi menunggu keputusan UNHCR, badan PBB yang menangani masalah pengungsian, untuk menentukan negara suaka bagi mereka. Proses penentuan negara suaka yang akan didiami para imigran Palestina dilalui begitu lama, bahkan hingga bertahun-tahun. Saya juga pernah melihat berita di televisi nasional yang menggambarkan sekumpulan imigran asal Palestina yang dipaksa menunggu keputusan UNHCR. Jangan harap selama menunggu para imigran mendapatkan tempat istirahat yang layak. Mereka dipaksa menunggu di dalam sebuah sel yang terkunci layaknya para tahanan. Yang paling miris, banyak anak-anak dan kaum perempuan yang “ditahan” di sel tersebut.
Kaum muslimin di seluruh dunia mencoba bersabar dengan perilaku Israel ini. Namun kaum islam di dunia tidak bisa tinggal diam ketika bangsa Israel mencoba untuk menghancurkan Masjidil Aqsa, tempat suci bagi kaum muslimin. Dari desas-desus yang beredar, kaum yahudi Israel ingin mencari sebuah alat keagamaan sakral kaum yahudi yang diyakini berada di bawah pondasi Masjidil Aqsa. Saya juga tidak tahu pasti benar tidaknya berita tersebut.
Setiap individu memiliki perspektif yang berbeda terhadap apa yang dilihatnya. Israel juga memiliki perspektif yang berbeda dengan kaum muslimin tentang perbuatannya. Mungkin bagi kaum Israel, tindakan yang mereka lakukan adalah benar, untuk memerangi para teroris yang berbahaya. Tapi dimata lain, bisa saja hal itu merupakan kesalahan yang besar. Disini bisa kita lihat betapa tidak berharganya harga sebuah nyawa manusia. Harga yang seharusnya dijunjung tinggi oleh manusia yang berakal. Harga yang seharusnya dijaga oleh manusia yang bermoral dan beragama.
Di Indonesia sendiri, ada beberapa peristiwa yang sangat mengerikan. Pada tanggal 12 Oktober 2002 lalu, terjadi peledakan bom bunuh diri maha dahsyat di sebuah tempat hiburan malam di Kuta, Bali. Sebanyak kurang lebih 202 korban tewas, terutama turis mancanegara. Pemboman ini diprakarsai oleh teroris Dr. Azhari dan Nordin M Top. Tujuan mereka adalah para turis mancanegara yang pada saat itu sedang berpesta di dalam tempat hiburan malam itu. Mereka ingin balas dendam terhadap perlakuan bangsa barat terhadap saudara seagama yang teraniaya di Palestina. Mereka beranggapan bom bunuh diri yang mereka lakukan adalah jihad. Mereka juga beranggapan siapa saja yang mau berkorban di jalan Allah untuk memerangi kaum barat akan langsung masuk surga. Tapi, yang menjadi korban peledakan ini bukan hanya turis mancanegara, tapi juga turis dalam negeri dan warga sekitar juga ikut menjadi korban atas ledakan ini. Jika tujuan mereka adalah ingin membalaskan dendam atas perlakuan bangsa barat terhadap Palestina, mengapa mereka tidak langsung pergi ke Palestina dan ikut membantu memerangi kaum barat disana? Tidakkah mereka berpikir ada orang Indonesia yang ikut menjadi korban atas perlakuan mereka?
Setiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia ini pasti mempunyai tujuan. Contohnya di dalam tulisan saya ini, Allah swt menciptakan manusia sebagai pemimpin (khalifah) di bumi. Tujuan iblis menghasut manusia karena iblis ingin membalaskan dendamnya kepada nabi Adam yang membuatnya mendapatkan kutukan dari Allah sehingga iblis dilempar ke neraka selama-lamanya. Tujuan Allah menciptakan Hawa adalah untuk menemani nabi Adam hingga akhir hayatnya.tujuan Qabil membunuh Habil adalah karena kurban yang dia persembahkan diterima oleh Allah sehingga ia bisa kawin dengan putri yang paling cantik. Tujuan Allah mengutus dua burung gagak untuk saling membunuh adalah untuk mengajari Qabil bagaimana cara menghormati orang yang sudah mai denga cara menguburnya. Tujuan seseorang bunuh diri atas nama cinta adalah karena orang tersebut tidak bisa berpikir jernih dan merasa tidak berarti lagi jika sang pujaan hati tidak ada disisinya. Tujuan Israel ingin menghancurkan Masjidil Aqsa adalah konon di bawah pondasi Masjidil Aqsa terdapat suatu alat keagamaan yahudi. Tujuan Palestina berperang dengan Israel adalah karena Israel telah mengambil tanah airnya dan telah membunuh masyarakat sipil Palestina yang tidak bersalah. Tujuan rakyat Palestina mengungsi adalah karena mereka ingin memperoleh rasa aman. Tujuan Noordin M Top dan kawan-kawannya membom Bali adalah karena mereka ingin membunuh turis mancanegara yang mereka yakini sebagai kafir.
Tidak hanya manusia yang memiliki tujuan hidup. Hewan juga memiliki tujuan hidup. Tujuan mereka hidup adalah untuk makan dan berkembang biak. Mereka tidak memikirkan sekolah, tidak memikirkan pekerjaan yang menumpuk, dan juga tidak memikirkan tagihan air dan listrik. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana caranya mendapatkan makanan hari ini supaya besok mereka bisa hidup untuk mencari makan dan seterusnya. Mereka juga memikirkan bagaimana caranya agar spesies mereka tidak punah dengan berkembang biak.
Orang-orang memiliki perspektif yang berbeda tentang tujuan orang lain apapun yang mereka lakukan. Contohnya jika ada seorang anak punk yang sangar dan ditakuti orang-orang berada di jalan dan sedang mendekati seorang nenek yang berada di pinggir jalan. Orang-orang yang melihatnya pasti mempunyai sudut pandang yang berbeda terhadap anak punk tersebut dan itu adalah sesuatu yang wajar. Ada yang beranggapan anak punk itu ingin merampok nenek tersebut. Ada juga yang beranggapan bahwa anak punk itu ingin menjaili nenek tersebut. Tapi nyatanya, anak punk itu hanya ingin membantu nenek tersebut menyebrang jalan. Dalam kasus ini,hal apa yang bisa kita petik? Jangan menilai seseorang dari luarnya dan setiap orang punya sudut pandang yang berbeda tentang apapun yang mereka amati.
Pernahkan anda berpikir untuk apa Allah swt menciptakan kita jika suatu saat Allah juga yang akan memanggil kita kembali kepada-Nya? Menurut saya, Allah swt menciptakan kita semua ke bumi supaya kita bisa berpikir untuk apa kita diciptakan. Selain untuk beribadah, kita juga memiliki tujuan hidup lain, yaitu bagaimana caranya bertahan hidup dan melakukan sesuatu yang berguna hingga waktu kita habis di bumi ini. Sama halnya seperti hewan, tujuan manusia hidup adalah untuk melanjutkan garis keturunan alias berkembang biak. Pastinya kita ingin memiliki keturunan bersama dengan seseorang yang kita cintai. Yang saling berkomitmen untuk hidup bersama melalui jalan perkawinan. Jalan yang telah disahkan oleh Allah swt.
Kita memiliki tujuan pasti untuk masa depan. Itulah gunanya masa lalu dan masa kini. Masa lalu mengajarkan banyak pengalaman tentang baik dan buruknya sesuatu agar di masa sekarang bisa kita jalani dengan mulus untuk mencapai tujuan kita di masa depan. Jika masa lalu kita abaikan, di kehidupan masa kini mungkin akan kita temui banyak halangan yang menghambat tujuan kita terlaksana di masa depan, padahal halangan tersebut sudah pernah kita lalui di masa lalu. Ibaratnya kita sedang berkendara di jalan raya yang ramai. Tiba-tiba kendaraan kita di tabrak oleh kendaraan lain dari arah belakang, padahal kendaraan yang kita kendarai mempunyai kaca spion yang cukup besar. Namun kenapa kecelakaan itu bisa terjadi? Itu karena kita tidak melihat ke arah spion. Harusnya sesekali kita melihat ke arah spion agar kita bisa menghindari peristiwa yang tidak kita inginkan. Sama halnya seperti pengalaman yang kita alami. Pengalaman yang sudah pernah terjadi di masa lalu harus bisa kita jadikan pengalaman agar di masa sekarang kita dimudahkan oleh pengalaman tersebut dan kita bisa meraih masa depan. Namun, kita tidak boleh larut dalam suasana masa lalu. Karena jika kita selalu memperhatikan masa lalu, masa sekarang dan masa depan kita akan terbengkalai. Sama halnya jika kita terlalu terpaku selalu melihat ke arah spion sewaktu kita berkendara. Apa yang akan terjadi. Bukannya sampai ke tempat tujuan, mungkin kita malah menabrak kendaraan di depan kita karena kita tidak melihat ke arah jalan di depan kita.
Sampai saat ini saya juga telah mengetahui tujuan hidup saya. Tujuan utama saya. Saya ingin berdoa dan memberikan kebahagian bagi orang-orang sekitar saya yang telah membuat saya bahagia dan bersyukur karena telah diciptakan.
Bagaimana dengan tujuan hidup anda? Apakah anda telah memilikinya? Telusurilah diri anda dan anda akan mendapatkan apa yang anda cari.
Demikian tulisan yang bisa saya sampaikan dalam blog ini. Tujuan saya menulis tema tentang tujuan hidup manusia adalah semata-mata ingin menuangkan ide dan pendapat saya tentang tema tersebut. jika ada tulisan saya yang menurut pembaca salah, tolong di betulkan dengan cara berkomentar dalam tulisan ini. Dan jika ada hal yang tidak berkenan dan ingin pembaca sampaikan kepada saya mohon di sampaikan melalui email saya yang tertera di blog ini karena saya sangat menghargai pendapat kalian. Karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Apakah Ada Yang Salah Dengan Tradisi Kita?

Indonesia adalah sebuah negara yang besar. Negara berpenduduk terbesar ketiga di dunia. Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Negara kepulauan terluas dan terbesar di dunia. Salah satu negara pengekspor tenaga kerja terbesar di dunia. Salah satu negara terkorup di dunia. Negara yang memiliki keanekaragaman hasil laut terlengkap di dunia. Salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia. Negara yang memiliki satu-satunya hewan purba yang masih hidup hingga saat ini, yaitu Komodo Dragon. Negara yang memiliki gunung berapi paling aktif di dunia, yaitu gunung Merapi yang sampai saat ini masih menunjukkan kekuatannya. Salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Salah satu negara penghasil bahan tambang terbesar di dunia. Pulau irian jaya, pulau kalimantan, dan pulau sumatera, masuk kategori salah satu pulau terbesar di dunia. Pulau jawa adalah pulau terpadat di dunia. Negara yang memiliki keanekaragaman suku terbanyak di dunia. Negara yang memiliki keanekaragaman bahasa terbanyak di dunia.
Indonesia tidak terlalu dikenal di mata dunia. Yang bisa dikenal oleh dunia hanya Bali atau Java (Jawa). Bali dan Jawa sangat terkenal di mata dunia karena keindahan alamnya yang tidak diragukan lagi keindahannya. Terutama di Bali, banyak wisatawan mancanegara yang menghabiskan waktunya di Indonesia untuk berlibur dan menikmati keindahan pantai pulau dewata ini. Indonesia terletak diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia. Indonesia juga terletak diantara benua Asia dan Benua Australia. Wilayah yang bisa dibilang sangat strategis di dunia internasional. Faktor wilayah Indonesia yang sangat strategis ini sangat menguntungkan Indonesia di bidang perekonomian dunia. Bahkan salah satu tujuan kunjungan kenegaraan presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Indonesia (9-10/11), adalah ingin meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi karena menurut Obama Indonesia adalah negara yang patut diperhitungkan untuk berinvestasi karena lokasinya yang sangat strategis di peta dunia. Dan salah satu faktor banyak orang asing yang berinvestasi di Indonesia karena penduduknya yang lebih dari dua ratus juta jiwa yang akan sangat menguntungkan bagi para investor.
Inilah Indonesia, di sinilah kita lahir, di sinilah kita tumbuh, dan di sinilah kita mati kelak. Kita patut bersyukur kepada Allah swt karena kita telah dilahirkan di bumi pertiwi. Karena salah satunya adalah banyak orang-orang yang beranggapan bahwa Indonesia adalah surga dunia karena segala apa yang kita perlukan ada di dalamnya, dan itu terbukti.
Tidak ada yang sempurna, termasuk Indonesia. Ternyata, dibalik semua itu, Indonesia belum benar-benar aman dari bencana. Bahkan Indonesia merupakan negara yang paling rawan terkena bencana. Ini disebabkan karena Indonesia berada di jalur patahan bumi aktif yang selalu bergerak. Jika patahan ini bergerak, maka Indonesia akan mengalami gempa atau bahkan tsunami. Di Indonesia juga terdapat banyak gunung berapi akif hampir di setiap pulaunya. Semua gunung itu berpusat di gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah. Pernah di abad ke delapan belas, sebuah gunung berapi di kawasan selat sunda yang bergejolak. Gunung itu bernama gunung Krakatau. Banyak korban jiwa yang menjadi korban peristiwa ini. Bayangkan, sebuah gunung yang berada di tengah lautan meletus. Apa yang akan terjadi? Terjadi tsunami yang maha dahsyat yang meluluh-lantahkan kawasan sekitar Krakatau. Ternyata, tidak hanya letusan gunung Krakatau yang sangat menggegerkan dunia. Jauh sebelum Krakatau meletus, sebuah gunung di kawasan Nusa Tenggara yang bernama gunung Tambora, meletus. Dampaknya bias dirasakan oleh masyarakat dunia. Terutama di kawasan Eropa dan Amerika Utara, terjadi musim dingin sepanjang tahun yang mengakibatnya hasil panen gagal. Sehingga terjadi kelaparan dimana-mana. Hal itu disebakan oleh abu gunung Tambora yang menutupi seluruh atmosfer bumi sehingga sinar matahari tidak bias menembusnya. Masyarakat Eropa dan Amerika Utara, bahkan masyarakat dunia sangat khawatir jika gunung Tambora meletus. Karena tidak hanya masyarakat sekitar yang merasakan dampaknya, masyarakat dunia pun ikut merasakan kehebatan letusan ini.
Namun kini Indonesia sedang diuji oleh Sang Maha Kuasa. Bertubu-tubi musibah menghantam bumi Indonesia. Banjr bandang di Wasior, Papua. Gempa dan tsunami di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Dan yang saat ini masih terus terjadi adalah erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah yang terus mengeluarkan lava pijar dan awan panas atau masyarakat sekitar biasa menyebutnya wedus gembel. Banyak korban yang kehilangan harta benda dan ternak mereka. bahkan nyawa keluarga mereka pun hilang diterjang bencana. Ada banyak jasad korban Merapi yang belum ditemukan dan masih dicari oleh semua pihak.
Dalam tulisan saya kali ini, saya tidak akan membahas tentang Indonesia secara umum atau bahkan kedatangan Barack Obama ke Indonesia yang sangat menggegerkan yang tidak sampai dua puluh empat jam di Indonesia. Saya akan membahas sesuatu yang menurut saya unik.
Beberapa hari yang lalu, saya menyaksikan sebuah liputan gunung Merapi di sebuah acara infotainment. Saya heran, bukankah infotainment seharusnya menayangkan liputan tentang dunia selebritis yang glamor yang selalu mencari sensasi? Yang memberitakan tentang kemunafikan para selebritis, tentang perselingkuhan para selebritis, tentang perkara yang dibuat para selebritis. Mereka melakukan semua itu demi satu tujuan, yaitu agar mereka tetap eksis di dunia hiburan Indonesia. Jarang sekali ada pemberitaan selebritis yang memberitakan tentang prestasinya, bahkan mungkin infotainment lebih suka memberitakan sesuatu yang memiliki sensasi.
Jika ada bencana yang terjadi di Indonesia, infotainment tidak ingin kalah dengan acara berita lain. Mereka menampilkan liputan bencana tersebut dan meminta tanggapan sejumlah selebritis ibukota. Para selebritis itu pun memberikan pendapatnya tentang bencana Merapi tersebut. Menurut pengamatan yang saya amati selama ini, biasanya di akhir acara bencana yang tengah diberitakan selalu dihubung-hubungkan dengan kiamat dan meminta para penonton untuk berintrospeksi diri tentang musibah yang terjadi. Di sinilah sisi positifnya. Menurut saya pesan ini sangat baik agar para penonton bisa berintrospeksi diri terhadap apa yang telah mereka lakukan kepada bumi ini sehingga bumi bisa seperti ini.
Namun, salah satu sisi negatifnya adalah bahwa akhir-akhir ini infotainment berkesan menakut-nakuti para penonton tentang pemberitaan bencana yang sepertinya dilebih-lebihkan dan selalu menghubung-hubungkan dengan kedatangan kiamat yang sangat meresahkan masyarakat. Lain halnya jika liputan seperti itu ditayangkan di acara berita yang sudah pasti keakuratannya. Mungkin acara infotainment itu ingin menaikan ratingnya dengan pemberitaan bencana yang sedikit ditambahkan sesuatu yang dilebih-lebihkan. Salah satu contohnya adalah pemberitaan tentang sebuah pesan singkat yang telah beredar luas di sekitar Yogyakarta yang berisi peringatan yang intinya agar masyarakat sekitar gunung Merapi berhati-hati karena awan panas akan menghancurkan kota Yogyakarta. Saya tidak mengada-ada tentang hal ini. Saya menyaksikan secara langsung pemberitaan tentang pesan singkat yang sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta ini. Setelah acara infotainment itu habis dan telah berganti program yang lain, secara tidak sengaja saya menemukan sesuatu yang menarik. Stasiun TV yang menayangkan acara infotainment itu memunculkan running teks yang menyatakan permintaan maaf acara infotainment tersebut karena telah membuat masyarakat Yogyakarta resah karena liputan “pesan singkat” tersebut. Bagaimana pendapat anda tentang infotainment yang satu ini? Sekali lagi, saya tidak mengada-ada. Ini adalah fakta yang tidak saya lebih-lebihkan.
Dalam acara infotainment itu, saya menyaksikan suatu liputan tentang gunung Merapi yang sedang aktif mengeluarkan isi perutnya. Saya sangat miris melihat liputan itu. Semua orang memakai masker. Tubuh mereka tertutupi oleh abu. Mereka berlarian turun gunung untuk menghindari terjangan awan panas yang saat itu sedang turun dari puncak Merapi. Abu gunung Merapi sangat berbahaya. Semakin halus tekstur abu Merapi, maka akan semakin berbahaya. Jika kita hanya melihatnya secara mata telanjang memang hanya seperti debu biasa. Namun jika kita perbesar dengan mikroskop, tekstur debu itu sangat tajam di pinggirannya. Jika kita menghirup terlalu banyak debu ini, system pernapasan kita akan terganggu, terutama paru-paru kita. Debu Merapi ini merobek lapisan alveolus. Banyak korban yang meninggal karena debu ini, terutama bayi dan balita.
Suasana sekitar sangat mencekam. Hujan abu membanjiri layar televisi saya saat itu seakan saya ikut serta mengalami situasi genting seperti itu. Di liputan itu, saya melihat ada beberapa masyarakat sekitar gunung Merapi yang enggan untuk turun dan mengungsi. Para relawan dengan segenap kekuatan mencoba membujuk mereka supaya mau turun daan mengungsi seperti masyarakat lain. Masyarakat sekitar beranggapan bahwa awan panas yang sedang meluncur itu tidak akan menghantam rumah mereka. Mereka juga takut kehilangaan harta benda mereka, terutama hewan ternak mereka yang telah mereka peliihara bertahun-tahun. Jika hewan ternak mereka ditinggalkan, mata pencaharian mereka juga akan terancam. Karena mayoritas masyarakat sekitar gunung Merapi berprofesi sebagai peternak. Orang-orang seperti ini, sangat merepotkan para relawan Merapi saat itu. Bahkan para relawan harus mengevakuasi paksa masyarakat yang bersikeras tidaak ingin mengungsi. Acara infotainment itu bak sebuah film horror yang sangat mencekam. Warga yang tidak ingin dievakuasi menjerit dan meronta dalam pegangan para relawan yang menggiring mereka menuju mobil evakuasi Ditambah lagi suara narrator yang sangat jelas menambah kehororan acara tersebut.
Jika kita bicara gunung Merapi, pasti kita kaitkan dengan Mbah Maridjan. Seorang kakek yang sangat kontroversional dan sangat terkenal tidak hanya di Indonesia, bahkan di mata dunia. Seorang kakek yang berprofesi sebagai juru kunci gunung Merapi, kadang sesekali kita menemukannya disebuah iklan produk minuman energi dengan slogan yang sangat khas, “ROSO”. Seorang kakek yang sangat berani dan setia dengan pekerjaannya. Disaat masyarakat sekitar gunung Merapi sibuk berlarian menuruni gunung untuk menyelamatkan diri. Beliau malah berpikir sebaliknya. Mbah Maridjan tidak ingin turun gunung meskipun dibujuk berkali-kali oleh para relawan saat itu. Ia bersikeras untuk tidak mengkhianati dan berpaling dari gunung Merapi. Mbah Maridjan sangat loyal dengan amanat yang diembannya dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Namun, awan panas semakin dekat dan terus mendekat hingga Mbah Maridjan beserta para relawan yang ingin mengevakuasinya ikut terkubur awan panas yang ditaksir bersuhu sekitar tiga ratus derajat celsius. Mbah Maridjan tewas dengan posisi sedang besujud. Para relawan dan masyarakat sekitar yang berniat membujuk Mbah Maridjan untuk turun juga ikut menjadi korban keganasan awan panas. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri karena mereka sedang menunggu Mbah Maridjan selesai menunaikan sholat. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Semua yang terjadi sudah ada yang mengaturnya.
Yang uniknya lagi, di acara infotainment tersebut, ditampilkan sebuah foto yang menggambarkan kumpulan awan panas yang membentuk sebuah kepala yang mirip dengan tokoh pewayangan jawa, awan panas itu mirip sosok kepala Petruk. Masyarakat sekitar biasa memanggilnya Mbah Petruk.
Menurut masyarakat sekitar, Mbah Petruk konon adalah penjaga gunung Merapi.Masyarakat beranggapan bahwa Mbah Petruk marah karena manusia banyak yang merusak alam sehingga Mbah Petruk membalasnya dengan bencana Merapi. Saat itu, pose awan yang menyerupai sosok Mbah Petruk ini sedang mengarah ke arah selatan, ke arah Keraton Kesultanan Yogyakarta. Sekali lagi masyarakat beranggapan bahwa awan panas ini akan menghancurkan Keraton Kesultanan Yogyakarta yang memang berada di sebelah selatan gunung Merapi. Namun hingga saat ini ramalan tersebut belum sepenuhnya terbukti.
Di Yogyakarta sendiri, ada tiga kawasan yang sangat kental sekali kekuatan magic-nya. Gunung Merapi, Keraton Kesultanan Yogyakarta, dan Pantai Selatan. Tiga kawasan ini berjejer melintang membentuk garis lurus dengan gunung Merapi di bagian utara dan Pantai Selatan di sebelah selatan, sedangkan Keraton Kesultanan Yogyakarta berada diatara gunung Merapi dan Pantai Selatan. Ketiga tempat itu dianggap keramat oleh masyarakat Jawa, terutama masyarakat Yogyakarta.
Tidak diragukan lagi, orang jawa sangat kuat memegang adat istiadat. Salah satu adat istiadat itu adalah sebuah ritual. Contoh sederhana adalah jika ada seseorang yang ingin melaksanakan perkawikan adat jawa, biasanya melakukan sebuah ritual-ritual agar acara pernikahan bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Salah satunya adalah dengan memberikan sesajen berupa kembang tujuh rupa dan sejenisnya. Saya juga pernah menyaksikan ritual ini ketika ada kerabat saya yang ingin mengadakan pernikahan. Semua ritual itu dipimpin oleh “orang pintar” yang biasanya sudah sepuh (lanjut usia). Mungkin anda, para pembaca pernah menyaksikannyaa atau bahkan pernah mengalaminya. Apakah ada tidaknya ritual itu dalam suatu pernikahan akan mempengaruhi pernihakan itu sendiri? Saya sendiri tidak tahu apa sebenarnya tujuan dilaksanakannya ritual tersebut. yang saya tahu itu adalah sebuah tradisi jawa yang harus dilaksanakan oleh orang jawa yang ingin menikah dan. Kerika saya bertanya kepada orang tua saya tentang hal ini, orang tua saya hanya mengatakan bahwa ritual ini adalah sebuah tradisi.
Menurut pandangan agama, bukankah ritual semacam itu bisa dikatakan musyrik? Berarti orang yang melaksanakan ritual semacam itu apakah termasuk orang yang murtad? Saya pribadi menganggap ritual semacam itu adalah musyrik. Karena orang yang melaksanakan ritual itu telah menyekutukan Allah swt. Saya juga tahu kerabat saya itu beragama islam. Mereka melakukan ritual tersebut demi kelancaran acara pernikahan. Lalu mengapa mereka tidak memiinta langsung kepada Allah swt agar diberikan kelancaran acara pernikahan itu? Mereka malah mengadakan ritual yang menurut saya tidak berarti apa-apa. Namun, inilah tradisi jawa. Saya juga sulit mempertimbangkan apakah ritual semacam itu diperkenankan atau tidak.
Saya lahir dari dua orang jawa. Berarti saya juga termasuk orang jawa. Orang tua saya sering mengatakan “pamali” jika saya sedang melakukan sesuatu yang mereka anggap ganjil. Salah satu mitosnya adalah ketika saya sedang memotong kuku di malam hari. Orang tua saya berkata bahwa memotong kuku itu pamali. Mereka beranggapan jika ada seseorang yang memotong kuku di malam hari, berarti orang itu mendoakan kedua orang tuanya untuk mati. Saya geleng-geleng kepala dan berkata dengan lantang bahwa itu tahayul. Saya pun bertanya kepada kedua orang tua saya apakah ada bukti yang konkret bahwa orang yang memoong kuku di malam hari, kedua orang tuanya akan mati. Mereka pun menjawab bahwa mereka juga belum bisa membuktikan hal tersebut. Para orang tua meyakini hal tersebut karena mitos seperti itu juga telah disampaikan oleh orang tua sebelumnya dan telah menjadi sebuah tradisi yang telah mandarah-daging.
Bukannya saya tidak percaya, saya hanya heran. Mengapa para orang tua yang terdahulu beranggapan bahwa memotong kuku di malam hari berarti mendoakan kedua orang tuanya untuk segera mati. Mungkin di masa lalu ketika ada anak yang memotong kukunya di malam hari tiba-tiba kedua orang tuanya meninggal dunia. Ini merupakan kebetulan semata yang mungkin dipandang secara berbeda oleh orang lain dan menganggap itu adalah sebuah tahayul yang harus dihindari. Padahal hidup mati seseorang ada di tangan Allah swt. Bukan di tangan suatu tahayul atau mitos. Saya telah berkali-kali memotong kuku di malam hari dan tidak ada pengaruh apa-apa terhadap kedua orang tua saya. Alhamdulillah mereka masih bugar sampai saat ini. Andaikan salah satu atau keduanya meninggal di saat saya sedang memotong kuku di malam hari, saya anggap itu adalah sebuah kebetulan semata yang telah ditakdirkan demikian oleh Sang Maha Pencipta.
Apakah anda perhatikan menjelang pergantian tahun hampir semua acara infotainment di seluruh stasiun televisi di Indonesia pasti sibuk berkompetisi menampilkan liputan tentang ramalan tahun depan. Banyak narasumber yang ikut serta dalam liputan ini mulai dari seseorang yang mempunyai indera keenam atau indigo, pembaca kartu tarot, dukun, paranormal, dan lain-lain. Mereka menjebarkan apa saja yang terjadi di tahun depan. Apakah ada bencana yang terjadi di indonesia? Apakah ada artis yang menikah tahun depan? Apakah ada artis yang cerai tahun depan? Siapakah presiden baru di tahun depan? Apakah ada kejadian yang menggeparkan di tahun depan? Semua pendapat sang peramal ditungkan dalam liputan tersebut. Peramal itu tidak memaksa kita mengiyakan ramalan mereka. Mungkin peramal itu berniat untuk menyuruh masyarakat untuk bersiap menghadapi tahun depan. Semua orang berhak mempercayai atau tidak sama sekali. Namun, dampak yang terjadi ketika peramal tersebut membeberkan ramalan yang belum tentu benar adalah kita tersugesti oleh ucapan peramal itu sehingga kita diliputi oleh perasaan was-was dan tidak percaya diri menghadapi tahun depan. Ini tidak baik karena akan membatasi pekerjaan kita dan pekerjaan kita tidak akan maksimal. Seharusnya, kita tidak terlalu mempercayai pandapat para peramal tersebut. karena masa depan adalah rahasia Allah swt.
Anda pasti pernah melihat iklan para peramal yang mempromosikan ramalannya melalui registrasi pesan singkat. Menurut saya itu bohong besar. Peramal dan provider yang bekerja sama hanya ingin menguras pulsa masyarakat. Saya pernah membaca di suatu forum di internet yang membahas pengaduan tentang iklan semacam ini karena merasa telah ditipu. Orang ini pernah registrasi dengan nomory ang berbeda. Hasilnya adalah isi pasan singkat di nomor yang satu sama persis dengan isi pesan singkat di nomor yang lain. Padahal, ia telah mencantumkan nama dan tanggal lahir yang berbeda. Seharusnya kita bisa berpikir secara rasional dan bisa membedakan mana yang absurd dan mana yang nyata. Sekali lagi, saya tidak ingin menghasut anda, para pembaca untuk menghindari layanan pesan singkat semacam ini karena anda mempunyai hak untuk melakukan sesuatu yang anda inginkan sesuai dengan batasan yang wajar. Disini, saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya dan saya hanya menghimbau untuk berpikir ulang jika anda ingin ikut berpartisipasi dalam layanan ramalan pesan singkat semacam ini.
Ternyata ada ramalan yang lain, yaitu ramalan bintang. Biasanya para remaja selalu mengikuti ramalan bintang ini setiap minggunya. Ramalan ini cukup unik karena ramalan ini dikelompokkan menjadi dua belas ramalan bintang. Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius. Nama-nama tersebut memang diambil dari berbagai gugusan bintang di galaksi kita. Galaksi Bima Sakti.
Sepengetahuan saya, ramalan bintang terdiri dari ramalah kesehatan, ramalan keuangan, dan ramalan cinta atau asmara. Banyak orang yang secara tidak sengaja merasa ramalan tersebut benar karena sesuai dengan kenyataannya. Namun, saya tidak terlalu mempercayainya dan saya hanya menganggap ramalan bintang itu sebagai hiburan semata. Orang yang secara kontinu merasa ramalan bintangnya terbukti, orang tersebut akan terus mengikuti ramalan selanjutnya karena diliputi rasa penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Menurut saya, hidup tidak akan seru jika kita telah mengetahui apa yang ada di dalamnya. Lakukan saja apa adanya dan kita akan menemukan kebenaran setelah kita melewatinya.
Hal yang paling parah dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan pesugihan. Mereka memuja-muja setan supaya keinginan mereka bisa terwujud. Orang semacam ini sudah tidak diakui oleh Allah swt sebagai seorang muslim. Orang semacam ini adalah orang yang murtad tanpa dia sadari karena dia telah melakukan dosa yang besar, yaitu menyekutukan Allah swt padahal dia mengaku sebagai seorang muslim.
Biasanya orang-orang yang ingin melakukan pesugihan memberikan sebuah sesajen atau semacamnya yang dipersembahkan kepada setan atau makhluk halus di tempat yang mereka anggap keramat. Orang-orang ini telah dibutakan mata hatinya. Mereka hanya ingin hidup enak di dunia yang sementara ini tanpa memikirkan kehipan akhirat yang kekal di dalamnya. Bahkan di suatu hotel di kawasan Anyer menyediakan satu ruangan khusus untuk orang yang mereka anggap spesial. Pasti anda pernah mendengar kisah Nyi Roro Kidul bukan? Tokoh ini sangat terkenal karena kisahnya yang menjaga laut selatan jawa.
Hotel tersebut menyediakan ruangan khusus hanya untuk Nyi Roro Kidul. Saya tidak tahu alasan hotel tersebut menyediakan ruangan itu untuk Nyi Roro Kidul untuk apa. Apakah untuk keselamatan para pegawai hotel tersebut atau ingin promosi secara tidak langsung karena banyak orang-orang yang ingin menyaksikan keangkeran ruangan itu. Ruangan itu serba hijau. Mulai dari dinding, lantai, ornamen-ornamen, dan barang-barang lain yang ada di dalamnya. Konon, jika kita sedang main di kawasan pantai selatan, kita kitak diperkenankan mengenakan pakaian berwarna hijau karena Nyi Roro Kidul sangat menyukai warna hijau dan konon orang tersebut akan “diculik” dan dibawa ke dalam lautan, alias tenggelam terbawa arus pantai selatan.
Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat jawa memang mempercayai hal-hal yang seperti ini karena mereka menganggap ini adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun mendarah daging dan harus mereka ikuti demi keselamatan mereka. Lalu permasalahannya mengapa tradisi-tradisi yang biasa kita lakukan lebih mengarah ke arah sesat? Menyekutukan Allah swt. Lalu bagaimana kita menyikapinya secara bijak?
Kita harus bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah. Dekatkanlah diri kita kepada Sang Pencipta jika kita ingin mengetahui apa yang benar dan yang salah. Karena Allah swt pasti akan membenarkan apa yang salah. Bagaimana menurut anda?
Demikianlah tulisan ini saya buat. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai mitos yang terjadi di masyarakat. Saya juga tidak ingin menghasut para pembaca karena saya tidak berniat demikian. Jika ada tulisan saya yang menurut para pembaca salah, mohon disampaikan ke email saya atau bisa melalui berkomentar di blog saya.

Dampak Isu Kiamat di Mata Masyarakat

Isu kiamat bemula pada tahun 1970-an. Saat para penulis dan jurnalis Amerika Utara mempublikasikan berita tentang berakhirnya siklus kalender suku Maya pada tahun 2012, tepatnya pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 11.11. Isu ini pun telah menyeruak hingga ke seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia.

Di Indonesia sendiri, banyak masyarakat yang tidak percaya dengan ramalan suku Maya tersebut. Dan tak sedikit pula yang mempercayainya.

Isu kiamat ini sangat meresahkan masyarakat, sehingga mereka tidak bisa beraktifitas secara maksimal karena mereka selalu teringat isu itu. Keresahan ini bertambah buruk saat banyak infotainment mengangkat isu ini di acara mereka.

Tak perlu kita terlalu paranoid atas isu ini. Kita bisa mengambil sisi positifnya. Kita telah diingatkan oleh Sang Maha Pencipta bahwa semua yang ada di dunia ini adalah milik-Nya dan Dia pun berhak untuk mengambilnya kapan saja. Marilah kita dekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena Dia-lah yang paling berkuasa atas segalanya.

AGORA, APAKAH ITU?

Setiap negara di dunia ini mempunyai sistem pemerintahan yang berbeda-beda. Ada yang menganut paham kapitalis, paham komunis, paham demokrasi, dan lain-lain. Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi. Indonesia sangat menjunjung tinggi hak asasi tiap manusia. Indonesia juga sangat menghargai perbedaan.
Banyak agama-agama yang diakui sebagai agama yang legal di Indonesia, antara lain Islam, Kristen protestan, Kristen katolik, budha dan hindu. Semua agama adalah sama. Tidak ada yang membeda-bedakan. Bahkan, seperti tidak ada tembok penghalang diantara masyarakat penganut agama yang berbeda satu dengan yang lain. Inilah yang dinamakan pluralisme. Masyarakat islam yang mayoritas bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang beragama non islam yang minoritas. Peleburan perbedaan agama sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat. Seperti semboyan Indonesia sendiri, “Bhineka Tunggal Ika”, yang artinya adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Apapun agamanya, apapun status sosialnya, apapun derajatnya, apapun sukunya, apapun rasnya, apapun bahasanya, kita semua adalah satu, Indonesia.

Namun saat ini sepertinya masyarakat Indonesia lupa apa arti dari perbedaan yang sebenarnya. Bahkan pernah terjadi persengketaan tanah tempat beribadah antara masyarakat Islam dan masyarakat Kristen di Ciketing, Bekasi, Jawa Barat. Sengketa ini dimulai pada tahun 1990-an saat Jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) menggunakan sebuah rumah untuk tempat kebaktian. Jemaat HKBP menempati rumah itu kurang lebih selama 20 tahun. Namun, masyarakat sekitar sangat terganggu akibat banyaknya kendaraan yang keluar masuk membuat macet. Masyarakat sekitar kemudian mengajukan keluhan sampai ke pemerintahan kota Bekasi, sementara rumah tersebut masih tetap dipakai jemaat HKBP. Ternyata pemerintah kota Bekasi mengabulkan keluhan masyarakat sekitar dan menutup tempat kebaktian Jemaat HKBP karena peruntukannya sebagai rumah tinggal, bukan tempat ibadah. Lalu, Jemaat HKBP melakukan kebaktian di lahan kosong di Mustika Jaya, Bekasi milik salah seorang jemaat karena tempat ibadah mereka telah disegel. Namun sepertinya Forum Umat Islam (FUI) memprotes jemaat HKBP. Sempat terjadi saling dorong antar kedua komunitas. Fatalnya, pada tanggal 12 September 2010, Jemaat HKBP sempat diserang sekelompok orang tak dikenal ketika mereka sedang berjalan menuju lahan kosong tempat kebaktian mereka. orang yang tidak dikenal ini berjumlah empat orang dengan menggunakan motor. Salah satu dari mereka menusuk salah satu jemaat di bagian perut. Dan ketika jemaat tersebut sedang dibawa ke rumah sakit, pelaku dengan sepeda motor kembali lagi dan memukul bagian kepala pendeta HKBP, Pendeta Luspida, dengan menggunakan kayu sehingga Pendeta Luspida mengalami luka pada bagian belakang kepala, punggung, dan kening. Jemaat HKBP pun mengambil jalan hukum dan telah ditetapkan sembilan tersangka penganiayaan tersebut.

Apa pendapat kalian tentang kasus ini? Bukankah kita adalah makhluk yang beragama dan seharusnya menghargai agama lain? Jangankan untuk menghargai, mengijinkan agama lain untuk beribadah saja bisa berbuntut penganiayaan seperti kasus tersebut. Menurut saya, jika kita bisa memaknai arti perbedaan yang sesungguhnya, perbedaan itu sangat indah. Karena kita bisa saling melangkapi satu sama lain.

Sebagai rakyat Indonesia, kita harus bangga dengan negara kita tecinta. Sebagai negara demokrasi yang sangat menghormati perbedaan, Indonesia dinilai baik dalam menjalankan paham demokrasinya oleh negara-negara lain. Karena pluralisme yang dimiliki Indonesia sangat kental terasa dibandingkan dengan negara-negara lain yang serba individualis. Khususnya di negara-negara yang menganut paham kaptalis, sangat terlihat sekali perselihisan antar agama dan ras. Di Amerika Serikat misalnya. Amerika yang mayoritas rakyatnya beragama Kristen, rakyat Amerika sangat sulit untuk berbaur dengan masyarakat yag menganut agama islam. Bagi sebagian rakyat Amerika, islam identik dengan teroris yang harus dilenyapkan demi ketertiban Amerika. Padahal, tidak semua orang islam adalah teroris. Diskriminasi di negara ini sangat jelas terlihat. Tidak hanya dikriminasi agama, diskriminasi ras pun sangat elas terlihat. Si hitam hanya boleh bergaul dengan si hitam. Dan si putih hanya boleh bergaul dengan si putih. Itu sebabnya Amerika Serikat sedikit berguru dengan Indonesia tentang pluralisme atau persatuan perbedaan yang dijunjung tinggi masyarakat Indonesia.

Sebagai negara yang menganut paham demokrasi, masyarakat Indonesia beserta para pemimpinnya harus menjunjung tinggi dan menghormati setiap gagasan yang dikemukakan oleh rakyatnya. Tidak peduli apakah orang tersebut kaya atau miskin, orang kota atau orang desa, orang intelek atau orang bodoh. Semua aspirasi dari rakyat hasur ditampung dan dijunjung tinggi oleh para pemimpin di Indonesia. Seperti halnya dalam pasal 28 UUD 1945 maupun diatur secara jelas dalan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1945 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik, dimana poin-poin hak yang harus dilindungi oleh negara mengenai hak berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak mendapatkan keadlian, dll.

Namun, kenyataannya sangatlah memprihatinkan. Banyak orang yang tidak mematuhi peraturaan yang telah ditetapkan pemerintah. Mungkin masyarakat telah tersugesti dengan kata-kata “peraturan ada untuk dilanggar”. Namun seharusnya, peraturan ada untuk memperbaiki dan mengarahkan kita ke arah yang lebih baik. Melanggar peraturan yang telah berlaku hanya membuat kita susah sendiri seperti boomerang yang jika dilempar, pasti mengarah ke tempat awal dimana ia dilempar.

Salah satu contoh yang sangat menyita perhatian masyarakat adalah kasus Prita Mulyasari. Peristiwa tersebut bermula pada tanggal 15 Agustus 2008 saat Prita mengeluhkan pelayanan rumah sakit Omni Internasional yang tidak memuaskan. Ia mengemukakan pendapatnya tentang buruknya pelayanan rumah sakit Omni Internasional melalui media internet dan mengirimkannya ke beberapa email kepada kalangan terbatas. Namun, email tersebut tersebar luas di sebuah milis dan akhirnya semua orang tahu, termasuk pihak rumah sakit Onmi Internasional.

Mengetahui hal tersebut, pihak rumah sakit Omni Internasional tidak tinggal diam. Mereka merasa dirugikan dengan keluhan yang dibuat oleh Prita di internet karena keluhan tersebut akan mempengaruhi orang-orang untuk berobat di rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, pihak rumah sakit Omni Internasional melaporkan kasus ini ke pihak yang terkait dengan tuduhan pencemaran nama baik. Prita pun tidak tinggal diam. Ia juga menggugat balik rumah sakit Omni Internasional termasuk dokter yang menanganinya ketika ia dirawat di rumah sakit tersebut. Namun, prita kalah dalam persidangan dan Prita harus membayar ganti rugi materil sebesar 161 juta rupiah dang anti rugi imateril sebesar 100 juta rupiah. Ia pun ditahan di lembaga pemasyarakatan Tangerang sebagai tahanan kejaksaan.

Prita tidak sendirian, banyak masyarakat, terutama para blogger yang memberikan simpatik dan perhatiannya kepada Prita dengan mengadakan suatu gerakan yang diberi nama Koin Untuk Prita sebagai simbol keprihatinan masyarakat Indonesia tentang kebabasan berpendapat. Para relawan yang prihatin dengan keadaan Prita bekerjasama untuk melunasi tuntutan rumah sakit Omni Internasional dengan meminta masyarakat Indonesia untuk menyisihkan koinnya untuk Prita Mulyasari. Hasil dari galangan dana ini digunakan untuk membantu Prita membayarkan ganti rugi kepada pihak rumah sakit Omni Internasional. Dari kasus di atas, seharusnya pihak rumah sakit Omni Internasional tidak perlu mengambil jalan hukum, melainkan menggunakan haknya untuk menjawab keluhan dari Prita Mulyasari tentang pelayanan rumah sakit yang dinilai tidak baik.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Saya pribadi sangat prihatin dengan “kedemokrasian” Indonesia. Mengapa orang yang ingin berpendapat dan mengemukakan pendapatnya di muka umum malah mendapatkan gugatan pidana? Bukankah seharusnya mengemukakan pendapat di negara yang menganut paham demokrasi adalah hal yang wajar? Lalu mengapa peristiwa ini bisa terjadi? Dimana pemerintah? Ah, mungkin mereka sibuk mengurusi hal-hal yang tidak penting.

Pada jaman presiden Soeharto, mungkin kasus Prita adalah hal yang wajar. Karena pada masa pemerintahan presiden Soeharto, mengemukakan pendapat di muka umum sangat dibatasi oleh pemerintah, bahkan dilarang. Bagi orang-orang yang sangat menentang kebijakan presiden Soeharto saat itu, hidupnya tidak akan aman. Pada kerusuhan Mei 1998, banyak para mahasiswa yang menghilang secara tiba-tiba karena sikapnya yang berorasi menentang presiden Soeharto saat itu. Lalu, keman perginya mahasiswa-mahasiswa tersebut? apakah para mahasiswa tersebut dibawa alien atau semacamnya? Mungkin hanya Tuhan dan Pak Harto yang tahu.

Dalam kasus Prita, sangat jelas sekali terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pihak Omni Internasional kepada Prita. Mengeluarkan pendapat adalah hak setiap warga negara, tak terkecuali Prita. Sekali lagi saya tekankan bahwa di negara yang menganut paham demokrasi, kebebasan pendapat dan hak asasi manusia adalah suatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh pemerintah saat ini.

Namun sepertinya hak asasi manusia telah disalah gunakan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya adalah kasus Gayus Halomoan Tanmbunan, makelar pajak yang manjadi sorotan media akhi-akhir ini. Gayus dikabarkan keluar dari tahanannya di runah tahanan Brimob Kelapa Dua Depok untuk berobat. Namun, hal yang mencengangkan terjadi di Bali, yang pada saat itu sedang diselenggarakan turnamen tenis dunia. Dalam acara tersebut, seorang wartawan media Kompas berhasil memotret sesosok manusia yang mirip Gayus Tambunan. Wartawan harian Kompas tersebut diberitahu oleh petugas keamanan dalam stadion tenis tersebut yang diyakini mirip Gayus Tambunan. Laki-laki itu mengenakan jaket berwarna hitam, kacamata, dan berambut agak panjang. Banyak spekulasi tentang keberadaan pria yang diyakini Gayus tersebut benar dirinya atau orang lain. Namun akhirnya dalam persidangan, Gayus mengakui jika yang berada di Bali tersebut adalah benar dirinya. Ia berdalih ingin refreshing karena ia stress berada di rutan. Ia ingin menyegarkan pikirannya dengan berekreasi ke Bali. Bayangkan, seorang narapidana bisa bebas begitu saja? Saat ditanya bagaimana Gayus bisa keluar, ia menjawab telah menyogok pimpinan rutan dan beberapa bawahannya senilai ratusan juta rupiah. Lho, bukannya tugas penjaga rutan adalah menjaga para tahanan agar tidak kabur? Pasti karena alasan uang pimpinan rutan dan beberapa bawahannya tersebut mengijinkan Gayus bebas tanpa dampingan petugas rutan. Disinilah hak asasi manusia dilanggar. Gayus tidak berhak keluar dari rutan karena ia harus menjalankan kewajibannya sebagai narapidana. Dan pimpinan beserta bawahannya yang menerima dan mengijinkan Gayus untuk keluar tidak berhak mengeluarkan tahanan seenaknya tanpa alasan yang benar-benar jelas dan terbukti. Hak bisa seseorang dapatkan apabila orang tersebut telah menjalankan kewajibannya.

Sekarang, kita lupakan masalah makelar kasus sejenak. Kita kembali ke permasalahan tentang demokrasi. Seperti yang kita tahu bahwa sebagai negara yang menganut paham demokrasi, Indonesia harus terbuka dengan semua rakyatnya. Karena para pemimpin Indonesia dipilih dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Di Indonesia, kedaulatan rakyat di atas segalanya, termasuk presiden sendiri. Bahkan presiden beserta para menteri dan pegawai pemerintahan, digaji oleh rakyat yang secara konstan menyisihkan uangnya untuk membayar pajak.
Salah satu bentuk konkret demokrasi adalah dengan diselenggarakannya pemilihan umum. Indonesia telah berhasil mengadakan pemilihan umum yang transparan, jujur, dan adil. Walaupun pihak yang kalah tidak percaya dengan hasil suara pilihan rakyat terhadap pihak yang menang. Pihak yang kalah, merasa pihak yang menang sedikit “bermain” dengan suara-suara rakyat tersebut. tidak ada yang tahu pasti, hanya Allah swt yang tahu segalanya.

Bentuk konkret demokrasi tidak hanya diterapkan di tingkat atas, bahkan di tingkat RT atau RW, jalan demokrasi dipilih untuk mengatasi permasalahan yang sedang ditangani di tingkat RT atau RW. Salah satunya adalah pemilihan ketua RT atau RW. Masyarakat sekitar bebas mengeluarkan pendapatnya tentang siapa yang pantas menjadi kandidat bakal calon ketua RT atau RW setempat. Masyarakat sekitar pun bebas menolak kandidat yang dikiranya tidak pantas menjadi bakal calon ketua RT atau RW setempat. Cara seperti ini sangat objektif karena keputusan diambil dengan cara musyawarah dan sangat adil karena setiap kepala bisa menyuarakan kandidat pilihan mereka

Namun, tidak semua berlaku adil dalam penerapan demokrasii di Indonesia. Sekali lagi, uang adalah penentu segalanya. Banyak kandidat bakal calon RT atau RW atau bahkan bakal calon kandidat presiden menggunakan cara yang sangat licik demi memuaskan ego mereka yaitu dengan cara bagi-bagi uang. Dalam kampanye kandidat yang berniat curang, mungkin diselipkan beberapa rupiah dan ajakan untuk memilih kandidat tersebut kepada para rakyat yang mengikuti jalannya kampanye. Bahkan tak jarang kandidat itu bersumpah akan memberikan banyak uang lagi jika orang yang bersangkutan berhasil menjadi juara pertama. Sungguh perbuatan yang sangat licik.. kapan Indonesia bisa bebas dari KKN? Besok? Lusa? Minggu depan? Bulan depan? Tahun depan? Atau hingga hari kiamat tiba? Hanya kita, para generasi muda yang harus mau dam mampu bergerak merubah hal semacam ini agar kita tidak lagi dirugikan oleh orang-orang dominan yang egois yang memiliki banyak harta.

Sebagai negara demokrasii, Indonesia haruus menampung keluran, saran, kritik, atau pujian dari rakyatnya. Apakah rakyat yang ingin mengemukakan pendapatnya harus bertatap muka langsung dengan pak presiden di istana negara? Jika hal itu terjadi, kerjaan pak presiden hanya melayani rakyatnya satu per satu untuk enjalankan proses demokrasi. Hal seperti itu sangat tidak efisien. Maka dari itu, pemerintah membentuk suatu wadah yang berfungsi untuk menampung semua aspirasi rakyatnya. Tempat itu bernama Dewan Perwakilan Rakyat atau biasa disebut dengan DPR. DPR berisi beberapa orang yang dipercaya rakyat bisa meneruskan aspirasi mereka kepada pemerintah yang disebut anggota dewan. Anggota dewan yang bekerja di DPR dipilih secara langsung oleh rakyat sama seperti pemilihan presiden.

Sungguh beruntung orang yang menjadi anggota dewan. segala kebutuhan telah dipersiapkan oleh pemerintah. Mobil yang super mewah, rumah dinas yang megah, bahkan studi banding ke luar negeri, dan yang lebih penting, gajinya yang sangat besar. Jujur, saya juga ingin menjadi anggota dewan karena fasilitasnya. Siapa yang tidak mau kebutuhannya terpenuhi?

Namun, semua fasilitas yang telah diberikan negara tidak sebanding dengan kinerja para anggota dewan. Dimata masyarakat, sekarang DPR hanyalah tempat dimana orang-orang malas bekerja. Bagaimana bisa rakyat beranggapan demikian? Karena banyak fakta yang telah membuktikannya. Salah satunya adalah tidur ketika persidangan sedang berjalan.

Memang tidak semua anggota DPR yang berbuat demikian. Namun, anggota DPR yang benar-benar bekerja untuk rakyat telah tercoreng namanya oleh sikap anggota DPR yang selalu tidur di persidangan, bahkan bolos. Ternyata tidak hanya anak sekolah saja yang hobi bolos sekolah. Para pemimpin rakyat yang terhormat juga sepertinya hobi membolos. Mungkin anggota DPR yang hobi membolos terlalu sibuk mengurusi kepentingannya sendiri. Sepertinya mereka lupa untuk apa mereka dipilih oleh rakyat dan bekerja di gedung DPR.

Sikap anggota DPR yang juga menyita perhatian masyarakat adalah ketika akan direncanakn pembuatan gedung baru di komplek DPR. Gedung itu mungkin bernilai milyaran rupiah dan itu adalah uang dari rakyat. Jika gedung tersebut akan membuat kinerja para anggota DPR yang terhormat menjadi lebih baik, mungkin rakyat akan mengijinkannya. Namun, dalah gedung itu rencananya akan dibangun fasilitas yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan anggota DPR. Rencananya, di dalam gedung tersebut akan dibuat tempat spa, tempat fitness, dan bahkan kolem renang.apakah fasilitas itu akan membuat kinerja anggota DPR makin top? Sepertinya tidak. Karena adanya fasilitas seperti itu di komplek DPR hanya akan menambah kemalasan anggota DPR untuk memperhatikan rakyatnya. Jika alasannya adalah untuk refreshing otak karena ruwet memikirkan kepentingan rakyat, mungkin diperbolehkan, tapi tidak di kawasan komplek DPR. Mereka bisa refreshing di tempat lain jika pekerjaannya telah selesai. Rencana pembangunan gedung baru itu pun dinilai tidak perlu karena hanya akan menghabiskan kas negara.

Sebenarnya, tempat untuk berdemokrasi sudah ada sejak abad ke 7 SM. Tepatnya di negara Yunani. Tempat tersebut diberi nama Agora. Agora adalah semacam tempat untuk pertemuan terbuka di Yunani. Orang merdeka dan pemilik tanah yang berstatus sebagai warga negara berkumpul di Agora untuk bermusyawarah dengan raja atau dewan. agora juga berfungsi sebagai pasar tempat para pedagang menempatkan barang dagangannya diantara pilar-pilar Agora.

Agora jaman sekarang lebih dikenal dengan nama Mall. Pada dasarnya Mall adalah sebuah gedung yang bersuhu dingin yang di dalamnya terdapat pusat perbelanjaan, mulai dari sembako hingga parfum super mahal. Di Mall juga terdapat pusat rekreasi yang sangat menarik, terutama untuk anak-anak. Sarana rekreasi yang biasanya terdapat di pasar malam, ada semua di Mall, bahkan lebih lengkap dan berteknologi tinggi.

Jika kita memiliki waktu yang cukup luang, pergi ke Mall adalah pilihan yang tidak terlalu buruk. Walaupun kita tidak memiliki uang, kita masih bisa menghabiskan waktu di Mall. Kita bisa melihat-lihat etalase barang-barang mewah, mencicipi makanan yang di tawarkan di toko roti, membaca buku gratis dan sepuasnya di toko buku, duduk di kursi sambil “ngadem” dan melihat orang berlalu-lalang. Cukup melelahkan jika kita memilih untuk menghabiskan waktu di Mall.

Mungkin dahulu belum banyak Mall-Mall yang berdiri, khususnya di Jakarta. Seperti yang kita tahu ketika Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berpidato di Universitas Indonesia, beliau sempat menyinggung tentang masa kecilnya bahwa satu-satunya tempat perbelanjaan di Jakarta saat itu adalah di daerah Sarinah. Bandingkan saat Obama masih kecil dan masih di Indonesia dengan jaman sekarang tahun 2010. Hampir di setiap sudut kota Jakarta berdiri Mall-Mall yang megah. Jika kita sedang berada di Pluit dan ingin ke Slipi, kita bisa melewati kurang lebih tujuh buah Mall. Angka yang sangat banyak untuk sebuah Mall.

Namun sepertinya fungsi Mall telah disalah artikan, terutama untuk para pelajar. Mall adalah tempat yang sangat strategis untuk membolos sekolah. Jika kita perhatikan, banyak anak sekolah yang sedang berjala-jalan di Mall di jam sekolah dan sedang mengenakan seragam sekolah. Walaupun tidak semua memperbolehkan anak sekolah masuk Mall di saat jam sekolah sedang berlangsung, namun hal ini sangat tidak baik untuk para pelajar khususnya. Seharusnya, tingkat keamanan di sekolah dan di Mall lebih diperketat lagi agar anak sekolah yang ingin membolos mengurungkan niatnya. Sekarang hal ini sudah lebih diperhatikan, terutama pihak keamanan Mall. Banyak Mall-Mall di Jakarta yang tidak memperbolehkan anak sekolah yang berseragam sekolah masuk ke dalam Mall. Sekarang giliran pihak sekolah yang harus lebih memperketat keamanan sekolah agar tidak ada lagi murid-muridnya yang membolos sekolah.

Dampak negatif lainnya adalah penyalahgunaan Mall sebagai tempat bermesraan. Kita adalah warga Indonesia. Negara yang berada di kawasan timur dunia. Negara-negara timur sangat kuat memegang norma kesopanan, khususnya di Indonesia. Namun sepertinya masyarakat Indonesia tidak lagi memperhatikan dimana mereka tinggal. Mereka terus saja bermesraan di tempat umum, khususnya di Mall. Sering kita lihat di Mall-Mall di Jakarta banyak pasangan muda-mudi yang sedang asyik berduaan di tempat umum. Kelakuan yang seharusnya tidak dilakukan di tempat umum seperti Mall.

Perubahan Agora dari masa ke masa sangat menarik untuk dipelajari. Di Yunani sekitar abad ke 7 SM, Agora adalah sebuah tempat untuk pertemuan-pertemuan orang Yunani yang gunanya tidak jauh berbeda dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini. Tempat dimana demokrasi dijalankan dengan mendengarkan, menghormati, dan memperhatikan setiap pendapat yang diutarakan oleh orang lain. Tempat bertukar pikiran. Juga tempat perdagangan.

Seiring berjalannya waktu, Agora telah berevolusi menjadi sebuah Mall yang di dalamnya terdapat para pedagang yang sedang menjajakan dangannya kepada konsumen. Mungkin Mall pada masa ini bisa disamakan dengan pasar tradisional yang sudah tidak diperhatikan lagi oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia cenderung memilih Mall sebagai tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari yang lebih nyaman dan lebih bersih dibandingkan pasar tradisional.

Selain untuk tempat jual beli, Mall juga berguna sebagai tempat persembunyian para anak sekolah yang tidak bertanggung jawab karena telah keluar dari sekolah tanpa ijin sewaktu kegiatan belajar mengajar masih berlaangsung di sekolahnya. Mall juga bealih fungsi sebagai tempat yang sangat romantis bagi mereka yang sedang dilanda cinta. Banyak sekali orang-orang, terutama para ABG yang bermesraan dengan pasangan mereka di tempat umum seperti Mall. Tempat yang sepatutnya tidak disalahgunakan seperti itu. Banyak orang yang cukup terganggu dengan kemesraan pasangan-pasangan kasmaran yang diumbar ke seluruh Mall.

Agora dari masa ke masa telah berubah fungsi yang sangat drastis. Bagaimana dengan pendapat para pembaca? Apakah kalian sependapat atau sebaliknya terhadap karya tulis saya????

APAKAH ADA YANG SALAH DENGAN TRADISI KITA?

Indonesia adalah sebuah negara yang besar. Negara berpenduduk terbesar ketiga di dunia. Negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Negara kepulauan terluas dan terbesar di dunia. Salah satu negara pengekspor tenaga kerja terbesar di dunia. Salah satu negara terkorup di dunia. Negara yang memiliki keanekaragaman hasil laut terlengkap di dunia. Salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia. Negara yang memiliki satu-satunya hewan purba yang masih hidup hingga saat ini, yaitu Komodo Dragon. Negara yang memiliki gunung berapi paling aktif di dunia, yaitu gunung Merapi yang sampai saat ini masih menunjukkan kekuatannya. Salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Salah satu negara penghasil bahan tambang terbesar di dunia. Pulau irian jaya, pulau kalimantan, dan pulau sumatera, masuk kategori salah satu pulau terbesar di dunia. Pulau jawa adalah pulau terpadat di dunia. Negara yang memiliki keanekaragaman suku terbanyak di dunia. Negara yang memiliki keanekaragaman bahasa terbanyak di dunia.

Indonesia tidak terlalu dikenal di mata dunia. Yang bisa dikenal oleh dunia hanya Bali atau Java (Jawa). Bali dan Jawa sangat terkenal di mata dunia karena keindahan alamnya yang tidak diragukan lagi keindahannya. Terutama di Bali, banyak wisatawan mancanegara yang menghabiskan waktunya di Indonesia untuk berlibur dan menikmati keindahan pantai pulau dewata ini. Indonesia terletak diantara samudera Pasifik dan samudera Hindia. Indonesia juga terletak diantara benua Asia dan Benua Australia. Wilayah yang bisa dibilang sangat strategis di dunia internasional. Faktor wilayah Indonesia yang sangat strategis ini sangat menguntungkan Indonesia di bidang perekonomian dunia. Bahkan salah satu tujuan kunjungan kenegaraan presiden Amerika Serikat, Barack Obama ke Indonesia (9-10/11), adalah ingin meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi karena menurut Obama Indonesia adalah negara yang patut diperhitungkan untuk berinvestasi karena lokasinya yang sangat strategis di peta dunia. Dan salah satu faktor banyak orang asing yang berinvestasi di Indonesia karena penduduknya yang lebih dari dua ratus juta jiwa yang akan sangat menguntungkan bagi para investor.

Inilah Indonesia, di sinilah kita lahir, di sinilah kita tumbuh, dan di sinilah kita mati kelak. Kita patut bersyukur kepada Allah swt karena kita telah dilahirkan di bumi pertiwi. Karena salah satunya adalah banyak orang-orang yang beranggapan bahwa Indonesia adalah surga dunia karena segala apa yang kita perlukan ada di dalamnya, dan itu terbukti.

Tidak ada yang sempurna, termasuk Indonesia. Ternyata, dibalik semua itu, Indonesia belum benar-benar aman dari bencana. Bahkan Indonesia merupakan negara yang paling rawan terkena bencana. Ini disebabkan karena Indonesia berada di jalur patahan bumi aktif yang selalu bergerak. Jika patahan ini bergerak, maka Indonesia akan mengalami gempa atau bahkan tsunami. Di Indonesia juga terdapat banyak gunung berapi akif hampir di setiap pulaunya. Semua gunung itu berpusat di gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah. Pernah di abad ke delapan belas, sebuah gunung berapi di kawasan selat sunda yang bergejolak. Gunung itu bernama gunung Krakatau. Banyak korban jiwa yang menjadi korban peristiwa ini. Bayangkan, sebuah gunung yang berada di tengah lautan meletus. Apa yang akan terjadi? Terjadi tsunami yang maha dahsyat yang meluluh-lantahkan kawasan sekitar Krakatau. Ternyata, tidak hanya letusan gunung Krakatau yang sangat menggegerkan dunia. Jauh sebelum Krakatau meletus, sebuah gunung di kawasan Nusa Tenggara yang bernama gunung Tambora, meletus. Dampaknya bias dirasakan oleh masyarakat dunia. Terutama di kawasan Eropa dan Amerika Utara, terjadi musim dingin sepanjang tahun yang mengakibatnya hasil panen gagal. Sehingga terjadi kelaparan dimana-mana. Hal itu disebakan oleh abu gunung Tambora yang menutupi seluruh atmosfer bumi sehingga sinar matahari tidak bias menembusnya. Masyarakat Eropa dan Amerika Utara, bahkan masyarakat dunia sangat khawatir jika gunung Tambora meletus. Karena tidak hanya masyarakat sekitar yang merasakan dampaknya, masyarakat dunia pun ikut merasakan kehebatan letusan ini.

Namun kini Indonesia sedang diuji oleh Sang Maha Kuasa. Bertubu-tubi musibah menghantam bumi Indonesia. Banjr bandang di Wasior, Papua. Gempa dan tsunami di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Dan yang saat ini masih terus terjadi adalah erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah yang terus mengeluarkan lava pijar dan awan panas atau masyarakat sekitar biasa menyebutnya wedus gembel. Banyak korban yang kehilangan harta benda dan ternak mereka. bahkan nyawa keluarga mereka pun hilang diterjang bencana. Ada banyak jasad korban Merapi yang belum ditemukan dan masih dicari oleh semua pihak.

Dalam tulisan saya kali ini, saya tidak akan membahas tentang Indonesia secara umum atau bahkan kedatangan Barack Obama ke Indonesia yang sangat menggegerkan yang tidak sampai dua puluh empat jam di Indonesia. Saya akan membahas sesuatu yang menurut saya unik.

Beberapa hari yang lalu, saya menyaksikan sebuah liputan gunung Merapi di sebuah acara infotainment. Saya heran, bukankah infotainment seharusnya menayangkan liputan tentang dunia selebritis yang glamor yang selalu mencari sensasi? Yang memberitakan tentang kemunafikan para selebritis, tentang perselingkuhan para selebritis, tentang perkara yang dibuat para selebritis. Mereka melakukan semua itu demi satu tujuan, yaitu agar mereka tetap eksis di dunia hiburan Indonesia. Jarang sekali ada pemberitaan selebritis yang memberitakan tentang prestasinya, bahkan mungkin infotainment lebih suka memberitakan sesuatu yang memiliki sensasi.

Jika ada bencana yang terjadi di Indonesia, infotainment tidak ingin kalah dengan acara berita lain. Mereka menampilkan liputan bencana tersebut dan meminta tanggapan sejumlah selebritis ibukota. Para selebritis itu pun memberikan pendapatnya tentang bencana Merapi tersebut. Menurut pengamatan yang saya amati selama ini, biasanya di akhir acara bencana yang tengah diberitakan selalu dihubung-hubungkan dengan kiamat dan meminta para penonton untuk berintrospeksi diri tentang musibah yang terjadi. Di sinilah sisi positifnya. Menurut saya pesan ini sangat baik agar para penonton bisa berintrospeksi diri terhadap apa yang telah mereka lakukan kepada bumi ini sehingga bumi bisa seperti ini.

Namun, salah satu sisi negatifnya adalah bahwa akhir-akhir ini infotainment berkesan menakut-nakuti para penonton tentang pemberitaan bencana yang sepertinya dilebih-lebihkan dan selalu menghubung-hubungkan dengan kedatangan kiamat yang sangat meresahkan masyarakat. Lain halnya jika liputan seperti itu ditayangkan di acara berita yang sudah pasti keakuratannya. Mungkin acara infotainment itu ingin menaikan ratingnya dengan pemberitaan bencana yang sedikit ditambahkan sesuatu yang dilebih-lebihkan. Salah satu contohnya adalah pemberitaan tentang sebuah pesan singkat yang telah beredar luas di sekitar Yogyakarta yang berisi peringatan yang intinya agar masyarakat sekitar gunung Merapi berhati-hati karena awan panas akan menghancurkan kota Yogyakarta. Saya tidak mengada-ada tentang hal ini. Saya menyaksikan secara langsung pemberitaan tentang pesan singkat yang sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta ini. Setelah acara infotainment itu habis dan telah berganti program yang lain, secara tidak sengaja saya menemukan sesuatu yang menarik. Stasiun TV yang menayangkan acara infotainment itu memunculkan running teks yang menyatakan permintaan maaf acara infotainment tersebut karena telah membuat masyarakat Yogyakarta resah karena liputan “pesan singkat” tersebut. Bagaimana pendapat anda tentang infotainment yang satu ini? Sekali lagi, saya tidak mengada-ada. Ini adalah fakta yang tidak saya lebih-lebihkan.

Dalam acara infotainment itu, saya menyaksikan suatu liputan tentang gunung Merapi yang sedang aktif mengeluarkan isi perutnya. Saya sangat miris melihat liputan itu. Semua orang memakai masker. Tubuh mereka tertutupi oleh abu. Mereka berlarian turun gunung untuk menghindari terjangan awan panas yang saat itu sedang turun dari puncak Merapi. Abu gunung Merapi sangat berbahaya. Semakin halus tekstur abu

Merapi, maka akan semakin berbahaya. Jika kita hanya melihatnya secara mata telanjang memang hanya seperti debu biasa. Namun jika kita perbesar dengan mikroskop, tekstur debu itu sangat tajam di pinggirannya. Jika kita menghirup terlalu banyak debu ini, system pernapasan kita akan terganggu, terutama paru-paru kita. Debu Merapi ini merobek lapisan alveolus. Banyak korban yang meninggal karena debu ini, terutama bayi dan balita.

Suasana sekitar sangat mencekam. Hujan abu membanjiri layar televisi saya saat itu seakan saya ikut serta mengalami situasi genting seperti itu. Di liputan itu, saya melihat ada beberapa masyarakat sekitar gunung Merapi yang enggan untuk turun dan mengungsi. Para relawan dengan segenap kekuatan mencoba membujuk mereka supaya mau turun daan mengungsi seperti masyarakat lain. Masyarakat sekitar beranggapan bahwa awan panas yang sedang meluncur itu tidak akan menghantam rumah mereka. Mereka juga takut kehilangaan harta benda mereka, terutama hewan ternak mereka yang telah mereka peliihara bertahun-tahun. Jika hewan ternak mereka ditinggalkan, mata pencaharian mereka juga akan terancam. Karena mayoritas masyarakat sekitar gunung Merapi berprofesi sebagai peternak. Orang-orang seperti ini, sangat merepotkan para relawan Merapi saat itu. Bahkan para relawan harus mengevakuasi paksa masyarakat yang bersikeras tidaak ingin mengungsi. Acara infotainment itu bak sebuah film horror yang sangat mencekam. Warga yang tidak ingin dievakuasi menjerit dan meronta dalam pegangan para relawan yang menggiring mereka menuju mobil evakuasi Ditambah lagi suara narrator yang sangat jelas menambah kehororan acara tersebut.

Jika kita bicara gunung Merapi, pasti kita kaitkan dengan Mbah Maridjan. Seorang kakek yang sangat kontroversional dan sangat terkenal tidak hanya di Indonesia, bahkan di mata dunia. Seorang kakek yang berprofesi sebagai juru kunci gunung Merapi, kadang sesekali kita menemukannya disebuah iklan produk minuman energi dengan slogan yang sangat khas, “ROSO”. Seorang kakek yang sangat berani dan setia dengan pekerjaannya. Disaat masyarakat sekitar gunung Merapi sibuk berlarian menuruni gunung untuk menyelamatkan diri. Beliau malah berpikir sebaliknya. Mbah Maridjan tidak ingin turun gunung meskipun dibujuk berkali-kali oleh para relawan saat itu. Ia bersikeras untuk tidak mengkhianati dan berpaling dari gunung Merapi. Mbah Maridjan sangat loyal dengan amanat yang diembannya dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Namun, awan panas semakin dekat dan terus mendekat hingga Mbah Maridjan beserta para relawan yang ingin mengevakuasinya ikut terkubur awan panas yang ditaksir bersuhu sekitar tiga ratus derajat celsius. Mbah Maridjan tewas dengan posisi sedang besujud. Para relawan dan masyarakat sekitar yang berniat membujuk Mbah Maridjan untuk turun juga ikut menjadi korban keganasan awan panas. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri karena mereka sedang menunggu Mbah Maridjan selesai menunaikan sholat. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Semua yang terjadi sudah ada yang mengaturnya.

Yang uniknya lagi, di acara infotainment tersebut, ditampilkan sebuah foto yang menggambarkan kumpulan awan panas yang membentuk sebuah kepala yang mirip dengan tokoh pewayangan jawa, awan panas itu mirip sosok kepala Petruk. Masyarakat sekitar biasa memanggilnya Mbah Petruk.
Menurut masyarakat sekitar, Mbah Petruk konon adalah penjaga gunung Merapi.Masyarakat beranggapan bahwa Mbah Petruk marah karena manusia banyak yang merusak alam sehingga Mbah Petruk membalasnya dengan bencana Merapi. Saat itu, pose awan yang menyerupai sosok Mbah Petruk ini sedang mengarah ke arah selatan, ke arah Keraton Kesultanan Yogyakarta. Sekali lagi masyarakat beranggapan bahwa awan panas ini akan menghancurkan Keraton Kesultanan Yogyakarta yang memang berada di sebelah selatan gunung Merapi. Namun hingga saat ini ramalan tersebut belum sepenuhnya terbukti.

Di Yogyakarta sendiri, ada tiga kawasan yang sangat kental sekali kekuatan magic-nya. Gunung Merapi, Keraton Kesultanan Yogyakarta, dan Pantai Selatan. Tiga kawasan ini berjejer melintang membentuk garis lurus dengan gunung Merapi di bagian utara dan Pantai Selatan di sebelah selatan, sedangkan Keraton Kesultanan Yogyakarta berada diatara gunung Merapi dan Pantai Selatan. Ketiga tempat itu dianggap keramat oleh masyarakat Jawa, terutama masyarakat Yogyakarta.

Tidak diragukan lagi, orang jawa sangat kuat memegang adat istiadat. Salah satu adat istiadat itu adalah sebuah ritual. Contoh sederhana adalah jika ada seseorang yang ingin melaksanakan perkawikan adat jawa, biasanya melakukan sebuah ritual-ritual agar acara pernikahan bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Salah satunya adalah dengan memberikan sesajen berupa kembang tujuh rupa dan sejenisnya. Saya juga pernah menyaksikan ritual ini ketika ada kerabat saya yang ingin mengadakan pernikahan. Semua ritual itu dipimpin oleh “orang pintar” yang biasanya sudah sepuh (lanjut usia). Mungkin anda, para pembaca pernah menyaksikannyaa atau bahkan pernah mengalaminya. Apakah ada tidaknya ritual itu dalam suatu pernikahan akan mempengaruhi pernihakan itu sendiri? Saya sendiri tidak tahu apa sebenarnya tujuan dilaksanakannya ritual tersebut. yang saya tahu itu adalah sebuah tradisi jawa yang harus dilaksanakan oleh orang jawa yang ingin menikah dan. Kerika saya bertanya kepada orang tua saya tentang hal ini, orang tua saya hanya mengatakan bahwa ritual ini adalah sebuah tradisi.

Menurut pandangan agama, bukankah ritual semacam itu bisa dikatakan musyrik? Berarti orang yang melaksanakan ritual semacam itu apakah termasuk orang yang murtad? Saya pribadi menganggap ritual semacam itu adalah musyrik. Karena orang yang melaksanakan ritual itu telah menyekutukan Allah swt. Saya juga tahu kerabat saya itu beragama islam. Mereka melakukan ritual tersebut demi kelancaran acara pernikahan. Lalu mengapa mereka tidak memiinta langsung kepada Allah swt agar diberikan kelancaran acara pernikahan itu? Mereka malah mengadakan ritual yang menurut saya tidak berarti apa-apa. Namun, inilah tradisi jawa. Saya juga sulit mempertimbangkan apakah ritual semacam itu diperkenankan atau tidak.

Saya lahir dari dua orang jawa. Berarti saya juga termasuk orang jawa. Orang tua saya sering mengatakan “pamali” jika saya sedang melakukan sesuatu yang mereka anggap ganjil. Salah satu mitosnya adalah ketika saya sedang memotong kuku di malam hari. Orang tua saya berkata bahwa memotong kuku itu pamali. Mereka beranggapan jika ada seseorang yang memotong kuku di malam hari, berarti orang itu mendoakan kedua orang tuanya untuk mati. Saya geleng-geleng kepala dan berkata dengan lantang bahwa itu tahayul. Saya pun bertanya kepada kedua orang tua saya apakah ada bukti yang konkret bahwa orang yang memoong kuku di malam hari, kedua orang tuanya akan mati. Mereka pun menjawab bahwa mereka juga belum bisa membuktikan hal tersebut. Para orang tua meyakini hal tersebut karena mitos seperti itu juga telah disampaikan oleh orang tua sebelumnya dan telah menjadi sebuah tradisi yang telah mandarah-daging.
Bukannya saya tidak percaya, saya hanya heran. Mengapa para orang tua yang terdahulu beranggapan bahwa memotong kuku di malam hari berarti mendoakan kedua orang tuanya untuk segera mati. Mungkin di masa lalu ketika ada anak yang memotong kukunya di malam hari tiba-tiba kedua orang tuanya meninggal dunia. Ini merupakan kebetulan semata yang mungkin dipandang secara berbeda oleh orang lain dan menganggap itu adalah sebuah tahayul yang harus dihindari. Padahal hidup mati seseorang ada di tangan Allah swt. Bukan di tangan suatu tahayul atau mitos. Saya telah berkali-kali memotong kuku di malam hari dan tidak ada pengaruh apa-apa terhadap kedua orang tua saya. Alhamdulillah mereka masih bugar sampai saat ini.
Andaikan salah satu atau keduanya meninggal di saat saya sedang memotong kuku di malam hari, saya anggap itu adalah sebuah kebetulan semata yang telah ditakdirkan demikian oleh Sang Maha Pencipta.

Apakah anda perhatikan menjelang pergantian tahun hampir semua acara infotainment di seluruh stasiun
televisi di Indonesia pasti sibuk berkompetisi menampilkan liputan tentang ramalan tahun depan. Banyak narasumber yang ikut serta dalam liputan ini mulai dari seseorang yang mempunyai indera keenam atau indigo, pembaca kartu tarot, dukun, paranormal, dan lain-lain. Mereka menjebarkan apa saja yang terjadi di tahun depan. Apakah ada bencana yang terjadi di indonesia? Apakah ada artis yang menikah tahun depan? Apakah ada artis yang cerai tahun depan? Siapakah presiden baru di tahun depan? Apakah ada kejadian yang menggeparkan di tahun depan? Semua pendapat sang peramal ditungkan dalam liputan tersebut. Peramal itu tidak memaksa kita mengiyakan ramalan mereka. Mungkin peramal itu berniat untuk menyuruh masyarakat untuk bersiap menghadapi tahun depan. Semua orang berhak mempercayai atau tidak sama sekali. Namun, dampak yang terjadi ketika peramal tersebut membeberkan ramalan yang belum tentu benar adalah kita tersugesti oleh ucapan peramal itu sehingga kita diliputi oleh perasaan was-was dan tidak percaya diri menghadapi tahun depan. Ini tidak baik karena akan membatasi pekerjaan kita dan pekerjaan kita tidak akan maksimal. Seharusnya, kita tidak terlalu mempercayai pandapat para peramal tersebut. karena masa depan adalah rahasia Allah swt.

Anda pasti pernah melihat iklan para peramal yang mempromosikan ramalannya melalui registrasi pesan singkat. Menurut saya itu bohong besar. Peramal dan provider yang bekerja sama hanya ingin menguras pulsa masyarakat. Saya pernah membaca di suatu forum di internet yang membahas pengaduan tentang iklan semacam ini karena merasa telah ditipu. Orang ini pernah registrasi dengan nomory ang berbeda. Hasilnya adalah isi pasan singkat di nomor yang satu sama persis dengan isi pesan singkat di nomor yang lain. Padahal, ia telah mencantumkan nama dan tanggal lahir yang berbeda. Seharusnya kita bisa berpikir secara rasional dan bisa membedakan mana yang absurd dan mana yang nyata. Sekali lagi, saya tidak ingin menghasut anda, para pembaca untuk menghindari layanan pesan singkat semacam ini karena anda mempunyai hak untuk melakukan sesuatu yang anda inginkan sesuai dengan batasan yang wajar. Disini, saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya dan saya hanya menghimbau untuk berpikir ulang jika anda ingin ikut berpartisipasi dalam layanan ramalan pesan singkat semacam ini.

Ternyata ada ramalan yang lain, yaitu ramalan bintang. Biasanya para remaja selalu mengikuti ramalan bintang ini setiap minggunya. Ramalan ini cukup unik karena ramalan ini dikelompokkan menjadi dua belas ramalan bintang. Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, dan Sagitarius. Nama-nama tersebut memang diambil dari berbagai gugusan bintang di galaksi kita. Galaksi Bima Sakti.

Sepengetahuan saya, ramalan bintang terdiri dari ramalah kesehatan, ramalan keuangan, dan ramalan cinta atau asmara. Banyak orang yang secara tidak sengaja merasa ramalan tersebut benar karena sesuai dengan kenyataannya. Namun, saya tidak terlalu mempercayainya dan saya hanya menganggap ramalan bintang itu sebagai hiburan semata. Orang yang secara kontinu merasa ramalan bintangnya terbukti, orang tersebut akan terus mengikuti ramalan selanjutnya karena diliputi rasa penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Menurut saya, hidup tidak akan seru jika kita telah mengetahui apa yang ada di dalamnya. Lakukan saja apa adanya dan kita akan menemukan kebenaran setelah kita melewatinya.

Hal yang paling parah dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan pesugihan. Mereka memuja-muja setan supaya keinginan mereka bisa terwujud. Orang semacam ini sudah tidak diakui oleh Allah swt sebagai seorang muslim. Orang semacam ini adalah orang yang murtad tanpa dia sadari karena dia telah melakukan dosa yang besar, yaitu menyekutukan Allah swt padahal dia mengaku sebagai seorang muslim.

Biasanya orang-orang yang ingin melakukan pesugihan memberikan sebuah sesajen atau semacamnya yang dipersembahkan kepada setan atau makhluk halus di tempat yang mereka anggap keramat. Orang-orang ini telah dibutakan mata hatinya. Mereka hanya ingin hidup enak di dunia yang sementara ini tanpa memikirkan kehipan akhirat yang kekal di dalamnya. Bahkan di suatu hotel di kawasan Anyer menyediakan satu ruangan khusus untuk orang yang mereka anggap spesial. Pasti anda pernah mendengar kisah Nyi Roro Kidul bukan?

Tokoh ini sangat terkenal karena kisahnya yang menjaga laut selatan jawa.
Hotel tersebut menyediakan ruangan khusus hanya untuk Nyi Roro Kidul. Saya tidak tahu alasan hotel tersebut menyediakan ruangan itu untuk Nyi Roro Kidul untuk apa. Apakah untuk keselamatan para pegawai hotel tersebut atau ingin promosi secara tidak langsung karena banyak orang-orang yang ingin menyaksikan keangkeran ruangan itu. Ruangan itu serba hijau. Mulai dari dinding, lantai, ornamen-ornamen, dan barang-barang lain yang ada di dalamnya. Konon, jika kita sedang main di kawasan pantai selatan, kita kitak diperkenankan mengenakan pakaian berwarna hijau karena Nyi Roro Kidul sangat menyukai warna hijau dan konon orang tersebut akan “diculik” dan dibawa ke dalam lautan, alias tenggelam terbawa arus pantai selatan.

Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat jawa memang mempercayai hal-hal yang seperti ini karena mereka menganggap ini adalah sebuah tradisi yang sudah turun temurun mendarah daging dan harus mereka ikuti demi keselamatan mereka. Lalu permasalahannya mengapa tradisi-tradisi yang biasa kita lakukan lebih mengarah ke arah sesat? Menyekutukan Allah swt. Lalu bagaimana kita menyikapinya secara bijak?

Kita harus bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah. Dekatkanlah diri kita kepada Sang Pencipta jika kita ingin mengetahui apa yang benar dan yang salah. Karena Allah swt pasti akan membenarkan apa yang salah. Bagaimana menurut anda?

Demikianlah tulisan ini saya buat. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai mitos yang terjadi di masyarakat. Saya juga tidak ingin menghasut para pembaca karena saya tidak berniat demikian. Jika ada tulisan saya yang menurut para pembaca salah, mohon disampaikan ke email saya atau bisa melalui berkomentar di blog saya.